Stres bisa terjadi pada siapa pun, tak terkecuali ibu hamil. Tak bisa didiamkan saja, stres pada ibu hamil ini sebaiknya diantisipasi agar tak berlanjut menjadi depresi. Belum lagi mengingat dampak buruk yang bisa dirasakan dan memengaruhi tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan apa saja ciri-ciri stres ibu hamil.
Pada dasarnya, ibu hamil yang mengalami stres bisa berdampak pada beragam hal. Tergantung pada intensitasnya. Risiko yang paling parah adalah keguguran, jika bumil stres di awal kehamilan atau pada trimester pertama.
Tak hanya itu saja, ibu hamil yang tengah mengalami stres juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat yang rendah. Kalau pun cukup bulan, bayi bisa memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Hal ini tidak mau Bumil alami bukan?
Ciri-ciri Stres Ibu Hamil
Ada beragam hal yang bisa menyebabkan seorang ibu hamil mengalami stres. Baik masalah internal maupun eksternal.
Mulai dari perubahan tubuh selama masa kehamilan, kecemasan perkembangan buah hati, atau masalah lain yang diami bisa menjadi penyebabnya. Di sisi lain, masalah di pernikahan mulai dari persiapan ekonomi menjelang kelahiran, pertengkaran, atau masalah keluarga lain bisa jadi pemicu tambahan.
Artikel Terkait : “Janinku hanya bertahan 11 minggu, aku merasa gagal,” curahan hati ibu keguguran
Berikut beberapa gejala yang hendaknya diperhatikan antara lain :
-
Mudah marah dan tidak bisa fokus
Ketika hamil, mood terkadang memang bisa lebih mudah berubah. Namun, perhatikan perubahan yang dialami.
Bila intensitas emosi negatif seperti marah menjadi lebih sering, bisa jadi memang menjadi tanda Anda sedang stres. Biasanya stres juga akan diikuti dengan gejala lain seperti tidak mudah fokus pada banyak hal.
-
Penurunan nafsu makan
Perubahan fisik dan hormonal selama kehamilan terkadang membuat Bunda menjadi mudah lelah dan mual hingga tak nafsu makan. Satu sisi, bisa jadi kondisi tidak nafsu makan disebabkan karena memang Bunda sedang stres.
-
Lebih sering menangis
Sisi emosional saat hamil tak jarang lebih mudah tersentuh pada beberapa perempuan. Mereka yang mengalaminya biasanya jadi akan mudah menangis karena suatu alasan.
Bun, perhatikan intensitasnya. Bila Anda kerap menangis, dengan atau tanpa alasan, stres bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Artikel Terkait : Keluar darah saat hamil muda, perlukah merasa khawatir?
-
Mudah berkeringat
Ciri lain yang bisa mudah Bunda kenali ialah lebih mudah berkeringat. Khususnya bila dibandingkan dengan kondisi normal Bunda tak mengalami, waspadai bahwa stres yang menyebabkannya.
-
Cenderung menutup diri
Tak hanya ibu hamil, seseorang dalam kondisi normal yang sedang stres tak jarang lebih ingin sendiri atau menutup diri. Pada intensitas stres tertentu, ibu hamil yang stres juga biasanya akan menutup diri dari keluarga maupun orang terdekat.
-
Tidak peduli kondisi tumbuh kembang janin
Stres juga bisa berujung pada ketidakpedulian atau bahkan penolakan pada janin di dalam kandungan. Biasanya ibu hamil yang sampai mengalami kondisi ini disebabkan karena masalah tertentu seperti kehamilan yang tak direncanakan, masalah dengan pasangan, dan sebagainya.
-
Nyeri dada dan sesak napas
Gejala fisik juga kerap dialami oleh ibu hamil yang sedang stres. Hal yang paling sering dirasakan ialah lebih mudah nyeri dada dan sesak napas.
-
Gangguan penglihatan
Siapa sangka, stres juga bisa memengaruhi penglihatan ibu hamil. Gangguan yang dirasakan ini bisa beragam mulai seperti penglihatan yang kebih kabur dari kondisi normal.
Artikel Terkait : Pendarahan saat hamil 9 bulan, berbahayakah? Ini penjelasannya!
-
Detak jantung lebih cepat
Sesak napas yang dirasakan bisa juga diikuti dengan irama detak jantung yang tak beraturan. Biasanya, ibu hamil yang sedang stres bisa merasakan detak jantungnya menjadi jauh lebih cepat.
-
Nyeri perut dan nyeri otot
Nyeri di area perut tak harus selalu berhubungan dengan penyakit pencernaan. Bisa jadi, saat Anda mengalaminya bersamaan dengan nyeri otot serta gejala lain, stres sebetulnya yang menjadi pemicu.
Mengatasi dan mencegah stres
Saat menjalani peran sebagai ibu hamil dan akan menjadi ibu dari sang bayi kelak, tekanan dari dalam diri maupun dari luar adalah hal yang mungkin terjadi. Manajemen stres yang baik merupakan salah satu kunci agar Bunda tak berlarut merasakan stres yang berujung depresi.
Bunda bisa mengomunikasikan kekhawatiran dan ketakutan pada pasangan agar bisa merasa lebih tenang. Bicarakan masalah yang dialami agar kesehatan psikis tetap terjaga.
Agar bisa lebih rileks, pastikan suasana dan lingkungan rumah nyaman. Bunda bisa menggunakan aromaterapi menjelang tidur agar terasa lebih menenangkan.
Pertimbangkan juga untuk mengikuti olahraga kehamilan yang bisa membuat Bunda mengelola emosi dan stres seperti yoga kehamilan. Selain itu, pastikan asupan zat gizi selama kehamilan bisa terjaga dengan baik.
Jangan ragu juga untuk mengonsultasikan masalah selama kehamilan pada ahlinya, baik itu psikolog maupun dokter kandungan.
Artikel Terkait : Benarkah suami penyebab stres ibu dua kali lipat dibandingkan anak? Suami wajib tahu!
***
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga :
Tangani sebelum terlambat, kenali gejala depresi ibu hamil berikut ini