Nisa Dini sama sekali tak menyangka bahwa foto-fotonya akan menjadi viral di sosial media. Ia merasa bahwa menyupiri angkutan kota (angkot) sambil menyusui anaknya adalah hal biasa yang sehari-hari ia jalani.
Awal mulanya, sebuah akun Facebook bernama Amy Almasari membagikan 6 foto yang menampakkan seorang ibu sedang menyetir angkot sambil mendekap anaknya yang tertidur pulas.
Dalam postingan tersebut, Amy menulis, “Ini Kisah nyata hari ini, menit ini. Saat aku hendak ke terminal Poris, seorang wanita hebat sambil menyusui jadi supir angkop 01. Nangis. Bahkan serasa tersayat-sayat hati ini. Masih belum ada seujung kukunya ketangguhanku.”
Setelah postingan tersebut ramai tersebar, theAsianparent Indonesia mencoba menghubungi Nisa Dini, ibu supir angkot dalam foto-foto tersebut.
“Dari waktu awal kehamilan sampai umur kandungan 8 bulan pun, saya juga masih sambil nyupir angkot.” Ujarnya saat menceritakan awal mula ia menjadi seorang ibu supir angkot kepada theAsianparent Indonesia.
Sebagai seorang ibu supir angkot, ia mengakui bahwa ada banyak penumpangnya yang mempertanyakan keberadaan suaminya.
“Suami saya ada. Dia juga jadi supir angkot di jurusan yang beda. Saya cinta sekali sama suami saya dan begitu juga sebalinya. Saya jadi supir angkot karena saya sudah senang dengan pekerjaan ini sejak belum menikah. Menyupiri angkot adalah hobi saya dan saya bahagia menjalaninya.”
Tak sedikit juga dari penumpang turut mengkhawatirkan bayi yang dibawa menyetir angkot. Misalnya, kekhawatiran soal polusi udara, panas, serta posisi menyetirnya yang tak biasa.
Dengan santai, ia menanggapi, “Sudah Resiko kalau soal itu. Daripada saya tinggal sendirian di kontrakan.”
Saat menyetir, ibu supir angkot ini sering menempatkan bayinya tepat di depan kemudi setir saat ia sedang butuh disusui. Jika tak ada penumpang, supir angkot 01 Jurusan Bitung-Poris ini meletakkan bayinya pada kursi kosong di sebelah tempat duduk supir.
Nisa dan Bayinya
Sejak Muhamad Hariz Pratama lahir, Nissa memang tak tega meninggalkannya sendirian tanpa penjaga di kontrakan. Ia tidak memiliki sanak saudara apalagi baby sitter yang bisa dititipi bayi.
Alasan yang lebih penting lagi, sebagai ibu dia juga menyadari sepenuhnya pentingnya ASI eksklusif untuk bayi. Padahal, ia harus tetap bekerja demi keluarga kecil yang ia cintai.
“Selain dapet uang, saya bahagia kalo anak saya selalu ada di samping saya. Karena dia masih butuh ASI” Jawabnya mantap ketika ditanya motif utamanya mengajak bayi bekerja.
Apalagi, Nisa bukanlah tipe istri yang bisa diam saja di rumah menunggui suami yang mencari nafkah. Akhirnya, keputusan itu ia ambil dengan kesadarannya sendiri.
Suaminya tahu betul bahwa istrinya mencintai keluarga dan mencintai pekerjaannya. Sehingga, saat Nisa ingin melakukan keduanya secara bersamaan, ia tak dapat melakukan hal lainnya selain mendukung keputusannya.
Nisa dan Keluarga kecilnya yang bahagia
Nisa mulai menjadi supir angkot sejak tahun 2012. Pada saat mencuci mobilnya, ia bertemu dengan Asroli yang berprofesi sebagai supir angkot juga.
Dari pertemuan tersebut, bibit cinta mulai tumbuh di hati keduanya. Setelah berbagai proses pendekatan dilalui, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah pada tahun 2014 di Tangerang.
Kini, kebahagiaan mereka sudah lengkap dengan hadirnya anak lelaki yang sehat berusia 10 bulan.
Sebagai seorang ibu yang menjadi supir angkot, ia kerap mengalami hal yang lucu, “Paling lucu itu kalau melihat anak sekolah pada rebutan angkot.” Katanya sambil tertawa.
Namun, ia juga kerap bersedih saat penumpangnya sepi, apalagi jika dibarengi dengan jalanan macet. “Kalau penumpang sepi dan macet, saya nggak bisa setoran.”
Nisa menerima semua komentar yang masuk dengan lapang dada. Bahkan, beberapa teman yang dikenalnya juga menandainya dalam postingan facebook masing-masing yang bersumber dari album foto Amy. Banyak yang memuji ketangguhan dan ketegaran Nisa sebagai ibu yang merawat anaknya sambil supiri angkot.
Saat tulisan ini diterbitkan, foto postingan Amy telah dibagikan oleh lebih dari 5365 akun dan ratusan komentar. Karena itu juga, saat ini Nisa kebanjiran permintaan pertemanan di akun facebook pribadinya.
Semoga keluarga kecil Nisa selalu diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Karena apapun yang terjadi pada sebuah keluarga, kebahagiaan dan kesehatan adalah hal yang tak ternilai harganya.
***
Baca juga :
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.