Masa menstruasi atau datang bulan terkadang tidak dapat diprediksi, ada yang rutin sesuai jadwal, tapi ada juga yang mengalami datang bulan telat. Terdapat berbagai macam penyebab datang bulan telat, salah satunya karena traveling.
Ketika anda sedang melakukan traveling, bisa saja mengalami datang bulan telat karena dampak dari perasaan stres dan emosi selama dalam perjalanan. Melakukan traveling memang menyenangkan, tapi tidak menutup kemungkinan anda bisa merasakan hal-hal yang buruk.
Misalnya saja tertinggal pesawat, kehilangan barang saat perjalanan, atau tersasar di lingkungan baru saat traveling. Kondisi tersebut dapat berpotensi mengacaukan hormon sehingga menyebabkan datang bulan telat.
“Perjalanan pasti dapat mengubah jadwal datang bulan kita. Perjalanan biasanya membuat stres bagi banyak wanita,” ujar Dr. Alyssa Dweck, MS, MD, yang berpraktik ginekolog di CareMount Medical di Westchester County, New York.
“Stres dapat mengubah masa ovulasi dan perubahan hormon. Hal ini pun biasanya disertai dengan perubahan iklim,” imbuh Dweck menjelaskan.
Faktor penyebab datang bulan telat saat traveling
Dilansir dari situs Insider, ada beberapa faktor yang membuat datang bulan telat akibat traveling. Apa sajakah itu?
1. Stres
Traveling sering kali membuat stres pada wanita, hal ini bisa mengganggu masa ovulasi hingga perubahan hormonal. Stres tidak hanya mengarah pada hal yang buruk, stres bisa juga mengarah pada hal positif yang disebut eustress.
Dr. Donnica Moore, pembawa acara podcast “In The Ladies Room” menjelaskan jika stres bisa disebabkan apa saja. Misalnya, rasa senang saat traveling atau karena penundaan penerbangan.
“Cara stres bekerja yakni dengan memengaruhi hipotalamus Anda. Hal itu dapat memengaruhi semua kadar hormon di tubuh Anda,” jelasnya.
2. Perbedaan zona waktu dan kurang tidur
Ritme sirkadian seseorang pada dasarnya itu adalah jam internal tubuh yang memengaruhi kebiasaan tidur, pelepasan hormon, kebiasaan makan, dan fungsi tubuh lainnya.
Ritme sirkadian memberikan respons cahaya dan kegelapan. Ketika Anda melakukan perjalanan melalui zona waktu yang berbeda, tubuh secara aktif mencoba mencari cara untuk kembali ke jadwal normalnya, yang bisa mengubah jadwal menstruasi.
“Kurang tidur, bahkan hanya mengubah satu atau dua zona waktu, benar-benar dapat mengacaukan ritme sirkadian. Hal itu juga dapat memengaruhi kadar hormon internal,” ungkap Dr. Moore.
3. Perubahaan kebiasaan rutin
Ketika anda pergi berlibur, kemungkinan besar anda mencoba makanan baru, tidur lebih larut, tidur lebih lama, atau tidak berolahraga secara teratur. Saat hal ini terjadi, siklus biologis di dalam tubuh juga akan berubah.
“Bepergian mengakibatkan terjadinya perubahan dalam kebiasaan rutin, seperti pola makan, tidur, dan olahraga. Semuanya itu memiliki pengaruh pada siklus menstruasi,” kata Dr. Dweck.
4. Sakit dalam perjalanan
Perubahan kebiasaan rutin pada akhirnya bisa membuat seseorang sakit. Tapi, ini tergantung pada kondisi tubuh masing-masing.
“Anda terpapar berbagai jenis virus dan bakteri dari yang tempat yang dikunjungi selama traveling. Hal ini bisa menyebabkan tubuh terserang penyakit. Saat tubuh sedang melawan penyakit, maka siklus menstruasi bisa terpengaruh,” kata Dr. Moore.
Moore juga mengatakan bahwa perubahan cuaca yang dingin dapat memengaruhi siklus menstruasi anda. Maka, wanita yang berlibur ke tempat dingin seperti ke daerah pegunungan berpotensi alami telat datang bulan.
5. Gangguan jadwal konsumsi pil KB
Konsumsi pil kontrasepsi juga bisa memengaruhi masa menstruasi. Khususnya jika anda lupa meminumnya.
“Perubahan zona waktu bisa merusak jadwal minum pil kontrasepsi, yang mana berpengaruh pada kondisi hormonal. Inilah yang menjadi penyebab telat datang bulan,” kata Dr. Moore.
Bun, itulah alasan mengapa traveling bisa membuat datang bulan telat. Semoga bermanfaat.
Baca juga :
Tidak Haid atau Haid Jadi Tidak Teratur Selama Menyusui? Ini Penjelasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.