Kontrasepsi oral adalah salah satu metode KB yang paling banyak dipilih para ibu di dunia karena cukup aman, efektif, dan terjangkau. Namun, ternyata ada efek samping pil KB seperti yang dirasakan oleh seorang ibu bernama Sarah Brown asal Newcastle, Inggris.
Ia memberi peringatan kepada para wanita yang minum pil KB bahwa penggunaan secara jangka panjang dapat menyebabkan masalah pada hati. Dalam kasusnya, Sarah minum pil KB selama 12 tahun sehingga menyebabkan ia mengalami adenoma atau tumor pada hati.
Sarah menceritakan kisahnya di akun Facebooknya.
“Saya sudah minum pil KB sekitar 12 tahun. Saya mengalami IBS (Irritable Bowel Syndrome – gangguan jangka panjang pada sistem pencernaan) sejak 11 tahun yang lalu,” ujar Sarah sambil mengenang bagaimana ia merasa ‘lelah’ setelah menjalani serangkaian tes untuk mengecek masalah pencernaan yang tidak terkendali.
Artikel terkait: Gara-gara KB IUD berpindah tempat, Ibu ini mengalami kencing berdarah
Efek samping pil KB yang digunakan jangka panjang
Awalnya Sarah merasa kembung, berat badan bertambah, gangguan pencernaan, dan sulit BAB. Tapi lama-kelamaan gejalanya menjadi tak tertahankan.
“Seiring berjalannya waktu, saya mulai merasakan sensasi ada yang bergelembung dan gatal pada hati saat saya berbaring,” lanjutnya, menambahkan bagaimana sensasi itu kemudian berkembang menjadi rasa sakit yang teramat-sangat setelah makan.
Selain itu, Sarah juga merasakan sensasi terbakar di punggung atas dan rasa sakit pada bahu kanan.
Pada bulan Agustus 2016, sebuah tes MRI mengkonfirmasi bahwa Sarah memiliki adenoma atau tumor jinak pada hati. Tumor tersebut diyakini sebagai efek samping pil KB yang digunakan jangka panjang.
“Tumor tersebut berisiko pecah dan berubah menjadi kanker. Jadi, pilihan paling aman adalah membuangnya,” Sarah menjelaskan dalam postingan yang telah dibagikan lebih dari 45 ribu kali.
Bulan November 2016, ia menjalani prosedur pembedahan yang berlangsung selama hampir 7 jam. Sarah pun diharuskan tinggal di rumah sakit selama seminggu.
“Tolong, saat mempertimbangkan penggunaan pil KB jangka panjang, ajukan pertanyaan pada dokter atau tenaga medis,” desaknya. “Sadarilah semua potensi efek samping, buat keputusan yang tepat, dan pantau terus tubuh Anda untuk perubahan sekecil apapun.
Silakan bagikan kisah saya ini untuk membantu meningkatkan kesadaran para perempuan pengguna pil KB.”
Apa saja efek samping pil KB jika digunakan jangka panjang?
Hanya karena pil KB berbahaya bagi seorang ibu, bukan berarti metode kontrasepsi ini tidak aman untuk semua ibu. Obat apa pun bila dikonsumsi secara teratur selama lebih dari 10 tahun akan memiliki risiko membahayakan seluruh tubuh atau bagian tubuh tertentu, seperti ginjal dan hati.
Sebelum memulai terapi hormon, sebaiknya katakan pada dokter seluruh riwayat kesehatan Anda. Cobalah untuk lebih peka mengamati reaksi tubuh Anda terhadap jenis obat tertentu.
Hal ini akan membantu dokter Anda menentukan tindakan sebelum gejala yang tidak diinginkan mulai berkembang.
Jangan lupa menanyakan efek samping pil KB pada ginekolog Anda. Ingatlah untuk bertanya bagaimana penggunaan beberapa alat kontrasepsi dapat meningkatkan risiko masalah jantung seperti penggumpalan darah, stroke, serangan jantung, atau trombosis vena (penggumpalan pembuluh darah vena dalam).
Selain tumor hati, inilah efek samping yang harus diperhatikan:
- Perubahan siklus menstruasi, seperti terlambat mens atau timbul bercak sebelum jadwal menstruasi.
- Mual
- Nyeri pada payudara
- Sakit kepala dan migren
- Perubahan mood
- Vagina lepas (prolaps)
- Masalah mata
- Menurunnya gairah seksual
- Berat badan bertambah
- Risiko kanker
- Meningkatnya kadar kolesterol
- Tekanan darah tinggi
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda. Tanyakan pada tim medis apa metode KB yang paling sesuai untuk Anda dan suami.
Melakukan tindakan yang tepat akan memastikan Anda bahagia dan sehat sehingga bisa mengurus keluarga sebaik mungkin.
Baca juga:
Alat Kontrasepsi / KB Wanita
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.