Suami protes seks tak enak karena KB IUD? Cek faktanya di sini!

IUD merupakan salah satu metode kontrasepsi paling efektif. Namun, adakah efek KB IUD bagi suami? Berikut penjelasannya Bunda!

IUD merupakan salah satu alat kontrasepsi yang digemari karena tingkat keberhasilannya untuk mencegah kehamilan cukup tinggi. Namun, beberapa orang ragu-ragu untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD karena takut mengurangi kenikmatan bercinta. Lalu, benarkah ada efek KB IUD bagi suami?

Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Artikel Terkait: Kontrasepsi untuk Pria, Kenali Plus Minusnya

Apa itu IUD?

IUD adalah singkatan dari Intrauterine Device atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), yaitu plastik fleksibel yang berbentuk huruf T, digunakan sebagai alat kontrasepsi. IUD terdiri dari 2 jenis, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal.

Baik IUD tembaga dan IUD hormon dapat mencegah kehamilan dengan cara menghambat sperma mencapai sel telur. Jika sperma tidak bisa mencapai sel telur, kehamilan tidak akan terjadi.

Artikel terkait: Berbagai Keluhan Menggunakan KB IUD dan Cara Mengatasinya

IUD tembaga dapat menghambat sperma karena sperma tidak menyukai tembaga. Sementara itu IUD hormonal dapat mencegah kehamilan dengan dua cara, yaitu:

  • Mengentalkan lendir leher rahim, agar sperma tidak mampu menembusnya
  • Mencegah ovulasi (pengeluaran sel telur dari ovarium).

IUD merupakan salah satu metode kontrasepsi paling efektif. Hal ini karena Anda tidak akan lupa untuk menggunakannya (seperti pil KB), atau salah memakai (seperti kondom). Selain itu, IUD bisa tahan hingga 3-12 tahun, tergantung dari jenisnya.

Efek KB IUD bagi suami, apakah dia bisa merasakan IUD saat berhubungan seks?

Ketika IUD berada di tempat yang tepat, seutas benang yang panjangnya sekitar 3-5 cm akan menggantung di dalam vagina Anda.

Benang ini mungkin dirasakan pasangan saat berhubungan seks. Namun, lendir di leher rahim wanita akan mencegah penis suami terasa nyeri, saat bergesekan dengan benang ini.

Suami juga mungkin mengeluh tidak nyaman untuk berhubungan seksual saat Bunda baru memasang IUD. Namun, rasa tidak nyaman itu sebenarnya akan hilang setelah 2 minggu pemasangan, hal ini karena benang akan lembek akibat lendir di dalam vagina.

Artikel terkait: Seks tanpa kontrasepsi, takkan hamil bila minum ini!

Namun, bila suami enggan menunggu hingga 2 minggu, Anda bisa meminta suami untuk menggunakan kondom atau pelumas saat berhubungan intim.

Selain itu, jika Bunda dan pasangan merasa IUD cukup mengganggu saat berhubungan seksual. Atau jika pasangan mengeluh tali IUD tersebut terasa lebih panjang dari biasanya, mungkin IUD telah berubah posisi.

Saat IUD berubah posisi, Anda perlu datang ke dokter untuk memperbaiki posisi IUD tersebut. Bunda juga harus menggunakan kontrasepsi lain sebelum posisi IUD tersebut diperbaiki.

Tapi ingat, karena IUD berada di dalam rahim, Anda hanya bisa memasang, memperbaiki posisi atau melepaskan  IUD atau AKDR ini dengan bantuan petugas kesehatan, seperti dokter ataupun bidan.

Jangan mencoba melepaskannya sendiri, karena dampaknya bisa buruk dan berbahaya.

Semoga informasi di atas bermanfaat!

***

Sumber: Planned Parent Hood

Baca juga:

Mau Pakai KB Spiral atau IUD? 5 Hal ini Perlu Anda Ketahui Lebih Dulu

Bingung milih alat kontrasepsi yang paling cocok? Ini tips dari dokter kandungan

Ini alasan mengapa alat kontrasepsi diafragma cocok untuk ibu menyusui