X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Penelitian: Cara Orangtua Memuji Memengaruhi Pola Pikir Anak

Bacaan 5 menit

Memuji anak atas prestasi yang ia capai adalah hal yang lumrah dilakukan oleh orangtua, tapi Anda perlu berpikir ulang tentang bagaimana cara Anda memuji anak. Karena hal ini berpengaruh terhadap pola pikir anak yang menentukan sukses tidaknya ia di masa depan.

Dilansir dari situs smartparenting.com, Carol Dweck Ph.D melakukan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa cara kebanyakan orangtua memuji anak mereka membuat anak memiliki pola pikir yang salah terhadap proses belajar.

Pola pikir fixed mindset

Pola pikir anak

Pola pikir yang disebut fixed mindset (pola pikir tetap) oleh Carol Dweck membuat anak merasa bosan di sekolah atau bahkan tidak merasa tertarik saat mereka harus mengeluarkan usaha lebih keras untuk melakukan sesuatu.

Dweck menjelaskan bahwa dengan pola pikir yang tetap ini anak akan menganggap bahwa jika seseorang dilahirkan dengan kecerdasan maka mereka tidak perlu bersusah payah untuk belajar agar bisa sukses di sekolah.

Sayangnya, anak dengan pola pikir seperti ini juga menganggap bahwa tujuan mereka di sekolah adalah terlihat pintar setiap saat apapun caranya. Mereka benci terlihat bodoh sehingga mereka akan menghindari tugas-tugas yang tidak mereka kuasai sehingga membuat mereka terlihat kurang cerdas.

“Mereka percaya jika kau butuh usaha untuk melakukan sesuatu, itu artinya kau tak memiliki cukup kemampuan,” ujar Dweck. “Ini adalah salah satu kepercayaan yang buruk, aku yakin inilah alasan mengapa banyak sekali murid yang tidak memenuhi potensi terbesar mereka.”

Pola pikir growth mindset

Pola pikir anak

Lebih lanjut, Dweck menyatakan orangtua juga menginginkan anaknya memiliki pola pikir dewasa yang disebut growth mindset. Pola pikir ini berakar dari keyakinan bahwa kepintaran diperoleh dan dikembangkan dari gabungan usaha, kerja keras, dedikasi, pembelajaran dan pengajaran dari pihak lain.

Anak-anak yang memiliki pola pikir dewasa percaya seseorang harus bekerja keras jika ingin mendapatkan sesuatu. Seorang anak yang memiliki pola pikir ini akan berusaha selalu belajar di setiap waktu tak peduli apapun.

Anak dengan pola pikir dewasa juga meyakini bahwa kerja keras membuat kemampuan mereka semakin aktif dan kegagalan adalah proses alami dari sebuah pembelajaran. Mereka tidak bersembunyi atau lari dari masalah saat membuat kesalahan, kecuali anak-anak yang memiliki fixed mindset.

Penelitian Dweck ini juga menunjukkan bahwa pujian dari orang tua adalah faktor terbesar yang memengaruhi kedua pola pikir ini.

Sayangnya, kebanyakan orangtua tidak menyadari bahwa cara mereka memuji anak malah menempatkan anak pada pola pikir fixed mindset. Hal ini terjadi ketika Anda memuji hasil akhir dari apa yang dilakukan anak tanpa memuji usahanya, atau sekedar memuji bahwa dia anak pintar.

Akibatnya, anak dengan fixed mindset akan menghindar saat menemui tantangan yang ia pikir takkan bisa ia lewati, atau menemui hal yang ia tahu diluar kemampuannya.

Anak akan memiliki growth mindset jika kita memuji usaha dan kerja keras atas hasil yang ia raih, menghargai apa yang ia lakukan demi mendapat prestasi tersebut. Anak dengan pola pikir ini akan selalu tangguh menghadapi tantangan apapun karena mereka percaya, dengan kerja keras apapun bisa mereka raih.

Berikut ini adalah cara memuji anak agar ia memiliki growth mindset dan menjadi orang yang sukses di masa depan dengan kerja keras.

Pola pikir anak

1. Pujilah proses atau strategi yang ia lakukan dibandingkan hanya memuji hasil akhirnya saja

Dibandingkan hanya memuji nilai mereka saat anak Anda menjadi ranking pertama, cobalah untuk memuji bagaimana mereka bekerja keras untuk belajar siang dan malam demi mendapat predikat tersebut.

2. Pujilah kerja kerasnya, bukan orangnya

Saat anak Anda membuat sebuah lukisan atau gambar, jangan katakan bahwa ia adalah seniman yang hebat. Tapi pujilah kerja kerasnya dalam membuat gambar tersebut sehingga bisa menjadi terlihat indah.

3. Pujilah tindakan tertentu dari anak bukan hanya perilakunya secara keseluruhan

Tentunya Anda sudah mengajari anak Anda bagaimana cara mereka berperilaku di depan tamu atau di depan orangtua. Saat anak Anda bersikap manis dan baik di depan tamu, pujilah ia atas tindakan tertentu yang ia lakukan, bukan hanya perilaku baiknya secara keseluruhan.

Dibandingkan berkata, “Ibu bangga kau bersikap baik hari ini.”

Katakanlah seperti ini, “Ibu bangga padamu karena kau meminta ijin dengan sopan untuk mengambil makanan di depan tamu tadi.”

4. Memuji anak secara deskriptif dan jangan segan memberi evaluasi

Saat anak Anda menunjukkan gambar yang ia buat, jangan hanya mengatakan “Wow, gambarnya bagus.”

Katakanlah seperti ini, “Wah, gambar hewannya detil sekali seperti hidup.”

Atau tanyakan bagaimana cara ia menunjukkannya. Tentunya Bunda harus meluangkan waktu lebih banyak untuk ini, tapi jika Bunda ingin anak tumbuh dengan pola pikir growth mindset, hal ini sangat sepadan.

Cerita mitra kami
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?

5. Buat sebuah observasi yang positif, dan cobalah untuk tidak mengritik anak

Saat anak Anda pertamakali belajar melakukan sesuatu seperti mengikat tali sepatunya sendiri. Buatlah sebuah observasi positif, jangan bergegas membantunya, biarkan dia melakukan sendiri.

Bila dia gagal, jangan mengritiknya. Katakan, “Kau sudah hampir bisa melakukannya, tinggal sedikit lagi.”

Bila dia berhasil jangan katakan, “Kerja bagus.” Tapi katakanlah, “Wah kau berhasil mengikat tali sepatumu sendiri.”

Jika Anda ingin anak Anda memiliki pola pikir dewasa, kuncinya adalah jujur dengan tidak menutupi kekurangan atau malah berlebihan dalam memuji. Tujuan Anda adalah untuk menanamkan pola pikir pada anak bahwa mereka mampu untuk mempelajari apapun yang mereka mau.

Dengan begitu, anak akan menyadari bahwa mereka harus bekerja keras jika ingin mencapai suatu prestasi yang mereka inginkan. Setelah berhasil melakukannya, mereka juga akan memiliki tambahan pelajaran hidup.

Anak-anak dengan growth mindset memiliki kemungkinan lebih besar untuk sukses saat mereka dewasa, karena mereka percaya pada semua kemungkinan dan tak menyerah saat melihat adanya rintangan.

Jadi Bunda, mulai sekarang cobalah cara berbeda untuk memuji anak Anda. Agar mereka selalu yakin pada kemampuan mereka untuk mengalahkan semua tantangan dan meraih apa yang mereka inginkan.

Anda sebagai orangtua juga akan merasa bangga saat anak menjadi sukses dengan memaksimalkan potensi terbesarnya berkat dukungan dari Anda sejak ia berusia dini.

 

 

Baca juga:

Anak Tidak Sukses Umumnya Karena 8 Kebiasaan Orangtua Berikut

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Penelitian: Cara Orangtua Memuji Memengaruhi Pola Pikir Anak
Bagikan:
  • Penelitian: Dampak negatif memuji kepintaran anak yang wajib diketahui Parents

    Penelitian: Dampak negatif memuji kepintaran anak yang wajib diketahui Parents

  • Menarik, Komik Ini Ajarkan Pentingnya Orangtua Memuji Anak

    Menarik, Komik Ini Ajarkan Pentingnya Orangtua Memuji Anak

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Penelitian: Dampak negatif memuji kepintaran anak yang wajib diketahui Parents

    Penelitian: Dampak negatif memuji kepintaran anak yang wajib diketahui Parents

  • Menarik, Komik Ini Ajarkan Pentingnya Orangtua Memuji Anak

    Menarik, Komik Ini Ajarkan Pentingnya Orangtua Memuji Anak

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.