Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin Hingga Hampir Meninggal

Presenter Deddy Corbuzier memang termasuk salah satu selebriti tanah air yang aktif di media sosial. Namun beberapa waktu lalu Deddy memutuskan untuk beristirahat dari berbagai kegiatannya. Rupanya, Deddy Corbuzier alami badai sitokin hingga hampir meninggal.

Ayah satu anak itu mengungkapkan bahwa dirinya terkena badai sitokin usai menderita COVID-19. Mengutip dari Alodokter, sitokin adalah salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam keadaan normal, sitokin bekerja untuk membantu sistem imun berkoordinasi melawan bakteri atau virus dalam tubuh.

Artikel Terkait: Kalina Ocktaranny dan Deddy Corbuzier Tetap Kompak Meski Tak Berniat Rujuk

Badai sitokin atau cytokine storm adalah kondisi dimana tubuh seseorang melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu yang sangat cepat sehingga membuat sel imun menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat.

Badai sitokin merupakan kondisi medis serius yang harus segera ditangani karena dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh dan mengancam nyawa. Untungnya, Deddy berhasil melewatinya.

Seperti apa kisah Deddy Corbuzier ketika alami badai sitokin?

Terungkap Alasan Deddy Corbuzier Menghilang, Ternyata Alami Badai Sitokin

1. Umumkan Rehat dari Media Sosial

Pada 9 Agustus 2021, Deddy Corbuzier membuat heboh dengan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia menegaskan akan berhenti sejenak dari media sosial dan aktivitasnya. Kabar tersebut ia sampaikan lewat akun Instagramnya.

“Untuk beberapa alasan Saya saat ini berhenti menggunakan semua media sosial, podcast, dan whatsapp. Deddy Corbuzier,” tulisnya dalam bahasa Inggris.

Kolom komentar unggahan tersebut ia tutup sehingga warganet tak dapat bertanya apa yang terjadi pada Deddy. Ia juga menulis pada caption sebuah peribahasa.

“Bahkan dalam sarungnya pedang harus tajam, demikian juga pemikiran dan jiwa harus ada di dalam tubuh.” Deddy mengibaratkan kondisinya.

Artikel Terkait: Sukses Jadi Single Father, Ini 5 Tips Parenting Deddy Corbuzier yang Bisa Ditiru!

2. Istirahat Total 2 Minggu untuk Berobat

Setelah hampir 2 minggu ‘menghilang’, Deddy datang kembali membawa sebuah kabar yang kurang menyenangkan. Ia menyebut bahwa dirinya selama 2 minggu sedang istirahat total.

“Mohon maaf saya baru bisa memberitahu keadaan sebenarnya pada masyarakat. Intinya dua minggu saya break semuanya karena saya harus konsentrasi pada kesehatan saya,” tulisnya mengawali postingan yang ia unggah pada Sabtu (21/8) malam.

3. Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin Sampai Hampir Meninggal

Rupanya Deddy Corbuzier terpapar COVID-19. Tak hanya itu, ia juga mengalami badai sitokin hingga kondisinya kritis.

“Saya sakit… kritis. Hampir meninggal karena badai Cytokine. Lucunya, dengan keadaan sudah negatif. Yes, it’s Covid,” paparnya.

Mantan suami Kalina Ocktaranny itu menjelaskan bahwa paru-parunya sampai rusak dalam waktu singkat.

“Tanpa gejala apapun tiba-tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru-paru rusak 60% dalam dua hari.” Ia menjelaskan.

Artikel Terkait: Mengapa Azka Corbuzier Lebih Bahagia Setelah Orangtuanya Bercerai?

4. Pola Hidup Sehat Berperan Besar

Presenter acara Hitam Putih ini menyebutkan pola hidup sehat yang selama ini ia jalani sangat berperan besar dalam membantu mempercepat proses pemulihannya. Ia juga tidak mengalami saturasi oksigen dalam darah yang menurun.

“Hebatnya oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini… hingga saya bisa selamat walau dengna kerusakan paru yang parah. Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen,” lanjut Deddy.

Untunglah Deddy Corbuzier bisa selamat dari kondisi kritis karena badai sitokin yang ia alami. Semoga sehat selalu untuk Deddy dan mudah-mudahan bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala segera.

***

Baca Juga:

Azka jadi lulusan terbaik, Deddy Corbuzier: "Siapa bilang anak broken home pasti rusak?"

"Aku Bahagia Untukmu…" Pesan Azka Corbuzier untuk Ibunya, Kalina Octaranny

Diet Rendah Gula ala Deddy Corbuzier Mampu Mencegah COVID-19, Benarkah?