Segala cara dicoba pasangan yang baru menikah untuk mendapatkan momongan. Nyatanya, tidak selamanya kehamilan diinginkan. Terbukti dengan hebohnya kasus Ayah Sejuta Anak yang diringkus aparat berwajib karena terlibat perdagangan bayi. Miris, cerita bayi dijual masih jauh dari selesai.
Jagat Twitter dihebohkan dengan headline utama Harian Kompas hari ini. Bertajuk kasus bayi yang dijual bahkan sejak dalam kandungan. Unggahan di akun Okki Sutanto ini mendapat tanggapan dari netter, kebanyakan miris.
Cerita Bayi Dijual Sejak Masih dalam Kandungan
Merujuk laman Harian Kompas tersebut, bayi dijual sejak masih ada dalam kandungan. Tidak gratis, calon orang tua harus menyediakan uang puluhan juta rupiah. Nantinya, trnasaksi bisa dilakukan di media sosial atau bertemu langsung.
Di akun Facebook, aneka forum secara terbuka menawarkan bayi untuk diadopsi. Salah satu yang tergolong aktif adalah forum Adopsi Bayi Baru Lahir dan Hamil di Luar Nikah. Ada Caca Ca yang menawarkan janin di dalam kandungan yang masih berusia 2 bulan.
Caca yang mengaku berumur 24 tahun hidup berpasangan dengan Bima (25) dan sudah memiliki tiga anak. Anak pertama dan ketiga sudah diasuh orang lain. Di kehamilan keempat, Caca kembali menawarkan bayinya ke orang lain.
“Saya diberkahi rahim subur, sehingga bisa menolong bunda-bunda yang sulit memperoleh anak,” ujar ibu muda tersebut. Ternyata praktik ini merupakan yang ketiga kalinya.
Mereka telah menawarkan putra pertama sebesar Rp 15 juta dan putra ketiga sebesar Rp 35 juta dalam kurun waktu 2018-2022. Sejak tahu hamil, Caca sudah berniat untuk mengadopsikan pada orang lain.
Dalam praktiknya, ada dokumen yang dibuat sebagai bukti. Dokumen adopsi anak pertama dibuat di Malang secara tidak resmi pada 2 Juli 2018 dengan tulisan tangan. Saat itu, usia kehamilannya sembilan bulan.
Sementara dokumen adopsi anak ketiganya dibuat secara legal di Ngawi pada 20 April 2022. Dalam transaksi yang ini, usia kehamilannya masih kurang dari dua bulan.
Artikel terkait: Alami Moebius Syndrome, Begini Kisah Bayi yang Lahir Tanpa Ekspresi Wajah
Ekonomi Jadi Alasan
Caca dan Bima, pasangannya di luar nikah, menawarkan kandungan Rp 39 juta. Rinciannya Rp 2 juta per bulan hingga bayi lahir dan Rp 25 juta bersih saat bayi sudah lahir.
Jumlah ini belum termasuk biaya jika melahirkan dengan operasi caesar dan transportasi. Setelah tawar menawar, mereka sepakat mengurangi biaya menjadi Rp 35 juta ditambah biaya persalinan dengan operasi caesar.
Uang sebesar Rp 2 juta per bulan digunakan untuk membayar kos Rp 500.000 per bulan, makan, serta biaya kontrol kandungan. Jika ada kelebihan, uang dikirim ke keluarga besar yang suka meminta uang. Sejak tahu dirinya hamil, Caca sudah tidak bekerja lagi. Caca memang bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya.
Lebih lanjut, Caca mengaku rela jika nanti nama orang tua diganti dengan orang yang mengadopsi anaknya kelak. Mereka juga lebih suka langsung memutus kontak setelah bayi lahir, alasannya supaya bisa menjauhkan diri dari rasa tega.
Ekonomi juga menjadi alasan Caca memilih memberikan anaknya pada orang lain. Mereka enggan memberikannya ke panti sosial karena prosedurnya rumit. Ditambah, tidak ada imbalan jika anak diserahkan bayi ke lembaga sosial sejenis.
Artikel terkait: Pilu! Kisah Bayi Lahir di Ukraina Tanpa Dokter, Listrik, dan Air
Komunitas Tersebar di Berbagai Wilayah
Kendati praktik seperti ini sudah beberapa kali digeruduk polisi, nyatanya masih menjamur. Ada banyak komunitas yang sangat terbuka dan bisa diikuti oleh orang yang berminat. Tetapi ada juga grup yang tertutup.
Untuk grup tertutup, calon peserta harus menjawab beberapa pertanyaan sebelum diizinkan mengikuti grup tersebut. Grup dibuat berdasarkan lokasi misalnya adopsi bayi Aceh, adopsi bayi wilayah Jawa Timur, dan adopsi bayi wilayah Sulawesi. Ada juga yang berdasarkan agama seperti adopsi bayi Kristen dan Katolik.
Salah satu yang paling aktif adalah grup “adopsi bayi baru lahir dan info hamil di luar nikah”. Anggotanya mencapai 6.200 pengguna Facebook dengan unggahan aktif.
Grup ini rajin menawarkan bayi yang baru lahir maupun bayi yang masih dalam kandungan. Mereka biasanya menggunakan kalimat kombinasi huruf dan angkaagar tidak dicekal dan dinonaktifkan.
Salah satu anggota adalah Mkcantika yang menawarkan bayi dalam kandungannya yang masih berusia 5 bulan pada 23 Maret 2023 lalu. Pengguna akun mengaku tinggal di Garut, Jawa Barat meminta ganti biaya kontrol, bersalin, dan pemulihan tanpa menyebutkan nominal.
Kehamilan ini merupakan kehamilan kedua Mkcantika. Anak pertamanya yang berusia lima tahun diasuh orang lain. “Tergantung yang adopter. Saya siap tanda tangan di atas materai kalau memang harus menjauh asal saya tahu pihak adopter baik, layak, dan amanah,” katanya yang menyebutkan ia melakukan ini karena alasan ekonomi.
Ada juga Feni yang mengaku tinggal di Sekayu, Sumatera Selatan menawarkan bayi dalam kandungan dengan syarat ada biaya pengganti kontrol kehamilan, persalinan, dan pemulihan.
Masih panjang perjalanan Indonesia untuk memberantas penjualan bayi seperti ini. Semoga kisah ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua ya.
Baca juga:
Kisah Nyata:”Berjuang di Meja Operasi Antara Hidup dan Mati Demi Bayiku”
Kisah Bayi Selamat dari Kecelakaan Lalu Lintas yang Renggut Nyawa Kedua Orang Tuanya
Kisah Bayi Prematur Lahir dengan Usus di Luar, Apa Penyebab Kondisi Ini?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.