Pandemi COVID-19 masih menunjukkan penyebaran yang masif dan sejauh ini memang lebih banyak menjangkiti orang dewasa. Namun, bukan hal yang mustahil jika penyakit yang mengincar sistem pernapasan ini mendera bayi. Seperti kisah seorang ibu asal South Carolina yang baru-baru ini membagikan kisah corona pada bayi yang dialaminya sendiri.
Kisah corona pada bayi, sang ibu: “Sangat mengerikan, mimpi buruk bagi orangtua”
Dalam akun Facebook pribadinya, seorang ibu bermama Courtney Doster mengunggah kisahnya sekaligus memperingatkan orangtua agar lebih waspada mengawasi anak-anaknya kendati dalam kondisi normal.
Putranya yang masih berusia 7 bulan, Emmett dinyatakan positif COVID-19 pada 17 Maret lalu setelah dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, Emmett mengalami demam dan suhu tubuhnya meningkat lebih dari 40’C. Padahal, sebelumnya bayi itu dalam keadaan baik-baik saja.
“Emmett mulai menunjukkan tanda-tanda sakit pada Senin lalu. Ketika bangun tidur, tubuhnya memang hangat tetapi tidak demam,” ungkap Doster. Tak disangka, seketika suhu tubuh Emmett melonjak kian cepat.
Doster pun berinisiatif memeriksa suhu tubuh anaknya yang semakin lama mulai naik hingga 39,4′.
Tak mau ambil risiko, ibu tiga orang anak ini segera menelepon dokter anak dan Emmett dianjurkan untuk menjalani tes lain agar segera mendapatkan perawatan yang diperlukan sesuai penyakitnya.
Setibanya di rumah sakit, ia kemudian melakukan uji tes COVID-19, flu, serta penyakit pernapasan lainnya. Tak ketinggalan, rontgen dada sejajar dan tes pneumonia dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
Hasilnya, Emmett positif COVID-19. Pada saat yang sama, nenek Emmett juga didiagnosis menderita virus asal Wuhan ini. Seluruh anggota keluarga turut diperiksa karena sebelumnya mereka melakukan kontak yang sangat dekat.
Artikel terkait: Bagaimana rasanya jadi pasien positif corona? 6 Orang ini bagikan kisahnya!
“Anakku tidak menunjukkan gejala apapun”
“COVID-19 bukan lelucon. Ini bukan waktunya untuk tertawa di luar rumah, berkencan, atau pergi makan malam. Tetaplah di rumah. Tidak ada hal lain yang lebih buruk daripada menyadari makhluk mungil terkasih Anda yang masih berusia 7 bulan positif penyakit yang mengerikan,” tegas Doster dalam unggahan di Facebook yang mendapatkan sekitar 19.000 komentar dan dibagikan lebih dari 44.000 orang
Doster mengemukakan sebelum anaknya dinyatakan positif, si kecil Emmett tidak menunjukkan gejala yang aneh.
“Ia tidak memiliki tanda sakit, tidak cengeng dan cerewet seperti anak sakit umumnya. Jika tidak mengerti, tak ada yang menyangka anak ini sakit,” sambungnya lagi.
Kini, Emmett telah berada di rumah dan sedang dalam masa pemulihan. Kedua kakaknya yang berusia 2 dan 4 tahun tidak menunjukkan gejala apa pun, yang membuat sang ibu tetap cemas. Seluruh keluarga dinyatakan dalam pengawasan dan diharuskan melakukan karantina selama 14 hari.
‘Emmett menderita pneumonia yang merupakan bentuk paling parah dari virus ini. Silakan Anda cari informasi yang memang akurat dari situs yang kredibel, seperti Centers for Disease Control and Prevention atau situs medis lain yang sudah terbukti dapat memberikan informasi terkait ini [COVID-19],” tegasnya.
Risiko corona pada bayi
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics mengungkapkan, bayi dan anak-anak prasekolah berisiko sangat tinggi menunjukkan gejala serius ketika terinfeksi corona.
Meskipun persentase kasus parah pada anak-anak sangat kecil – yakni 6% dari 2.143 kasus anak di bawah 18 tahun- umumnya gejala serius muncul karena sebelumnya penderita memiliki riwayat masalah pernapasan.
Menurut Dr Sean O’Leary, seorang dokter anak di Children’s Hospital Colorado spesialisasi penyakit menular, COVID-19 cenderung menunjukkan gejala asimptomatik atau tidak dapat dibedakan dari flu biasa.
“Berdasarkan apa yang kami lihat dari kasus di negara lain, persentase corona menimpa anak-anak tergolong kecil dan biasanya memerlukan rawat inap. Kasus masih sangat sedikit dan masih dibutuhkan riset lebih lanjut terkait faktor apa yang meningkatkan risiko anak terkena virus ini,” jelasnya.
Gejala corona pada bayi yang perlu diwaspadai:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
- Enggan menyusui
- Lemas dan kurang aktif
- Diare
Parents sebaiknya membawa segera si kecil jika menunjukkan salah satu atau lebih gejala di atas agar dapat ditangani lebih lanjut. Jika buah hati Anda ternyata dinyatakan positif, segera bersihkan rumah secara menyeluruh sebagai langkah preventif virus menular pada anggota keluarga lain di rumah.
Artikel terkait: Di rumah saja hindari corona, 7 aktivitas seru ini bisa dilakukan si kecil
Mencegah penularan virus corona dengan menerapkan pola hidup bersih
Tak ada orangtua yang mau anggota keluarganya, apalagi buah hati terjangkit penyakit parah termasuk COVID-19 yang masih marak mewabah. Oleh karena itu, melakukan tindakan pencegahan adalah hal mutlak untuk dilakukan.
- Ikuti anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing. Hindari aktivitas yang melibatkan kerumunan orang banyak untuk sementara waktu seperti playdate dengan anak sebaya, pesta ulang tahun, atau bepergian ke tempat umum
- Hindari kontak dengan orang yang terlihat kurang sehat atau menunjukkan gejala sakit
- Jaga kesehatan mandiri, jangan lupa membersihkan diri setelah keluar rumah dan hindari menumpuk pakaian kotor atau tidak mengganti baju
- Biasakan mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol selama 20 detik atau lebih
- Gunakan masker ketika batuk atau bersin, bisa juga menggunakan tisu sekali pakai. Buang segera tisu bekas pakai ke tempat sampah setelah digunakan
- Bersihkan seluruh penjuru rumah dengan cairan desinfektan secara rutin
- Cuci semua mainan secara berkala
- Hindari menyentuh wajah jika tangan dalam kondisi kotor, jangan lupa ajarkan anak untuk melakukan hal yang sama
- Konsultasikan dengan dokter jika merasakan gejala tubuh tidak seperti biasanya
Disadur dari tulisan Shabnam Muzammil di theAsianparent Singapura
Baca juga :
"Tidak panik adalah kunci kesembuhanku," kata pasien corona yang berhasil sembuh