Parents, kleptomania bisa terjadi dan berkembang pada anak-anak, lho. Ini merupakan gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya sulit mengendalikan diri untuk mengambil barang milik orang lain tanpa izin atau mencuri.
Biasanya, kondisi kleptomania ini muncul pada masa remaja dan anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi saat masa dewasa.
Aktris FTV Aurelie Moeremans, pernah bercerita bahwa dirinya mengalami gangguan ini saat masa anak-anak hingga remaja.
Melansir laman Viva, menurutnya, kebiasaan ini berkembang kala dia melihat anggota keluarganya yang tidak sengaja mengambil barang orang lain. Kejadian itu terekam dan menurutnya menarik sehingga ia mulai menirunya.
Meski begitu, kebiasaan buruk ini perlahan mulai berhenti ketika ia beranjak dewasa.
Lantas, sebenarnya apa tanda-tanda anak mengalami kleptomania, ya? Yuk, baca penjelasan di bawah ini!
Tanda Kleptomania pada Anak
Melansir laman Newport Academy, anak-anak yang alami kleptomania suka tiba-tiba membawa benda yang bukan miliknya saat pulang ke rumah.
Biasanya, benda tersebut merupakan sesuatu yang sanggup mereka beli dengan uang jajan. Misalnya, jepit rambut atau gantungan kunci. Sehingga, Anda sebagai orang tua tidak akan berpikir jauh atau menganggap itu adalah barang curian.
Namun, orang tua mungkin akan mulai curiga karena anak biasanya akan terus-terusan membawa benda-benda baru ke rumah.
Nah, biasanya, anak yang alami kleptomania mengambil benda orang tanpa izin bukan karena mereka membutuhkannya, melainkan karena hasrat dalam diri yang tidak bisa dia tahan untuk mencuri benda tersebut.
Adrenalin atau antusias yang anak rasakan saat pertama mencuri membuat mereka kecanduan akan aksi tersebut.
Nah, kecenderungan seperti itu bisa menjadi tanda kleptomania. Beberapa tanda kleptomania pada anak lainnya adalah:
- Selalu tidak tahan untuk mengambil barang milik orang lain, meskipun barang tersebut sebenarnya tidak diperlukan atau diinginkan
- Ada perasaan senang dan lega ketika barang berhasil dicuri
- Terbiasa berbohong pada orang sekitar
- Terkadang merasa bersalah atau malu ketika ketahuan mencuri. Namun, ada juga yang tidak merasa bersalah atas perbuatannya tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan, seseorang biasanya menunjukkan gejala kleptomania pada akhir masa remaja atau awal dewasa. Namun, gejala ini juga bisa ditemukan pada anak-anak yang berusia lima tahun ke atas.
Penyebab Kleptomania pada Anak
Ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab anak mengalami kleptomania. Mengutip laman Healthline, biasanya faktor biologis dan genetik kemungkinan berkontribusi dalam memunculkan kondisi ini.
Beberapa penyebab dan faktor risiko kleptomania yang terjadi pada anak di antaranya adalah:
- Memiliki gangguan mental lain seperti kecemasaan, gangguan kepribadian, atau bipolar
- Kadar serotonin rendah yang menyebabkan peningkatan perilaku impulsif
- Ada hubungannya dengan gangguan adiktif. Pasalnya, mencuri juga bisa melepaskan dopamin yang memberikan sensasi menyenangkan dan menjadi adiktif
- Adanya riwayat keluarga dengan kleptomania
- Riwayat hidup di keluarga yang penuh tekanan atau permasalahan
- Anak pernah mengalami trauma kepala seperti gegar otak.
Cara Mengatasi Kleptomania
Perawatan terbaik bagi anak yang mengidap gangguan ini melibatkan terapi dan konseling. Jangan ragu untuk membawa anak ke psikolog atau psikiater agar bisa ditangani dengan baik.
Terapi cognitive behavioural modification bisa dilakukan untuk menentukan alasan tepat di balik gangguan yang dialaminya.
Setelah penyebabnya diketahui, perawatan bisa dimulai untuk memperbaiki perilakunya.
Konseling keluarga juga bisa membantu. Pasalnya, akar dari masalah kleptomania biasanya berasal dari masalah yang terjadi di dalam rumah.
Jadi, orang tua penting sekali untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak.
Apabila Parents merasa si kecil mengalami kleptomania, maka lakukanlah pendekatan dengan halus saat akan membahasa masalah tersebut.
Jangan bertindak secara keras atau langsung memarahinya. Hal tersebut malah akan menambah beban emosional pada anak.
Selalu ingat bahwa menjadi klepto bukanlah keinginan anak dan dia sudah berjuang melawan rasa bersalah akibat perbuatannya.
Maka, beritahu anak bahwa mereka tidak sendiri dan kondisi ini bisa diperbaiki.
Agar hasrat ingin mencuri pada anak bisa terkendali, Parents juga bisa mengajak anak melakukan berbagai kegiatan fisik seperti olahraga, jalan-jalan, piknik di taman dan sebagainya.
Kegiatan ini akan sangat membantu agar keinginan mencuri pada anak tidak timbul.
Artikel Terkait: Aurelie Moeremans Idap Kleptomania, Ternyata Begini Cara Sembuhnya!
Nah, itulah beberapa tanda dan penyebab kleptomania pada anak yang perlu Parents tahu. Semoga bermanfaat, ya!
Baca juga:
id.theasianparent.com/kecerdasan-emosional-anak
Parents, Kenali 6 Penyebab Anak Cengeng dan Cara Mengatasinya
id.theasianparent.com/aktivitas-untuk-mengembangkan-kemampuan-otak-anak-pra-sekolah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.