X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Dunia Sunyi Kiranti, Cerita tentang Gadis Tuli yang Dititipkan Mendiang Ibunya di Sekolah Kami

Bacaan 4 menit

Di suatu Pelepasan Kelas 6 sebelum pandemi, saya merasakan keharuan luar bisa. Acara pelepasan ini akan menjadi awal cerita saya mengenai dunia sunyi Kiranti.

Seorang anak perempuan berkerudung maju ke panggung dan melakukan presentasi dengan gambar. Dia telah menggambar semua temannya di dalam kelas. Sambil menunjukkan gambar satu per satu, dia menyebut nama pemilik wajah di gambar itu. Tidak terlalu jelas lafalnya, namun tamu-tamu di acara itu mengulang nama yang disebutkannya seperti dalam chorus. Penampilan gadis itu menjadi penutup acara pelepasan kelas untuk menunjukkan dukungan kami terhadap perbedaan. Di balik kerudungnya, terpasang alat bantu dengar karena Kiranti terlahir sebagai gadis tuli. 

Di hari pelepasan kelas itu saya merenungkan seberapa jauh saya telah memberinya ruang untuk tumbuh sebagai remaja. Sepanjang kehadirannya di sekolah, saya berupaya agar dia diterima teman sekelasnya, dan yang juga penting: dia menerima sekolah ini di hatinya.

Hal terakhir ini yang menjadi penyebab kehadirannya di sekolah. Lima tahun sebelumnya bundanya mengatakan bahwa Kiranti telah tiga kali kali pindah sekolah. Bundanya mengatakan bahwa di sekolah lama Kiranti kerap berdiri di pojokan sambil mendelikkan mata ke arah guru dan melipat tangan.

Artikel terkait: Aziza, Gadis Kecil yang Bangkit Memecah Sunyi dari Tuli Bawaan Lahir

Perjumpaan Awal dengan Kiranti

dunia sunyi kiranti

Saat saya bicara dengan bundanya, Kiranti hanya mengamati. Namun pada saat pulang, di boncengan motor bundanya Kiranti melambaikan tangan kepada saya.

Setelah dua kali pertemuan dengan orang tuanya, Kiranti resmi menjadi murid di sekolah dasar yang saya kelola, sebuah SD swasta inklusi. Kiranti memulai hari-harinya bersama teman-temannya yang terlahir normal. Dia mengikuti alur kegiatan, yang diawali dengan duduk di lingkaran dan setiap anak disapa dan mendapat hak untuk bicara.

Dia bermain dengan teman sekelas, sekalipun tak dapat dipungkiri bahwa dia bisa terlibat dalam “pembicaraan” yang intens bila bertemu Tora dari kelas lain yang juga mempunyai gangguan pendengaran. Secara insting Kiranti menjadi dekat dengan Tora.

Bila pulang sekolah, Kiranti dan Tora selalu main ‘kebut-kebutan’ dengan motor. Kiranti memberi kode kepada Bunda untuk ngebut, dan Tora pun meminta penjemputnya untuk mendahului motornya. Kedua anak itu tertawa tergelak-gelak.

Itu adalah kenangan manis bagi Kiranti, Bunda dan kami. Kami sama-sama kehilangan Bunda yang dipanggil Allah agar terbebas dari penderitaan sakit kankernya. Bunda mirip sosok ibu dalam film lawas, Who Will Love My Children. Lucille Fray, seorang ibu terdiagnosis kanker, mencari orang tua angkat bagi ke-10 anaknya, di saat dia merasa ajalnya tak tak lama lagi.

Bunda Kiranti pun seperti mencari sekolah yang bisa membuat putri istimewanya nyaman. Nyaman dalam menjalani kehidupannya, kehidupan dalam dunia sunyi Kiranti.

Artikel terkait: Lihat Reaksi Mengharukan Bayi Terlahir Tuli ini Saat Pertama Kali Mendengar Suara Ibunya

Dunia Sunyi Kiranti dan Hari-Hari yang Dijalaninya

dunia sunyi kiranti

Kiranti tumbuh ceria, dan tak pernah berdiam diri di sudut ruangan. Memang ada kalanya dia menunjukkan wajah tak nyaman. Tapi karena Kiranti ekspresif, kami segera dapat melakukan tindakan.

Kiranti dapat mengontrol emosi, kecuali di seputaran hari-hari haidnya. Kalau dulu dia uring-uringan di sekolah lama, itu hanya karena komunikasi yang tidak klop. Kiranti tidak dapat menyatakan isi hatinya, dan para guru itu tidak paham. Ya, mereka bekerja dengan kurikulum dan sistem yang tidak ditujukan untuknya.

Kami pun memakai kurikulum dasar yang terlalu sulit bagi Kiranti ketika sudah sampai ke hal abstrak. Akan tetapi kami bisa “ngulik” sehingga dia paham tatabahasa dasar, matematika dasar, dan lingkungan sosial. Untuk hal terakhir ini, Kiranti adalah bintangnya. Bila ada teman sekelas berulang tahun, dia menulis ucapan di papan tulis. Dia juga membuat gambar-gambar untuk guru-guru yang membuat mereka tersanjung.

Artikel terkait: Mengharukan, Anak Bisu Tuli Bersyukur Bisa Makan Nasi Putih

Kiranti Beranjak Remaja

Bunda tidak pernah tahu ketika Kiranti mulai naksir-naksiran dengan kakak kelas. Ya, Kiranti sering kedapatan mengintip Gary, kakak kelasnya dari jendela. Gayung bersambut. Gary pun jadi bertingkah berbeda.

Dia jadi sering punya alasan ke toilet agar dapat melirik Kiranti di kelas sebelah. Saya dan tim guru tidak melarang ataupun memberi peluang. Kami tidak melarang karena ini adalah kesempatan Kiranti mengembangkan perasaan yang dialami oleh banyak remaja.

Usia Kiranti dua tahun lebih tua daripada teman-teman sekelasnya, jadi wajar kalau dia mengalami masa pubertas lebih cepat daripada teman sekelasnya. Kami juga tidak melakukan pembiaran. Artinya, kami membuatnya lebih sibuk dengan kegiatan agar teralih dari godaan untuk menengok ke kelas sebelah.

Semoga Bunda bahagia dengan amanah yang kami jalankan hingga anak gadisnya lulus SD.

Ditulis oleh Endah Widyawati, UGC Contributor theAsianparent.com

Artikel UGC lainnya:

Cara dan Manfaat Melakukan Pijat I Love U saat Bayi Menangis

Add Yours, Challenge Instagram yang Berpotensi Dimanfaatkan untuk Curi Data Pribadi

Membacakan Flash Card Merangsang Kemampuan Bicara Anak Saya

Cerita mitra kami
7 Cara Menyenangkan yang Membuat Si Kecil Semangat Sahur
7 Cara Menyenangkan yang Membuat Si Kecil Semangat Sahur
Dijamin Seru! Ini 5 Permainan Edukatif Anak yang Berkualitas dan Baik untuk Kecerdasannya
Dijamin Seru! Ini 5 Permainan Edukatif Anak yang Berkualitas dan Baik untuk Kecerdasannya
Agar Proses Belajar di Rumah Berjalan Efektif, Terapkan 5 Cara Ini!
Agar Proses Belajar di Rumah Berjalan Efektif, Terapkan 5 Cara Ini!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Semua opini & pendapat dalam artikel ini merupakan pandangan pribadi milik penulis, dan sama sekali tidak mewakilkan theAsianparent atau klien tertentu.
img
Penulis

Endah Widyawati

Jadilah Kontributor Kami

  • Halaman Depan
  • /
  • Edukasi Sekolah Dasar
  • /
  • Dunia Sunyi Kiranti, Cerita tentang Gadis Tuli yang Dititipkan Mendiang Ibunya di Sekolah Kami
Bagikan:
  • Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kejujuran Agar Hidup Selalu Damai

    Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kejujuran Agar Hidup Selalu Damai

  • Menarik, Ini Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Tolong Menolong

    Menarik, Ini Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Tolong Menolong

  • 2 Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kasih dan Kebaikan

    2 Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kasih dan Kebaikan

  • Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kejujuran Agar Hidup Selalu Damai

    Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kejujuran Agar Hidup Selalu Damai

  • Menarik, Ini Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Tolong Menolong

    Menarik, Ini Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Tolong Menolong

  • 2 Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kasih dan Kebaikan

    2 Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kasih dan Kebaikan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.