Pandemi Covid-19 menjadi kondisi yang sangat berpengaruh pada kehidupan banyak orang. Penyebarannya yang semakin meluas, mengakibatkan banyak tekanan, cemas bahkan stress. Hal ini, tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun kondisi psikilogis anak pun rentan terganggu. Lantas, bagaimanakah ciri anak stres selama pandemi? Inilah ulasan lengkapnya.
Ciri Anak Stres Selama Pandemi dan Cara Mengatasinya
Layaknya para orang dewasa, anak-anak juga menjalani krisis dengan merasakan stress saat pandemi Covid 19 ini. Pusat Pengendaluan dan Pencegahan Penyakit Amerija (CDC) mengatakan bahwa anak-anak dan remaja menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan stres selama pandemi ini.
“Ketakutan dan kecemasan tentang suatu penyakit dapat menyebabkan emosi yang kuat pada orang dewasa dan anak-anak.” Anak-anak kehilangan keseharian mereka, harus belajar di rumah dengan kondisi yang sangat berbeda serta gerak mereka pun menjadi terbatas.
Melihat adanya risiko stres pada anak di masa pandemic, psikolog dan pemerhati anak, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto. Mengingatkan orangtua untuk memberi perhatian lebih pada anak ketika berada di rumah. “Mohon jangan sampai saat putra-putri belajar menjadi stres dan uring-uringan selama belajar di rumah” kata Kak Seto.
Kak Seto menyampaikan bahwa menurut data Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), bahwa banyak anak mengalami stres karena tekanan yang terjadi di rumah selama pandemi Covid 19. Perlu diketahui juga, ternyata stres orangtua bisa berpengaruh pada anak.
Misalnya saja, saat orangtua kehilangan pekerjaan, kesulitan ekonomi atau berkonflik saat karantina. “Jadi, hal pertama yang dapat kita lakukan adalah memahami bagaimana stres mempengaruhi orangtua. Anda perlu mengatasi stres pada diri sendiri sebelum berinteraksi dengan anak Anda,” ujar seorang psikolog anak, Abigail Gewirtz.
Artikel terkait ; Tips Mengatasi Stres Pada Anak
Ciri – Ciri Anak Mengalami Stres Ketika Pandemi
Roslina Verauli, M.Psi., Psi., seorang Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga, menyayangkan kondisi di mana banyak orangtua yang tidak mengetahui ternyata anaknya mengalami stres selama pandemi ini.
Verauli bersama rekan-rekannya di Universitas Tarumanegara mengadakan riset kepada 519 orang tua Indonesia di bulan ke tiga pandemi untuk mengetahui hal ini. “Dari riset yang ada, kebanyakan orang tua nggak paham atau nggak mampu mendeteksi saat anak mengalami stres. Atau, sebetulnya kita nggak paham anak kita mengalami stres,” ujarnya.
Menurut Verauli, inilah ciri anak yang mengalami stress saat masa pandemi ;
- Anak mengeluh secara fisik, misal sakit kepala, mudah lelah atau sakit perut. Menurut Verauli, stress mempengaruhi seluruh sistem tumbuh. Termasuk endokrin dan gastro atau pencernaan.
- Menampilkan perubahan emosional, misalnya suasana hatinya naik turun, mudah marah, merasa gagal. Bahkan merasa kekurangan kasih sayang Ayah Bunda.
- Menunjukkan perubahan perilaku. Misalnya jam tidurnya berubah menjadi sangat larut, sulit makan atau kebalikannya, hobi makan. Verauli menambahkan bahwa saat stress beberapa orang memang akan memiliki nafsu makan meningkat. “Pada saat kita stres, justru pilihan makanan kita jadi makanan yang nggak sehat, kalori yang tinggi dan buruk” ujarnya.
- Anak mengalami masalah interaksi dengan orang-orang di sekitar, misalnya lebih mudah bertengkar
Ciri Anak Stres saat Masa Pandemi Menurut IDAI ;
- Perubahan perilaku atau gestur yang tidak biasa
- Emosi tidak stabil. Misalnya saja mudah marah dan menangis tiba-tiba
- Gelisah
- Tampak sedih berlebihan
- Mudah putus asa
- Menarik diri dari lingkungan
- Terlihat murung
- Kehilangan rasa kepercayaan diri
- Lengket berlebihan pada pengasuh atau orang tua
- Gangguan tidur, seperti sulit tidur, sering terbangun, sulit tidur setelah terbangun, mimpi buruk
- Sulit berkonsentrasi
- Nafsu makan menurun
- Akan sering mengompol. Padahal sudah tidak pernah mengompol
Artikel terkait ; Parents, Kenali Perbedaan Antara Stres dengan Penyakit Mental Gangguan
Kondisi Stres Pada Anak yang Perlu Mendapat Tindakan
Menurut Verauli ada 4 kondisi dimana Parents, direkomendasikan untuk membawa si kecil ke profesional. Kondisi tersebut yakni ;
1. Distress
Kondisi distress ini, saat Parents melihat si kecil selalu down. Emosinya lebih banyak negatif daripada positif.
2. Deviance
Ketika si kecil mulai menunjukkan perilaku yang menyimpang. Misal saja, bila selalu tertinggal dan malas menyelesaikan tugasnya dibanding dengan teman-teman. Tidak tahan duduk berlama-lama saat melakukan pelajaran online.
Bahkan saat ia memainkan rambutnya hingga rontok saat mengikuti kelas online. Tanda tersebut, yang perlu Parents waspadai untuk membawa si kecil ke tenaga professional.
3. Danger
Si kecil menunjukkan perilaku yang membahayakan apabila tidak ditangani. Misalnya, melakukan bullying pada saudaranya di rumah atau pada temannya melalui media sosial.
4. Dysfunction
Saat kegiatan harian si kecil selalu terganggu. Misalnya, konsentrasi belajar menurun, selalu menghindari sekolah dan jam tidur yang berubah drastis.
Untuk itu, Parents, perlu selalu memperhatikan tanda-tanda stres pada si kecil. Agar mampu mendeteksi dini agar mereka segara ditangani dengan tepat.
Cara Membantu Si Kecil Atasi Stres saat Pandemi
1. Merespon Perubahan Anak Secara Supportif
Saat mengalami stress, si kecil biasanya akan merespon dengan cara yang berbeda-beda. Misalnya, bisa terlihat lebih manja, cemas, menarik diri, marah, gelisah bahkan mengompol.
Jika perilaku itu terlihat pada si kecil, Parents, hanya perlu member tanggapan atas perubahan dengan memberikan dukungan dan perhatian lebih. Tunjukkan hal-hal positif, ketika si kecil bercerita tentang kekhawatirannya.
2. Memberikan Perhatian Lebih
Mengatasi anak yang terlihat stress saat pandemi, adalah memberikan perhatian ekstra dan kasih sayang. Parents, bisa menanyakan keadaan anak dalam waktu tertentu, misalnya saat bangun pagi, sebelum makan siang dan menjelang tidur malam.
3. Menjaga Komunikasi dengan Anggota Keluarga Lain
Meluangkan waktu khusu untuk si kecil, akan membuatnya senang. Parents, bisa juga membuat jadwal rutin untuk menjalin komuikasi dengan kerabat atau anggota keluarga lainnya. Misalnya dengan menelpon kakek nenek, om dan tante atau para sepupu mereka.
4. Menjelaskan Kondisi yang sedang Terjadi
Perubahan kondisi yang tiba-tiba jelas sangat dirasakan semua kalangan. Seperti pemberlakuan jaga jarak, belajar dari rumah dan kebiasaan hidup sehat dengan memakai masker tiap keluar rumah. Parents, jelaskan saja kepada si kecil dengan cara sederhana dan mudah dipahami.
Jelaskan juga, bagaimana cara mengurangi risiko tertular virus sehingga mereka tidak boleh keluar rumah. Beritaju juga pada anak agar tidak perlu terlalu cemas dan stres akan kondisi pandemi saat ini.
Artikel terkait ; Mewarna Bukan Hanya untuk Anak, Tapi Juga Menjadi Cara Mengurangi Stres pada Orang Dewasa
Parents, itulah, ciri anak stres selama pandemi. Tetap dampingi si kecil dengan penuh cinta dan kasih sayang ya, agar mereka bisa terus bahagia dalam kondisi seperti sekarang ini.
Baca juga ;
Doa Memeluk Anak dari Ajaran Rasulullah SAW, Mari Amalkan, Parents!
Apakah Vaksinasi COVID-19 Bisa Batalkan Puasa? Yuk, Cek Faktanya!
7 Kumpulan Ide Menu Sahur Sederhana, Lezat dan Cepat Disiapkan!