Ternyata Begini 6 Cara Rasulullah Menyambut Ramadan, Yuk Amalkan!

Ramadan sebentar lagi. Yuk, contek cara Rasulullah menyambut Ramadan berikut ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bulan penuh keberkahan sudah di depan mata. Umat Islam pun menyongsongnya dengan penuh sukacita. Lantas, seperti apa cara Rasulullah menyambut Ramadan dan patut kita contoh? Yuk, cari tahu lebih jauh, Parents.

Bagi mayoritas orang Indonesia, suasana jelang Ramadan membawa kehangatan tersendiri. Bahkan hanya dengan menyaksikan iklan sirup di layar kaca misalnya, sudah membawa memori indah di benak kita tentang keindahan bulan suci.

Selain menjadi momen nostalgia ke masa kecil, tentu saja kita juga perlu meneladani Rasulullah. Bagaimana Beliau menyambut bulan penuh keberkahan tersebut dan amalan-amalan apa yang dilakukannya.

Merangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa cara yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menyambut datangnya Ramadan.

Artikel Terkait: Niat dan Doa Buka Puasa Ganti Ramadan, Parents Sudah Menjalankannya?

Cara Rasulullah Menyambut Ramadan

1. Banyak Berdoa

Hal pertama yang dilakukan Rasulullah untuk menyambut datangnya bulan paling istimewa ini adalah dengan banyak berdoa. Kebiasaan tersebut kemudian dicontoh oleh para sahabat dan salafussalih. Bahkan, mereka berdoa jauh-jauh hari sebelum masuk Ramadan.

Berikut ini salah satu doa yang paling populer.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”

Artikel terkait: Tak Diterima Puasa Jika Belum Bermaafan Menjelang Ramadhan, Benarkah?

2. Memperbanyak Puasa

Selanjutnya amalan kedua yang dilakukan Baginda Nabi ialah memperbanyak puasa. Dalam sejumlah riwayat dikisahkan bahwa memasuki Sya’ban, Beliau paling banyak melakukan puasa selain di bulan Ramadan.

وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Aku (‘Aisyah) tidak pernah sama sekali melihat beliau (Nabi) memperbanyak puasa dalam satu bulan, kecuali pada bulan Sya’ban. Beliau berpuasa pada bulan Sya’ban. (Atau) beliau berpuasa pada kebanyakan hari di bulan Sya’ban, kecuali sedikit (beberapa hari saja beliau tidak puasa).” (HR. Muslim)

Usamah bin Zaid ra pun pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu memperbanyak shiyam seperti puasamu pada bulan Sya’ban.”

Rasulullah lantas menjawab, “Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia. Karena ia terletak antara Rajab dan Ramadhan. Ia (juga) merupakan bulan diangkatnya amalan kepada Allah Rabbul ‘Alamiin. Sedangkan aku senang amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang puasa.” (HR An-Nasai dan berderajat hasan)

3. Lebih Giat Salat Malam, Termasuk Cara Rasulullah Menyambut Ramadan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejalan dengan puasa yang semakin sering dilakukan, Rasulullah pun meningkatkan intensitas ibadah seperti salat malam. Kebiasaan ini termasuk persiapan beliau agar ibadah di saat bulan suci semakin maksimal.

Suatu ketika Aisyah ra bertanya kepada Rasul mengenai kebiasaannya melaksanakan salat malam. Padahal dosa-dosa Beliau telah diampuni oleh Allah SWT.

Rasulullah pun menjawab dengan ungkapan yang sangat menyentuh, “Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”

4. Bertaubat, Cara Rasulullah Menyambut Ramadan

Para ulama mengatakan sebagaimana termaktub dalam kitab Lathaaiful Ma’arif jika diibaratkan waktu setahun sebagai pohon, maka Ramadan merupakan waktu panen. Sementara bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun dan Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan.

Maka di kedua waktu tersebut, kita dianjurkan memperbanyak taubat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah. Beliau memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan menyambut bulan suci dengan mengerjakan amal kebaikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Ramadhan tiba tapi hutang puasa belum dibayar, bagaimana hukumnya?

5. Berzikir

Sering-sering mengingat Allah termasuk amalan yang utama dalam menyambut bulan mulia. Mengenai keutamaan zikir ini, sahabat Abdullah bin Busr pernah bertanya:

’’Ya Rasulullah, ajaran-ajaran Islam telah banyak padaku, maka beritahukanlah aku sesuatu yang dapat aku jadikan pegangan. Rasulullah menjawab, “Biarkanlah lisanmu terus basah dengan menyebut Allah.” (HR. Tirmidzi)

6. Menyambut dengan Gembira

Tak hanya menyambut dengan perasaan gembira, Rasulullah juga memanjatkan doa tatkala melihat hilal yang menjadi pertanda masuknya bulan puasa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا رَأَى الْهِلاَلَ قَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَم وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

Dari Ibnu Umar dia berkata, bila Rasul melihat hilal dia berkata: ‘Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah hilal ini bagi kami membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman dan taufik kepada yang dicintai Robb kami dan diridhai-Nya. Robb kami dan Robbmu (hilal) adalah Allah’.” (HR. Addaromi)

****

Nah, itulah tadi beberapa cara Rasulullah meyambut Ramadan. Meski mustahil menyamai ketaatannya dalam beribadah, tetapi semoga kita bisa senantiasa meneladani Beliau.

Baca juga:

id.theasianparent.com/yang-membatalkan-puasa

Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadan yang Perlu Parents Ketahui

id.theasianparent.com/tidak-berpuasa-karena-menyusui

Penulis

Titin Hatma