Dokter mengadzankan bayi karena COVID-19 menjadi salah satu cerita haru di masa pandemi ini. Kisah yang baru-baru ini dialami oleh seorang dokter kandungan bernama Sandy Prasetyo menjadi viral di media sosial Instagram. dr. Sandy Prasetyo, Sp.OG adalah dokter kandungan di RSIA Bina Medika Bintaro dan RS Brawijaya Antasari.
Beliau mendapatkan amanah untuk mengumandangkan adzan di telinga dua orang bayi yang ia bantu proses persalinannya. Diketahui kedua bayi tersebut masing-masing bernama Laiba dan Afnan. Bukan tanpa sebab, amanah itu diberikan kepada dokter Sandy karena ayah dari kedua orang bayi tersebut positif terjangkit COVID-19. Bahkan, salah satunya ada yang meninggal dunia.
Dokter Mengadzankan Bayi Baru Lahir yang Yatim karena COVID-19
Ilustrasi dokter mengadzankan bayi.
Kisah haru yang ia alami dibagikan melaluiakun Instagram pribadinya @sandysandyprasetyo. Dr. Sandy mengunggah beberapa foto dan video ketika ia mengumandangkan adzan di telinga kedua bayi tersebut.
Tidak hanya sekedar mengunggah foto dan video, Dokter Sandy pun menuliskan keterangan yang sangat menyentuh hati siapa pun yang membacanya. Ia tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia akan mendapatkan amanah seperti itu.
“Permintaan khusus, amanah untuk mengadzankan dari 2 orang ayah, 2 momen ini punya cerita harunya masing-masing. Nggak pernah terbayang saya akan di posisi ini,” tulis dr. Sandy.
Dalam unggahannya pada Minggu, 6 Desember 2020, dokter Sandy mengunggah tiga foto dan satu video. Foto pertama dan keempat menampilkan bayi yang tak bisa diadzani ayahnya karena sang ayah positif terkena COVID-19 saat sang bayi dilahirkan.
Gambar: Instagram (@sandysandyprasetyo)
“Foto: 1 & 4. Pasien saya rutin kontrol dari awal hamil. Sampailah saat persalinan akan tiba, pasien dan suami di-swab untuk persiapan persalinan, hasilnya suami positif sehingga harus dirawat di RS. ‘Dok titip ya adzankan anak saya’.”
Sedangkan bayi yang ada di foto kedua dan ketiga merupakan anak dari pasien lama dr. Sandy. Ia bertemu dengan pasiennya itu pada tiga tahun yang lalu, saat sang istri (ibu dari sang bayi) mengalami keguguran.
“Pasien ini pertama kali ketemu saya 3 tahun yang lalu bareng suami, saat itu dlm kondisi mengalami keguguran,” tulis dr. Sandy.
Setelah mengalami keguguran, pasangan tersebut pun berjuang selama 2 tahun untuk kembali mendapatkan momongan. Hingga pada akhirnya, 9 bulan yang lalu pasangan pasien itu kembali datang menemui dr. Sandy membawa kabar kembira.
Gambar: Instagram (@sandysandyprasetyo)
“Setelah itu terus berjuang selama 2 tahun untuk dapatkan kehamilan, sampai akhirnya 9 bulan yang lalu pasien dan suami datang ke saya. ‘Dok, alhamdulillah testpack istri saya positif, saya nggak pakai pikir panjang mau ketemu dokter Sandy di manapun praktek hari ini’.. ‘Dok titip ya bantu jagain istri dan kehamilan anak saya ini.’,” lanjut dr. Sandy.
Dokter Sandy juga menambahkan bahwa dirinya tidak akan pernah lupa seperti apa ekspresi bahagia dari wajah pasiennya tersebut saat melihat detak jantung calon anaknya untuk yang pertama kali.
Dokter Sandy melanjutkan keterangannya bahwa saat memasuki usia kehamilan 33 minggu, ibu dari bayi tersebut tidak bisa melakukan pemeriksaan kandungan seperti biasanya. Ini terjadi karena sang ibu positif COVID-19. Barulah kemudian pada minggu ke-36, pasien kembali datang untuk memeriksakan kandungannnya karena ia sudah negatif COVID-19.
“3 hari kemudian psien saya datang masuk pintu ruang praktek, ditemenin sepupunya, seperti biasa saya sapa antusias ‘Haloo Bu, alhamdulillaaah yaa udh sehat. Bapak mana, Bu?” Sambil saya tengok-tengok ke arah pintu luar, nungguin suaminya masuk. Tiba-tiba pasien saya nangis, nggak bisa ngomong, saya suruh duduk,” ujar Dokter Sandy.
Namun karena melihat pasien terus menangis, Dokter Sandy pun kemudian bertanya kepada sepupu yang mengantarkan pasien. Tetapi, jawaban yang dilontarkannya membuat Dokter Sandy sangat terkejut.
“Dok, meninggal,” dijawab sambil terbata-bata karena menangis.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kaget saya. 3 minggu sebelum lahiran ternyata suami meninggal karena covid,” ungkap Dokter Sandy.
Sang istri kemudian menyampaikan pesan suaminya kepada dokter Sandy untuk mengumandangkan azan di telinga bayi yang akan ia lahirkan.
“Ya Allah sedih banget saya. Saya bukan keluarga, cuma dokternya aja. Tapi saya ngerasain sedih banget waktu saya azanin si cantik,” tutur dr. Sandy
Keesokan harinya, pada 7 Desember 2020, dokter Sandy kembali mengunggah foto dirinya bersama sang bayi yang sehari sebelumnya ia adzankan.
Gambar: Instagram (@sandysandyprasetyo)
“Ini Laiba – Putri dari surga..Malaikat yang nemenin mama sekarang. Terimakasih buat semua apresiasi dan doa di postingan saya sebelum ini. Saya baca kok satu-satu, semuanya, cuma mohon maaf nggak mungkin saya balas satu-satu.”
“Semoga semua doa dan ucapan baiknya dikabulkan Allah untuk almarhum ayah dari Laiba, Laiba dan Mama Laiba supaya kuat, sehat, dan bisa membesarkan Laiba jd anak yg nanti bs memberikan kasih sayang ke banyak orang.. Aamiin,” tulis dokter Sandy
Kisah Dokter Mengadzankan Bayi yang Yatim karena COVID-19 Mengundang Haru Warganet
Kisah haru dokter Sandy yang mengadzankan dua orang bayi karena ayah sang bayi terkena COVID-19 ini mendapat perhatian dari warganet. Bahkan, banyak yang ikut merasakan terharu serta memberikan dukungan pada ibu bayi.
Dokter Sandy pun juga mendapatkan pujian atas tindakan mulianya yang menjalankan amanah dari orangtua sang bayi.
“Rencana Tuhan siapa juga ga ada yang tau, at this moment I am sending my prayers untuk si Putri dari Surga, jadi malaikat kecil pelindung mama dan keluarga,” tulis @dr.irene13.
“Masha Allah Dok.. nyampe ke hati pesannya.. semoga jadi pelipur mamanya si Dede.. dan dokter sehat selalu, selalu melayani dengan hati.. doa yang baik untuk dokter, mama si Dede, dan yang pasti si Dedenya,” tulis @pujiastuti_bundaazzam.
“Baca caption-nya rasanya hati aku hancur sehancur-hancurnya.. begitu hebat ibu-ibu yang hamil dan melahirkan di saat pandemi ini. Semoga semua selalu dikuatkan,” tulis @novifauzia.
“Tumbuh jd anak yg kuat dan sehat, Nak. jd kebahagiaan untuk mama,” tulis @putritakalapeta.
Hukum Mengumandangkan Adzan kepada Bayi yang Baru Lahir Melalui Bantuan Orang Lain
Kisah dokter Sandy yang mengadzankan dua orang bayi karena dampak dari COVID-19 cukup mengharukan ya, Parents. Mengadzankan bayi yang baru lahir memang sudah menjadi salah satu tradisi umat Islam di Indonesia.
Dilansir dari Islam NU, mayoritas ulama mazhab Hanafi, ulama mazhab Syafi’i, serta ulama mazhab Hanbali menegaskan bahwa mengumandangkan adzan kepada bayi hukumnya sunnah. Sementara itu, sebagian ulama mazhab Maliki menyatakan hal tersebut hukumnya mubah (boleh), dan sebagian yang lainnya mengatakan makruh.
Lantas, sebenarnya seperti apa hukum mengadzankan bayi yang baru lahir melalui bantuan orang lain? Apakah ini diperbolehkan di dalam Islam?
Dilansir dari rumaysho.com, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 183640 menjelaskan bahwa tidak ada dalil yang melarang bayi diadzankan oleh orang lain, jika orangtua kandungnya memang sama sekali tidak bisa melakukannya.
Akan tetapi, tidak boleh ada keyakinan bahwa hanya orang tertentu saja yang boleh mengadzani atau orang yang memiliki keistimewaan khusus dibanding lainnya.
Wallahu a’lam bisshawab.
Seperti itulah kisah dokter yang mengadzankan bayi karena sang ayah positif COVID-19. Tetap jaga kesehatan keluarga ya, Parents. Patuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di mana pun berada. Cuci tangan pakai sabun, gunakan masker, dan jaga jarak saat berada di keramaian.
Baca Juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.