Stunting merupakan kondisi yang membuat anak gagal tumbuh, terutama di bawah usia dua tahun, yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis). Dampak negatif stunting bisa memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seorang anak.
Data Status Gizi Balita Nasional menunjukkan bahwa tahun 2019 mencapai angka 27,7 persen. Meski jumlahnya menurun, masalah ini tetap harus menjadi perhatian. Sebab, tak hanya soal pertumbuhan, hal ini juga berkaitan dengan perkembangan otak.
Artikel Terkait: Cegah stunting pada anak sejak ia dalam kandungan, ini yang perlu dilakukan!
Dampak Negatif Stunting bagi Perkembangan
Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Pakar Tumbuh Kembang menjelaskan anak yang stunting karena malnutrisi, infeksi kronis, juga bisa memengaruhi nutrisi otak. Hal ini juga bisa berdampak negatif pada otak.
“Anak stunting bisa mengalami dampak pada perkembangan, otak (bertugas) mengendalikan fungsi perkembangan, anak yang stunting ada yang mengalami keterlambatan motor kasar, ada yang mengalami keterlambatan bicara, atau semuanya tidak terlambat, tetapi kecerdasannya di bawah rata-rata,” kata Rini dalam acara Cegah Stunting dan Dampak Negatifnya terhadap Perkembangan Otak dan Pertumbuhan Fisik Anak Prima dengan 9AAE dan Tinggi DHA, pada Kamis 17 Februari 2022 secara virtual.
Banyak anak stunting yang mengalami keterlambatan perkembangan. Selain itu, saat dewasa juga berisiko mengalami beberapa penyakit, seperti kencing manis dan obesitas.
Artikel Terkait: Apa itu Stunting yang Sering Dialami Anak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dampak Negatif Stunting Muncul Saat Dewasa
Stunting tidak hanya berdampak pada dua tahun pertama kehidupannya. Kondisi ini juga bisa berdampak jangka panjang hingga masa dewasa. Selain keterlambatan kognitif, anak juga mudah terserang sejumlah penyakit saat dewasa nanti.
“Anak yang stunting berisiko lebih tinggi terhadap kejadian yang disebut dengan noncommunicable disease, seperti penyakit kencing manis, hipertensi, dan juga obesitas,” tutur Rini.
Jadi, stunting yang dialami oleh seorang anak bisa berdampak pada kesehatannya di masa depan, tidak hanya dalam dua tahun kehidupannya.
Artikel Terkait: Peran Remaja Cegah Stunting Dibutuhkan, Ini Panduan untuk Parents
Cara Mencegah Stunting untuk Anak sejak Dini
Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) juga menjelaskan bahwa cara yang paling baik untuk mengatasi stunting adalah dengan mengetahui cara pencegahannya terutama sejak dalam kandungan.
Otak anak berkembang sejak dalam kandungan, itulah sebabnya ibu hamil sebaiknya memenuhi gizi anak sejak dalam rahim. Sayangnya, banyak masalah gizi yang bisa memengaruhi perkembangannya saat lahir.
Beberapa cara untuk mencegah tumbuh kembang pada anak, di antaranya:
1. Penuhi Gizi Anak
Protein sangat baik bagi tubuh dan perkembangan otak anak. Selain itu, asam amino juga sangat berperan untuk mencegah stunting. Beri ASI ekslusif dan berikan MPASI (Makanan pendamping ASI) sesuai dengan usianya. Protein juga sangat penting untuk pertumbuhannya.
“Jangan hanya diberi buah dan sayur, protein juga penting untuk anak,” tegas Rini.
2. Atasi Masalah Infeksi untuk Cegah Dampak Negatif Stunting
Stunting juga bisa diakibatkan oleh masalah infeksi kronis yang menyerang tubuh anak. Penyakit infeksi berulang yang dialami sejak bayi menyebabkan tubuh anak mengeluarkan banyak energi untuk melawan penyakit.
Jika hal ini tidak diatasi dan nutrisinya tidak mencukupi, sangat memungkinkan stunting bisa terjadi. Terutama masalah infeksi yang terkait masalah pencernaan.
3. Perhatikan Masalah Gizi Selama Kehamilan
Perkembangan otak anak juga dimulai sejak dalam kandungan. Penting sekali untuk memenuhi nutrisi ibu hamil demi terpenuhinya gizi janin.
“Jika ada yang gizi buruk sebelum hamil, maka harus diperbaiki nutrisinya, harus minum susu karena penting diminum pas hamil agar bayi lahir dengan normal, dengan begitu anak tumbuh berkembang sesuai potensinya,” jelas rini.
4. Pantau Grafik Perkembangan Anak
Kawal tumbuh kembang anak melalui kurva pertumbuhan menurut standar WHO. Ini bisa diakses oleh para orang tua di dalam buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Dari kurva tersebut dapat diukur berat badan dan tinggi badan anak yang sesuai dengan usianya.
5. Menjaga Kebersihan
Masalah sanitasi serta gaya hidup yang kurang bersih juga menyebabkan masalah stunting. Memperbaiki gaya hidup semacam ini bisa mencegah dari malnutrisi maupun infeksi bakteri.
Itulah 5 cara mencegah dampak negatif stunting pada si kecil. Yuk, Bun, terapkan sejak dini.
Baca Juga:
Stunting pada Anak Bisa Memengaruhi Masa Depannya, Parents Wajib Tahu
Bisa Cegah Stunting, Ini Pentingnya Protein Hewani untuk MPASI Bayi