Ada Efek Samping USG 4 Dimensi bagi Janin, Mitos atau Fakta?

undefined

USG 4 dimensi umumnya diprioritaskan bagi kehamilan tinggi risiko.

Wajar saja kalau ada ibu hamil yang bertanya-tanya tentang efek samping USG 4 dimensi. Pemeriksaan yang sudah jauh lebih canggih ini dapat menghasilkan informasi janin berupa video.

Aktivitas janin juga akan lebih mudah untuk dipantau dengan teknologi pemeriksaan ini. Namun, akan lebih baik jika alat teknologi tertentu yang dipakai untuk pemeriksaan tidak memiliki dampak buruk bagi ibu dan janin.

Untuk memastikan soal ini, Bunda bisa membaca ulasan selengkapnya di bawah ini. Mulai dari kapan umumnya penerapan pemeriksaan ini dilakukan, sampai ulasan mengenai isu adanya efek samping tertentu.

Artikel terkait: Jadi Momentum Ketahui Jenis Kelamin Bayi, Kapan Waktu Terbaik Lakukan USG?

Kapan Perlu Melakukannya?

efek samping USG 4 dimensi

Jika dilihat dari usia kandungan, umumnya Bunda akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan USG 4 dimensi setelah usia kandungan sudah lebih dari 26 minggu. Sebab, di usia kandungan ini tubuh janin sudah lebih jelas terlihat. Terutama informasi tentang jenis kelamin sang buah hati sendiri.

Sebenarnya Bunda memiliki pilihan untuk melakukan pemeriksaan USG 3 atau 2 dimensi. Namun, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan USG 4 dimensi jika dirasa kondisi kandungan atau janin terdapat kelainan tertentu.

Pemeriksaan 4 dimensi dapat memperjelas kondisi di dalam kandungan, juga kondisi janin. Kelainan bisa lebih mudah dideteksi dengan pemeriksaan USG 4 dimensi ini.

Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa Bunda disarankan untuk melakukan pemeriksaan USG 4 dimensi. Ini termasuk untuk mendeteksi detak jantung janin, memastikan waktu persalinan, memastikan jumlah janin di dalam kandung sang ibu, serta mengonfirmasi bahwa tidak terjadi kehamilan di luar kandungan (etopik).

Pemeriksaan USG 4 dimensi juga dapat dimanfaatkan untuk memantau perkembangan janin secara keseluruhan. Termasuk mengukur komposisi tubuh janin, mulai dari tinggi, berat, hingga lingkar kepala.

Pemeriksaan ini juga memungkinkan dokter untuk memeriksa jumlah air ketuban sang ibu. Memastikan bahwa kondisi kehamilan dalam keadaan normal dan terpantau baik.

Artikel terkait: Mitos atau Fakta USG Dapat Membahayakan Janin? Simak Penjelasannya agar Tak Keliru!

Efek Samping USG 4 Dimensi Hanya Mitos

efek samping USG 4 dimensi

Sekarang, soal isu adanya efek samping dari pemeriksaan USG 4 dimensi, apakah benar adanya? Ternyata isu ini hanyalah mitos. Bahkan World Health Organization (WHO) sendiri sudah menyampaikan bahwa pemeriksaan ini tidak memiliki efek samping, terutama pada janin.

Ini karena gelombang suara yang dipakai untuk pemeriksaan hanya 20.000 Hz. Itu pun hanya digunakan tidak lebih dari 1% selama pemeriksaan. Selama pemeriksaan pun tidak ada panas atau tidak ada penggunaan sinar X.

Walau begitu, pemeriksaan dengan USG 4 dimensi umumnya hanya diprioritaskan bagi kehamilan yang tinggi risiko. Seperti kehamilan pada wanita berusia lebih dari 35 tahun, serta ibu yang memiliki riwayat penyakit berbahaya.

Alasan ini juga didukung faktor biaya. Pemeriksaan USG 4 dimensi cenderung cukup mahal. Sekali pemeriksaan butuh biaya sekitar Rp400 ribu sampai Rp800 ribu.

Itu sebabnya pemeriksaan USG 2 atau 3 dimensi dirasa sudah cukup untuk mengetahui beberapa informasi kandungan dan janin. Apalagi jika ibu dalam kondisi sehat dan tidak terindikasi ada masalah pada kandungan.

Artikel terkait: Apakah Biaya USG Ditanggung BPJS Kesehatan?

Keunggulan Pemeriksaan USG 4 Dimensi

efek samping USG 4 dimensi

Setelah mengetahui kalau tidak ada efek samping pada pemeriksaan USG 4 dimensi, Bunda bisa jauh lebih tenang sekarang. Selain informasi penting ini, Bunda juga perlu tahu beberapa kelebihan unggul dari pemeriksaan USG 4 dimensi kalau dibandingkan dengan pemeriksaan kandungan menggunakan USG 2 atau 3 dimensi.

Keunggulannya sudah tentu dari teknologi yang jauh lebih maju daripada dua versi USG pendahulunya. Hasilnya pun lebih informatif dan komprehensif karena informasi tersaji dalam bentuk video atau gambar bergerak yang jauh lebih jelas dan detail. Begitu detailnya sampai gerakan janin di dalam kandungan pun bisa diketahui dari pemeriksaan ini.

Lantaran sifatnya yang lebih mendetil, tidak heran kalau pemeriksaan USG 4 dimensi lebih mudah mendeteksi jika terdapat kelainan pada janin atau kehamilan. Informasi jenis kelamin juga lebih jelas dan pasti. Jadi tidak heran jika pemeriksaan ini dimanfaatkan untuk menggali informasi kandungan lebih banyak lagi.

Dengan membaca dan memahami informasi di atas, Bunda bisa mempertimbangkan juga manfaatnya. Sekalipun tidak wajib melakukan pemeriksaan ini, tetapi jika Bunda ingin dan mampu membiayai pemeriksaannya sebenarnya tidak masalah. Toh, efek samping USG 4 dimensi ini juga sudah terbukti hanya mitos dan bisa dilakukan dengan aman.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Pro Kontra USG Kehamilan, Seberapa Sering Boleh Melakukannya?

Bingung dengan Hasil USG? Begini Cara Membacanya yang Benar

4 Penyebab Kesalahan USG Dalam Prediksi Jenis Kelamin Bayi

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.