Pentingnya Dukungan Keluarga Pasca Melahirkan Demi Kesehatan Jiwa Ibu dan Bayi

Depresi setelah melahirkan dapat terjadi kapan saja. Untuk itu, pastikan para ibu mendapat dukungan keluarga pasca melahirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melahirkan merupakan proses perjuangan antara hidup dan mati yang harus dilalui seorang perempuan, terutama ibu hamil. Oleh karena itu, dukungan keluarga selama kehamilan hingga proses persalinan ini sangat dibutuhkan. Tidak hanya dukungan dari pasangan atau suami, melainkan seluruh anggota keluarga besar lainnya, seperti orangtua kandung, mertua, hingga saudara ipar.

Seperti diketahui, banyak sekali perempuan yang mengalami depresi pascapersalinan atau sindrom baby blues. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10-50% ibu di negara berkembang yang menjalani masa perinatal, mulai dari hamil hingga setahun setelah melahirkan mengalami depresi. Sedangkan 70-80% ibu melahirkan juga mengalami sindrom baby blues, baik di negara berkembang maupun negara maju.

Kedua gangguan kesehatan mental ini nyatanya tidak hanya berimbas pada kesehatan sang ibu, akan tetapi, kesehatan bayi baru lahir juga dapat menjadi efek mengerikan dari adanya depresi tersebut. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi baru lahir dapat merasakan stres dari hormon kortisol sang ibu. Parahnya, depresi pasca melahirkan ini dapat membuat bayi kekurangan ASI karena ibu mengalami stres.

Artikel Terkait: Penelitian: Dukungan pada Ibu Menyusui Membantu ASI Eksklusif Menjadi Lebih Efektif

Untuk itu, penting sekali memberi dukungan demi keselamatan kesehatan mental seorang perempuan yang melahirkan. 

Cara Memberikan Dukungan Keluarga Pasca Melahirkan Agar Tidak Depresi

Bentuk dukungan keluarga untuk ibu

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science menunjukkan bahwa memiliki dukungan sosial yang kuat dari keluarganya di sekitar ibu baru, berarti dia cenderung tidak mengalami depresi pascapersalinan.

Studi ini melihat tingkat hormon stres yang disebut hormon pelepas kortikotropin plasenta (pCRH), membandingkan mereka yang merasa mendapat dukungan kuat dari keluarga mereka dengan mereka yang tidak. Dukungan termasuk hal-hal seperti memberikan bantuan, menawarkan pengertian, dan membuat ibu merasa dihargai. Mereka yang merasa memiliki lebih banyak dukungan memiliki tingkat pCRH yang jauh lebih rendah, membuat para penulis percaya bahwa dukungan sosial melindungi terhadap peningkatan pCRH yang tidak normal dan bahwa tingkat pCRH yang lebih rendah pada gilirannya mengurangi risiko depresi pascapersalinan.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan fisik dan mental ibu setelah melahirkan.

1. Yakinkan Mereka

Melahirkan butuh perjuangan kuat. Untuk itu, yakinkan bahwa ibu melahirkan tidak sendirian, dan mereka akan menjadi lebih baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Ajak Berkomunikasi dengan Baik

Dorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka dan mendengarkan tanpa menghakimi.

3. Bantu Pekerjaan Rumah

Jangan berharap mereka menyelesaikan semua tugas rumah tangga hanya karena mereka di rumah seharian. Membantu pekerjaan rumah sebelum mereka meminta. Ini terdengar sepele, akan tetapi, cara ini sebenarnya sangat membantu dan meringankan kondisi kesehatan ibu setelah melahirkan yang masih butuh penyesuaian dan penyembuhan setelah persalinan.

Tidak ada alasan mengapa orang tua yang melahirkan juga harus menjadi orang yang mencuci dan mensterilkan bagian-bagian pompa, botol, dan dot.

4. Beri Waktu Mereka Sendiri

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Waktu sendiri atau sering disebut dengan me time itu perlu bagi para ibu setelah melahirkan. Setelah berhari-hari harus merawat sang bayi, jarang tidur atau begadang, hingga hal lainnya yang memberatkan, ibu harus mendapat sedikit waktu untuk mengurus dirinya sendiri. Dorong mereka untuk meluangkan waktu untuk perawatan diri. Istirahat adalah suatu keharusan, kelelahan merupakan faktor utama yang memperburuk gejala.

5. Ajak Istri Berkencan

Jadwalkan beberapa kencan dengan mereka dan bekerja sama untuk menemukan babysitter. Bantu mereka menjangkau orang lain untuk mendapatkan dukungan dan perawatan.

Artikel Terkait: Ini waktu yang tepat berhubungan seks setelah melahirkan, Perhatikan, Bun!

6. Selalu Berikan Kasih Sayang

Tawarkan kasih sayang dan kenyamanan fisik yang sederhana, tetapi bersabarlah jika mereka tidak siap untuk berhubungan seks. Itu normal bagi mereka untuk memiliki dorongan seks yang rendah dengan depresi, dan istirahat dan pemulihan akan membantu mengembalikannya.

7. Libatkan Diri dalam Proses Menyusui

Bagi ibu baru, menyusui juga merupakan tantangan tersendiri. Membantu mereka dengan melibatkan diri dalam proses menyusui mungkin salah satu yang rumit. Tonton video cara menyusui secara online, dan cobalah untuk mendidik diri sendiri juga. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anda berdua pemula dalam hal ini, begitu juga bayi Anda yang baru lahir. Tidak ada ibu yang langsung mahir tentang menyusui, tetapi suami yang membantu memerhatikan posisi bayi serta mampu membuat penyesuaian akan membantu ibu menyusui dan membuat mereka tenang.

Ikut bangun di malam hari saat mereka menyusui dan memberikan sandaran hangat mungkin akan membuat mereka melepaskan hormon cinta sehingga depresi menurun. 

8. Periksa Apa yang Dibutuhkan Ibu

Bahkan, ibu dapat merasa kelelahan di kursi goyang selama menyusui sang bayi selama sehari semalam. Untuk itu, periksa apakah mereka membutuhkan sesuatu.

Apakah dia membutuhkan teleponnya, pengisi daya teleponnya, segelas air bersih, kopi isi ulang, atau makanan ringan? Pindahkan lebih dekat pada ibu menyusui. Ini mungkin terlihat seperti hal kecil, tetapi ini adalah segalanya.

9. Beri Kejutan

Kejutkan mereka dengan membelikan makanan yang tidak dia makan selama sembilan bulan, bunga, pakaian idaman, buku favorit, atau minuman kedai kopi. Tidak harus berupa hadiah yang mahal. Lakukan kebaikan dan perhatian yang sering dan sederhana adalah kuncinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

10. Luangkan Waktu untuk Menanyakan Kabar

Sendirian dengan bayi sepanjang hari bisa membuat gila, bahkan ketika semuanya berjalan dengan sangat baik. Cobalah untuk meluangkan sedikit waktu untuk menanyakan kabar ibu menyusui dan si kecil saat Anda berada di luar rumah. Jika Anda sudah pulang ke rumah, segera membersihkan diri dan ajak bayi jalan-jalan di sekitar rumah, sembari memberi waktu istirahat bagi ibu.

Cara Mengatasi Depresi Setelah Melahirkan

Gangguan mood dan kecemasan kehamilan dan pascapersalinan memengaruhi seluruh keluarga. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin membantu Anda.

Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Sumber utama kewarasan ibu baru adalah me time atau waktu untuk diri sendiri. Cobalah meluangkan waktu untuk menyapa dan merawat diri sendiri setelah melahirkan. 

Beberapa jenis me time yang dapat dilakukan saat si kecil tidur, yaitu:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Tidur
  • Menonton film atau serial 
  • Makan makanan favorit
  • Berendam air hangat
  • Memanjakan diri, saat ini pilihan home care service untuk pijat dan perawatan tubuh lainnya sudah banyak tersedia
  • Melakukan hobi.

Curhat dengan Keluarga yang Sudah Pernah Melahirkan

Bicaralah dengan keluarga lain yang telah melalui ini. Meski banyak sekali komentar dan masukan yang diberikan, ambil bagian positif dari mereka sebagai hikmah.

Ajak Bayi Berinteraksi

Habiskan waktu bersama bayi untuk mengembangkan kepercayaan diri Anda. Selain itu, mengajak bayi berinteraksi dapat membantu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi.

Minta Bantuan

Mintalah bantuan, informasi, dan dukungan untuk diri Anda sendiri. Anda dapat mengikuti komunitas ibu baru dengan rentang usia anak yang seumuran, seperti birth club. Biasanya, grup ini akan sering memberikan sharing terkait cara merawat anak hingga curhat untuk meringankan beban yang dipikul masing-masing.

Artikel Terkait: 16 Cara Mengatasi Susah atau Kesulitan Tidur Setelah Melahirkan

Mengonsumsi Makanan Bergizi dan Sehat

Pastikan, ibu menyusui makan makanan bergizi dan sehat secara teratur sepanjang hari. Karena gula darah rendah menghasilkan suasana hati yang rendah dan frustrasi. Miliki camilan sehat dan mudah di tangan.

Kelola Emosi

Tak jarang, ibu baru sering memiliki emosi yang meledak-ledak dan berubah-ubah. Untuk itu, penting mengelola emosi dengan cara berkomunikasi. Tidak ada cara lain selain membicarakan suatu hal dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya. 

Beberapa dukungan keluarga pasca melahirkan tersebut mungkin dapat meringankan beban pikiran dan fisik para ibu baru. Bahkan, hal ini bisa jadi berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan sang bayi. 

***

 

Si Kecil sudah lahir? Pantau perkembangannya dan update profil kamu sekarang di:

Helpful tips for Partners & Families
www.postpartum.net/get-help/family/

How to support your partner after birth
www.todaysparent.com/baby/postpartum-care/how-to-support-your-wife-after-birth/

Can Strong Family Support Prevent Postpartum Depression?
postpartumprogress.com/can-strong-family-support-prevent-postpartum-depression

 

Baca Juga:

Mengenal Postnatal Anxiety, Kondisi Kecemasan Berlebih pada Ibu Pasca Melahirkan

8 Cara Mengatasi Baby Blues Sebelum Melahirkan dan Kenali Penyebabnya!

Rahasia Sukses 10 Tahun Menyusui Tanpa Henti