Parents, tahukah Anda jika orang tua kerap tanpa sadar melakukan gaslighting kepada anaknya? Nah, berikut penjelasan mengenai gaslighting dan contoh gaslighting yang bisa dilakukan orang tua kepada anak.
Apa Itu Gaslighting?
Melansir dari Healthline, gaslighting adalah bentuk manipulasi yang dapat menyebabkan seseorang merasa bersalah dan meragukan diri mereka sendiri. Jika dilakukan secara terus-menerus, manipulasi ini dapat menurunkan harga diri dan kepercayaan diri korbannya.
Istilah gaslighting itu sendiri menjadi terkenal setelah menjadi judul sebuah film ‘Gaslight’ yang dirilis pada 1940 dan 1944. Film tersebut bercerita tentang seorang suami yang mengisolasi dan memanipulasi istrinya dengan tujuan untuk mengendalikan istrinya.
Sayangnya, gaslighting ini dapat terjadi dalam berbagai hubungan, lo, Parents. Gaslighting dapat terjadi di hubungan romantis, hubungan kerja, dan hubungan keluarga, misalnya antara orang tua kepada anak atau antara saudara yang lebih tua terhadap adik mereka sendiri.
Artikel terkait: Evolving Parenting Ala Psikolog Natalia Indrasari
Contoh Gaslighting yang Dilakukan Orang Tua kepada Anak
Melansir dari Psycom, Robin Stern, PhD, salah satu pendiri dan direktur dari Yale Center for Emotional Intelligence menjelaskan bahwa gaslighting bisa sangat berbahaya bagi anak.
“Ketika dilakukan oleh orang tua, gaslighting bisa sangat berbahaya bagi anak karena akan membuat anak mempertanyakan perasaan atau kenyataan,” jelas Stern.
Berikut adalah beberapa contoh perilaku gaslighting yang mungkin dilakukan orang tua kepada anak tanpa disadari melansir dari Verywell family:
1. Mendiskreditkan Ingatan Anak
Penting untuk diingat bahwa setiap orang akan mengingat suatu peristiwa yang sama dengan cara yang mungkin berbeda. Jadi, ketika Anda menantang, mempertanyakan, atau mendiskreditkan ingatan anak tentang suatu peristiwa, ini bisa menjadi bentuk gaslighting, lo, Parents.
2. Mengecilkan atau Mengabaikan Perasaan Anak Termasuk Contoh Gaslighting
Perasaan dan emosi itu nyata dan valid, termasuk perasaan anak Anda. Jadi, jangan pernah mengecilkan atau mengabaikan perasaannya, ya, Parents.
Misalnya saat anak tersinggung dengan ucapan saudaranya yang menurut Anda biasa saja, Anda sebaiknya tidak mengecilkan atau mengabaikan perasaan anak Anda.
Jika Anda mengecilkan atau mengabaikan perasaan mereka, secara tidak langsung Anda memberi tahu mereka bahwa perasaan yang mereka rasakan tidak nyata.
Ini akan membuat mereka bingung dan mempertanyakan perasaan mereka sendiri.
Artikel terkait: Perkembangan Anak Dipengaruhi oleh Rasa Bahagia yang Dirasakannya
3. Menganggap Anak sebagai Saingan
Terkadang orang tua merasa ingin diakui keterampilan dan kemampuannya oleh anak-anak mereka. Orang tua juga ingin menunjukkan kepada anak mereka seberapa pintar atau mahir dirinya dalam melakukan sesuatu.
Akan tetapi, ketika menyangkut anak-anak, sangat tidak sehat untuk mencoba bersaing dengan mereka, ya, Parents.
Misalnya, saat anak tidak mampu menguasai suatu keterampilan, lalu Anda berkata, “Gitu aja enggak bisa, sini biar Mama/Papa yang lakukan, gini caranya, hebat, kan, Mama/Papa!”
Saat Anda tidak mengapresiasi kemampuan mereka dan justru memamerkan kemampuan Anda, ini bisa menurunkan harga diri dan kepercayaan diri anak.
4. Membandingkan Anak dengan Anak Lain
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang anak selain dibandingkan dengan anak lain atau saudaranya.
Meskipun Anda bermaksud untuk memotivasi anak agar bisa sebaik teman atau saudaranya, tetapi hal ini bisa saja membuat mereka justru insecure, tidak percaya diri dan tidak merasa dicintai.
5. Tidak Pernah Puas dengan Prestasi Anak
Jika Anda tidak pernah puas dengan prestasi anak, kemungkinan besar Anda sedang meremehkan anak-anak Anda.
Sangat penting untuk merayakan keberhasilan anak dan mengakui kerja keras dan prestasi anak. Meskipun ia tidak berhasil menjadi yang terbaik, apresiasilah kerja keras mereka dan beri motivasi positif agar bisa menjadi lebih baik.
6. Contoh Gaslighting kepada Anak yaitu Menyalahkan Anak atas Masalah Pribadi
Saat menghadapi suatu masalah, orang tua tidak boleh menyalahkan orang lain, termasuk anak-anak mereka.
Penting juga bagi orang tua untuk bertanggung jawab atas perasaan dan masalah mereka sendiri. Anda tidak boleh menyalahkan anak atas apa yang Anda rasakan.
Hindari untuk berkata seperti ini kepada anak saat ada masalah, “Kamu nangis terus nambahin beban pikiran Mama saja!”
7. Menghalangi Anak untuk Bergaul dan Mandiri
Kadang-kadang orang tua akan kesulitan untuk mengontrol anak-anak saat mereka sudah mulai mandiri dan sering menghabiskan waktu dengan teman-teman.
Akibatnya, orang tua akan membatasi waktu mereka bermain dengan teman-temannya untuk membuat anak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga saja.
Pada akhirnya, membatasi anak bergaul dengan teman-teman akan merugikan anak-anak Anda sendiri.
Itulah penjelasan mengenai gaslighting dan contoh gaslighting yang bisa dilakukan orang tua kepada anak. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!
How to Recognize Gaslighting and Get Help
www.healthline.com/health/gaslighting
Are You Gaslighting Your Kids?
www.verywellfamily.com/are-you-gaslighting-your-kids-5079089
Gaslighting in Families: Signs of Gaslighting Parents
www.psycom.net/gaslighting-parents-families
Baca juga:
7 Ucapan Orangtua yang Paling Berdampak Buruk bagi Perkembangan Psikologis Anak
[Kuis] Tes Kepribadian Anak, Tipe Kepribadian Seperti apa Anak Anda?
Mengenakan Jilbab Sejak Dini Bikin Krisis Identitas pada Anak? Begini Kata Psikolog