7 Doa Nabi Musa dalam Al-Qur'an dan Cara Mengamalkannya

Nabi Musa merupakan nabi yang memiliki jalan kehidupan yang luar biasa. Kita pun dapat mengambil teladan darinya dengan membaca doa berikut yang sangat istimewa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, apa yang Anda ingat tentang kisah Nabi Musa? Cerita hidupnya berulang kali dituturkan dalam Al Qur’an. Mulai dari kelahiran hingga keberaniannya menentang Raja Firaun. Doa Nabi Musa dalam menghadapi setiap persoalan juga tak lepas diabadikan dalam kitab suci.

Jika Parents ingin mengamalkan doa-doa tersebut, simak uraian lengkapnya berikut ini.

Artikel Terkait: Mengenal dan Memahami 9 Mukjizat Nabi Musa AS, Simak di Sini Yuk!

Apa Saja Doa Nabi Musa?

Berikut ini beberapa doa Nabi Musa untuk menghadapi berbagai cobaan yang bisa dipanjatkan:

1. Doa agar Dimudahkan urusan

Dengan keyakinan dan pengharapan penuh kepada Allah SWT, yakinlah selalu ada jalan keluar dari setiap persoalan.

Seperti doa Nabi Musa agar dimudahkan segala urusan berikut ini yang ia panjatkan saat beliau ditantang Firaun untuk memakan bara api.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Robbisy rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul úqdatam mil lisaani yafqohuu qoulii

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artinya: “Ya rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thoha: 25-28)

Artikel Terkait: 3 Doa Nabi Sulaiman yang Bisa Diamalkan Sehari-hari, Yuk, Hafalkan!

2. Doa agar Terhindar dari Fitnah

Menghadapi Raja Firaun yang keji jelas bukan hal yang mudah bagi Nabi Musa.

Maka, ia pun senantiasa memohon agar dihindarkan dari tipu daya Firaun beserta para pengikutnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Doa berikut ini juga bisa kita amalkan saat menghadapi pihak-pihak yang ditakutkan akan berbuat jahat.

 عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Àlallohi tawakkalnaa, robbanaa laa tajálnaa fitnatal lil-qoumizh-zhoolomiin. Wa najjinaa birohmatika minal-qoumil-kaafiriin

Artinya: “Kepada Allah lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir.” (QS. Yunus: 85-66)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Doa Minta Petunjuk

Tatkala dihadapkan pada pilihan yang sulit, doa Nabi Musa yang satu ini dapat diamalkan.

Dengan begitu, mudah-mudahan Allah akan memberikan petunjuk dan meridhoi segala langkah yang kita pilih.

رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

عَسٰى رَبِّيْۤ اَنْ يَّهْدِيَنِيْ سَوَآءَ السَّبِيْلِ

Robbi najjinii minal qoumizh-zhoolimin. Àsaa robbiii ayyahdiyanii sawaaa as-sabiil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artinya: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu. Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.” (QS. AL-Qasas: 21-22)

4. Doa Memohon Kebaikan

Suatu ketika, Nabi Musa menempuh perjalanan yang amat jauh dan melelahkan. Ia bahkan sudah beberapa hari tidak makan kecuali hanya daun-daunan.

Dalam keadaan serba kesulitan itu, ia lantas memanjatkan permohonan kepada Allah SWT dengan membaca doa berikut ini.

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Robbi innii limaaa anzalta ilayya min khoirin faqiir

Artinya: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashash: 24)

Artikel terkait: Menenangkan Batin, Berikut Bacaan Shalawat Nabi yang Bisa Dilafalkan

5. Doa Memohon Ampunan

Tak ada manusia yang luput dari khilaf dan kesalahan. Maka sudah selayaknya kita memohon ampunan Allah SWT atas segala dosa, baik sengaja maupun tak disengaja.

Berikut ini salah satu doa yang dicontohkan Nabi Musa ketika ia merasa sangat menyesal atas kesalahannya.

Kala itu, Nabi dimintai tolong oleh salah seorang kaum bani Israil yang tengah bertengkar dengan kaum Firaun.

Musa lantas meninju lelaki pengikut Firaun itu yang menyebabkan ia kehilangan nyawa.

Atas kejadian tersebut, Nabi Musa merasa sangat menyesal dan tak henti-hentinya ia memohon ampunan Allah.

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Robbi innii zholamtu nafsii faghfir lii faghofaro lah, innahuu huwal-ghofuurur-rohiim

Artinya: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Qashash: 16)

6. Doa Mohon Rekan untuk Berjuang

Perjuangan Nabi Musa dalam berdakwah bukanlah hal yang mudah. Nabi Musa lalu memanjatkan doa kepada Allah agar mendapat rekan dalam perjuangannya.

Nabi Musa memohon kepada Allah agar kakaknya, Harun dapat menjadi rekan dalam perjuangan dakwahnya. Allah pun mengabulkannya seperti doa yang telah dipanjatkan dalam surat Al Qashash ayat 33-34 berikut.

قَالَ رَبِّ إِنِّى قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ

Qāla rabbi innī qataltu min-hum nafsan fa akhāfu ay yaqtulụn.

Artinya: Musa berkata, “Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.”

وَأَخِى هَٰرُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّى لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِىَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِىٓ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ

Wa akhī hārụnu huwa afṣaḥu minnī lisānan fa arsil-hu ma’iya rid`ay yuṣaddiqunī innī akhāfu ay yukażżibụn.

Artinya: “Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku.”

7. Doa Memohon Selalu Diberikan Kesabaran

Ketika menghadapi berbagai cobaan dari Firaun, Nabi Musa senantiasa berdoa kepada Allah agar diberi kesabaran.

Begitu juga bagi kaumnya agar senantiasa sabar dan mampu mempertahankan keimanannya dalam Islam.

Doa ini tertuang dalam surat Al A’raaf ayat 126 sebagai berikut.

وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ إِلَّآ أَنْ ءَامَنَّا بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتْنَا ۚ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

Wa mā tangqimu minnā illā an āmannā bi`āyāti rabbinā lammā jā`atnā, rabbanā afrig ‘alainā ṣabraw wa tawaffanā muslimīn.

Artinya: Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami. (Mereka berdoa) “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).”

Apa Manfaat Membaca Doa Nabi Musa dalam Keseharian?

Doa Nabi Musa merupakan doa yang begitu istimewa hingga diabadikan menjadi ayat-ayat Al-Qur’an. Banyak manfaat yang bisa dirasakan jika doa ini dibaca dengan benar, antara lain:

  1. Dimudahkan dan dilapangkan segala macam kesulitan
  2. Diberikan jalan atau solusi dalam menyelesaikan masalah
  3. Melapangkan hati
  4. Diberikan kelancaran dalam berbicara dan menyampaikan pesan kepada orang lain
  5. Meluluhkan hati orang yang menjadi lawan bicara
  6. Menambah kepercayaan diri ketika berbicara di depan umum

Agar mendapatkan manfaat, bacalah doa setelah melaksanakan salat wajib atau saat melakukan salat hajat. Baca secara rutin sampai menemukan titik terang mengenai masalah yang tengah dihadapi.

Anda juga bisa membaca doa ini untuk meluluhkan hati lawan bicara, bacalah ketika hendak presentasi maupun pidato, sehingga kita bisa menyampaikan materi kepada audiens dengan baik.

Artikel Terkait: Doa Nabi Yunus yang Paling Mustajab Dikabulkan, Bacaan dan Keutamaannya

Parents, itulah doa Nabi Musa yang dapat kita amalkan dalam berbagai situasi. Semoga Allah memudahkan jalan kita dengan membaca doa tersebut.

***

Baca Juga:

Cerita Anak Islami: Sejarah Qurban Iduladha, Nabi Ismail Disembelih Ayahnya

Belajar Sifat Jujur dan Sederhana dari Kisah Nabi Zulkifli AS

Tumbuhkan Keimanan Anak dengan Mengajarkan Perbedaan Nabi dan Rasul

Penulis

Titin Hatma