Ada banyak dongeng yang bisa Parents ceritakan kepada si kecil, termasuk dongeng kambing, beruang, dan harimau berikut ini. Dongeng ini tentu saja menghibur dan mengandung pesan baik yang cocok sekali untuk anak-anak.
Yuk, langsung saja bacakan dongeng kambing, beruang, dan harimau ini kepada buah hati!
Dongeng Kambing, Beruang dan Harimau
Pada zaman dahulu kala hiduplah seekor induk kambing yang memiliki seekor anak. Keduanya menjadi hewan peliharaan Raja Sudrajat.
Pada suatu hari, Raja Sudrajat berniat menikahkan putranya dengan putri dari negeri seberang. Karena terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, Raja Sudrajat lantas mengundang sanak saudara dan kerabat untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
Akan tetapi, pada saat pertemuan dengan sanak saudara serta para kerabat, Raja Sudrajat mengutarakan niatnya akan menyembelih dua kambing peliharaannya untuk pesta pernikahan anaknya.
Anak kambing yang tengah berada di halaman istana raja mendengar rencana sang raja untuk menyembelih dirinya dan induknya. Si anak kambing lantas membangunkan induknya yang tengah tidur.
Gambar: Freepik
Katanya, “Ibu, aku mendengar rencana Raja Sudrajat akan menyembelih kita pada pesta pernikahan Putra Sribaginda. Aku sangat takut, Bu. Apa yang harus kita lakukan?”
Induk kambing lalu mengajak anaknya melarikan diri, “Ayo kita pergi dari sini sekarang juga.”
Induk kambing dan anaknya pergi keluar istana dengan mengendap-endap. Kegelapan malam membantu pelarian mereka hingga sampai ke tepi hutan. Walaupun sesungguhnya mereka takut memasuki hutan, tapi mereka tetap membulatkan tekadnya untuk bisa bersembunyi dari para pengawal istana.
“Lebih baik kita bersembunyi di hutan daripada kita disembelih,” kata induk kambing.
Induk kambing dan anaknya segera bersembunyi di balik pohon besar. Namun malang, harimau Si Raja Hutan mengetahui tempat persembunyian mereka.
Gambar: Freepik
“Hei, kambing, sedang apa kalian?” teriak si harimau.
Begitu takutnya induk kambing, hingga dia menjawab terbata-bata, “Kami sedang makan bawang.”
Pada saat yang sama tidak jauh dari tempat persembunyian si kambing, lewatlah seekor beruang besar. Si beruang mendengar ucapan induk kambing, dan karena ucapan induk kambing terbata-bata, si beruang menyangka jika si induk kambing sedang memakan beruang.
Si beruang yang selama hidupnya belum pernah melihat kambing, menjadi ketakutan. Dia segera memanjat pohon untuk menghindar menjadi mangsa si kambing.
Si harimau terheran-heran melihat si beruang memanjat pohon dengan tergesa-gesa, “Apa yang sedang kau lakukan wahai beruang sahabatku?”
“Ada kambing yang sedang memangsa beruang,” jawab si beruang masih dengan ketakutan.
Harimau tertawa terpingkal-pingkal mendengar ucapan si beruang.
“Apa katamu? Ada kambing yang sedang memangsa beruang?”
“Ya,” jawab si beruang
“Engkau salah mendengar wahai beruang. Kambing tidak makan beruang, tetapi dia sedang memakan bawang.”
Si beruang tidak begitu saja percaya dengan ucapan si harimau. Dia bahkan menyangka si harimau hendak menjerumuskannya sehingga dia bisa dimangsa oleh kambing. Dia berpikir harimau sedang berbohong padanya.
“Aku tidak berbohong, turunlah,” jawab si harimau.
“Kambing tidak makan beruang, tetapi dia sedang memakan bawang,” ucap si harimau mencoba kembali meyakinkan si beruang.
Si beruang tetap saja ketakutan.
Gambar: Freepik
“Harimau, aku mau turun asalkan engkau bersedia mengawalku. Bahkan aku bersedia berkenalan dengan si kambing jika engkau bersedia mengawalku.”
“Pengawalan macam apa yang engkau kehendaki wahai beruang?” tanya si harimau.
“Aku ingin ekor kita diikat satu sama lain. Dengan cara itu maka engkau telah menunjukan niat baikmu tidak menjerumuskanku untuk dimangsa kambing. Dan yang penting engkau tidak pergi meninggalkanku.”
Si harimau akhirnya setuju. Si beruang pun turun dan segera mengikatkan ekornya pada ekor harimau.
Semua percakapan harimau dan beruang didengar oleh induk dan anak kambing. Sebenarnya mereka sudah dari tadi ketakutan karena saat ini tengah berhadapan dengan dua pemangsa yang ganas, yaitu harimau dan beruang.
Akan tetapi, karena mereka menyadari jika beruang takut bertemu mereka, otak cerdik induk kambing pun muncul.
“Hei, beruang bodoh, apakah kamu berpikir dengan bersama harimau kamu akan selamat. Justru aku akan segera mengoyak-oyak tubuh kalian berdua,” teriak ibu kambing.
Teriakan induk kambing sangat mengagetkan beruang. Saking takutnya dia segera berlari tunggang langgang menyeret harimau yang masih terikat padanya. Berkat kecerdikannya, induk dan anak kambing selamat dari harimau dan beruang.
Pesan moral yang bisa Parents ajarkan kepada si kecil dari cerita dongeng kambing, beruang, dan harimau di atas ialah kecerdasan dan keberanian bisa mengalahkan kekuatan atau keperkasaan.
Akal akan dapat mengalahkan otot. Untuk itu, sebaiknya kita tetap mengutamakan kecerdasan dan kecerdikan ketika menghadapi situasi dan keadaan apapun, terrmasuk juga kondisi yang berbahaya.
Demikianlah dongeng kambing, beruang, dan harimau yang dapat Parents bacakan kepada si kecil. Semoga terhibur, ya!
Baca Juga:
Maudy Ayunda membuat buku cerita untuk mengajarkan anak berperilaku baik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.