Salah seorang Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi alumnus Universitas Airlangga kini tengah menjadi sorotan. Adalah dr. Henry Suhendra yang kini tengah naik daun setelah menjadi bintang tamu dalam YouTube Deddy Corbuzier.
Dalam bincang-bincangnya bersama Deddy, dokter Henry membahas mengenai manfaat vitamin D di tengah masa pandemi. Ya, sebelum pandemi vitamin jenis ini memang masih kalah populer dibandingkan dengan vitamin jenis lainnya seperti vitamin C maupun vitamin E.
Pada video yang berdurasi 41 menit 16 detik tersebut, dokter Hendry menjelaskan peran vitamin D terhadap proteksi seseorang di masa pandemi. Seperti apa penjelasannya?
Artikel Terkait: Jangan sepelekan kekurangan vitamin D, lakukan 3 cara ini untuk mengatasinya!
Pernyataan dr Henry Suhendra Mengenai Vitamin D
Dokter Henry menjelaskan bahwa sumber vitamin D terdapat di tiga hal mulai dari sinar matahari, makanan, dan suplemen. Ia juga memaparkan bahwa asupan vitamin D berpengaruh terhadap kemungkinan infeksi.
“Nah, literatur yang saya pegang adalah salah satunya dr. Michael Holick dari Boston University, itu tahun 2020 tulisan dia muncul di koran di Boston. Boston Herald. Bulan September 2020 itu mengatakan, kalau vitamin D kita optimal, itu mengurangi kemungkinan infeksi coronavirus sampai 54 persen,” ujar dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Kebon Jeruk ini.
Menurutnya, vitamin D memiliki fungsi beragam bagi kesehatan tubuh. Salah satunya ialah untuk melawan virus COVID-19.
“Vitamin D kan untuk melawan infeksi macam-macam. Bakteri, virus, termasuk covid-19. Melawan kanker, melawan sakit jantung, melawan autoimun.” Ungkapnya.
Di sisi lain, ia juga menjelaskan mengenai penelitian yang telah dilakukan di beberapa negara mengenai vitamin D. Jelas menurutnya, vitamin ini menjadi salah satu yang esensial bagi tubuh.
“Penelitian terhadap pasien covid ini dicoba, pakai vitamin apa, yang sudah ada penelitian yang dikuatkan oleh studi yaitu di Andalusia di Spanyol dan di India, itu jelas mengatakan bahwa vitamin D bisa mengurangi angka kesakitan dan angka kematian,” ujarnya lagi.
Artikel Terkait: 5 Pesan Penting dr Faheem Younus tentang COVID-19, Apa Sajakah?
Asupan Vitamin D dan Dosis yang Disarankan
Pemberian suplemen vitamin D dipercaya bisa mempercepat pemulihan penderita COVID-19, khususnya bagi yang tidak bergejala maupun gejala ringan. Melansir Alodokter, enelitian mengungkap bahwa konsumsi vitamin D dengan kadar 10–25 mikrogram per hari bisa melindungi tubuh dari infeksi di saluran pernapasan.
Bagi penderita COVID-19, asupannya bisa menurunkan risiko komplikasi serta badai sitokin akibat peradangan. Vitamin ini juga diketahui menurunkan risiko hipoksia, penurunan kesadaran, dan risiko kematian bagi penderita di atas 40 tahun.
Sayangnya, penelitian tersebut baru dalam skala kecil sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas vitamin ini.
Di sisi lain, mengonsumsi vitamin D sebaiiknya harus sesuai kebutuhan. Sebab, bila sampai kelebihan dosis bisa berdampak fatal untuk kesehatan tubuh.
Jumlah yang direkomendasikan secara internasional ialah 400 IU untuk anak-anak sampai usia 1 tahun, usia 1–70 tahun sebesar 600 IU, dan 800 IU untuk usia 70 tahun ke atas. Jadi, sebaiknya hindari asupan vitamin D dosis tinggi, apalagi sampai ribuan IU setiap harinya.
Dampak kelebihan vitamin D bisa menyebabkan gejala seperti sakit perut, otot tubuh lemah, hingga gagal ginjal. Penumpukan kalsium juga bisa terjadi hingga jutsru bisa melemahkan tulang dan merusak organ lain seperti jantung.
Karenanya, sebelum mengonsumsi vitamin D konsultasikan terlebih dahulu pada dokter, terutama bila seseorang memiliki gangguan kesehatan tertentu.
Artikel Terkait: Vitamin D Bisa Turunkan Risiko COVID-19, Ini 7 Fakta dan Manfaatnya
Itulah pernyataan dari dr. Henry Suhendra mengenai vitamin D dan penjelasan selengkapnya mengenai vitamin tersebut. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
Jangan lupa untuk selalu menaati protokol kesehatan di tengah pandemi kapan pun dan di mana pun mulai dari lingkup terkecil, diri sendiri serta keluarga.
****
Baca Juga:
Depresi bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin D, cegah sekarang!
Kekurangan vitamin D saat hamil, berbahayakah bagi perkembangan janin?
Peneliti Temukan Hubungan Kekurangan Vitamin D dan Penderita Kanker Payudara