Demi mendapatkan tubuh seperti ini, sebagian ibu rela bertruh nyawa dengan menjalani operasi plastik.
Para artis muda asal Korea Selatan sempat dipuja para remaja kita berkat aksi panggung dan wajah imut mereka. Tahukah Anda bahwa wajah imut mereka itu bukan sepenuhnya didapat sebagai anugerah, melainkan hasil dari operasi plastik?
Ya, operasi plastik sudah menjadi sesuatu yang umum bagi generasi muda Korsel. Bahkan membiayai operasi plastik anak sebagai hadiah ulang tahun telah menjadi kebiasaan para orang tua di sana.
Tragedi operasi plastik
Jurnal Your Health, baru-baru ini menceritakan tragedi meninggalnya seorang ibu dua anak di Singapura saat menjalani operasi sedot lemak, yang merupakan salah satu jenis dari operasi plastik yang populer. Si ibu hanya diberikan sedative (obat penenang) saat menjalani operasi sedot lemak, dan bukannya anestesi (obat bius). Hal ini terjadi karena dokter yang melakukan operasi sedot lemak bukan seorang spesialis di bidang operasi plastik, melainkan dokter bedah umum.
Sebelumnya, seorang pasien bernama Franklin Heng juga diberitakan meninggal saat operasi sedot lemak berlangsung. Penyebabnya adalah tingginya kadar anestesi yang diberikan membuatnya terus tak sadarkan diri hingga berujung kematian. Sungguh tragis, anak-anak terpaksa kehilangan orang tuanya yang meninggal karena penyebab sepele, yaitu operasi plastik.
Lalu bagaimana dampak lainnya pada anak-anak? Bacalah di halaman berikut:
Resiko operasi plastik dan sedot lemak sama besarnya dengan operasi caesar.
Dampak operasi plastik untuk anak
1. Nyawa Anda taruhannya
Operasi sedot lemak dan operasi plastik bukanlah prosedur operasi kecil seperti operasi bibir sumbing, misalnya. Keduanya adalah operasi bedah sungguhan dan memiliki resiko yang sama besarnya dengan operasi caesar. Melakukan operasi plastik atau operasi sedot lemak mungkin Anda pilih sebagai cara untuk memperbaiki penampilan.
Namun pertimbangkan juga faktor keselamatan. Apakah Anda tega membiarkan anak-anak hidup sendiri seandainya sesuatu menimpa Anda saat menjalani operasi?
2. Bayi sulit mengenali emosi Anda
Mengubah penampilan melalui operasi plastik dipercaya bisa meningkatkan karir seseorang yang bekerja di bidang hiburan, media atau bidang apapun yang menuntut keterlibatan dengan orang banyak.
Tapi apalah arti semua itu jika bayi Anda tidak dapat mengenali Anda lagi sesudah Anda melakukan operasi plastik besar-besaran. Atau, mereka mengenalinya namun merasa sedang bicara dengan orang yang berbeda dengan ibunya.
Baca juga : Akibat Operasi Plastik, Suami Tuntut Istri Lahirkan “Anak-anak Jelek”
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan David Neil dari Universitas California di tahun 2011, operasi plastik akan merusak ikatan emosional antara ibu dan bayi. Bayi akan merasa frustasi karena tidak dapat merasakan ekspresi wajah Anda, dan merasa sedih karena merasa dirinya berbeda dari orang tuanya.
3. Rasa rendah diri berkepanjangan
Membuat keputusan untuk melakukan operasi plastik sama artinya dengan Anda merasa tidak puas dengan penampilan Anda sendiri. Anak pun akan bertanya-tanya, jangan-jangan penampilan mereka juga kurang sempurna karena dilahirkan oleh para orang tua yang berpenampilan buruk.
Pertanyaan semacam ini melemahkan rasa percaya diri anak dan mereka pun akan mulai membenci diri sendiri sejak usia yang terlalu muda. Anak dengan rasa percaya diri yang rendah bukan hanya terancam mengalami kegagalan dalam kehidupan bermasyarakat, namun juga bagi perkembangan karir dan kehidupan pribadi saat telah dewasa.
Nah, Bunda, apa masih mau operasi plastik?
Baca juga :
10 Makanan Rahasia Awet Muda
7 Langkah untuk Membentuk Citra Positif Tubuh Anda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.