Belakangan ini popularitas tanaman hias marga Monstera ini melonjak tinggi. Tak heran jika kemudian harganya jadi selangit. Meski terbilang mahal, cara merawat tanaman janda bolong ternyata tidaklah sulit. Anda cukup memerhatikan beberapa hal agar tumbuhan ini tetap segar, subur, dan tak cepat layu.
Berikut ini cara merawat tanaman janda bolong yang dirangkum dari berbagai sumber.
8 Cara Merawat Tanaman Janda Bolong
1. Perhatikan Kondisi Media Tanam atau Tanah
Mungkin masih sedikit orang yang menyadari kalau janda bolong termasuk jenis tanaman yang tumbuh dengan merambat. Pada batang tanaman ini terdapat akar angin yang memungkinkan ia tumbuh merambat dan menempel pada tembok, tiang, batang pohon atau benda lainnya. Akar pada batang ini juga membantu proses penyerapan air untuk mempercepat proses pertumbuhannya.
Jika Anda ingin menanamnya di tanah, perhatikan kondisi tanah. Pilihlah tanah yang tidak padat agar mempermudah akar janda bolong tumbuh dan menyuplai oksigen. Tanah yang digunakan pun jangan tanah biasa, melainkan campuran tanah dengan lumut gambut dan perlit dengan komposisi 1:1.
Bunda bisa menggunakan campuran andam, pakis cacah oven, sekam bakar, pasir malang, cocopet bubuk, dan cangkang telur. Campuran ini bisa Anda ganti setiap enam bulan hingga setahun sekali.
Media tanam ini bermanfaat untuk menjaga kelembapan akar janda bolong tanpa membuat akar membusuk.
Artikel terkait: 10 Tanaman Obat yang Mudah Ditanam di Rumah, Minim Perawatan!
2. Sediakan Tempat untuk Merambat
Berdampingan dengan media tanamnya letakkan benda atau tanam di samping tembok agar ia bisa merambat. Seperti diketahui, janda bolong bersifat hemifit atau semi epifit. Ia hidup dengan menumpang pada inangnya. Oleh karena itu dukung pertumbuhannya agar ia bisa ‘memanjat’. Hal ini juga yang merangsang pertumbuhan akar pada batangnya.
Yang menarik, tanaman ini bisa memanjat hingga ketinggian 20 meter, loh. Dan biasanya, rambatannya itu mengikuti arah datangnya matahari.
3. Jangan Lupakan Nutrisi
Tanaman janda bolong mendapatkan nutrisi dari campuran media tanam tadi. Namun setelah itu nutrisi dalam tanah akan berkurang, sehingga Bunda perlu memberikan nutrisi tambahan setelah 6 bulan. Jenis pupuknya bisa apa saja. Pupuk kompos, misalnya. Tapi jika Bunda lebih suka menggunakan pupuk cair, sebaiknya berikan pupuk sebulan sekali.
Artikel terkait: 9 Sampah Dapur Ini Bisa Jadi Pupuk Organik, Bikin Tananam Tumbuh Subur
4. Rutin Menyiramnya
Siram tanaman janda bolong Anda dua atau kali sehari, setiap pagi dan sore. Sebaiknya tidak siang hari karena akan mengganggu proses fotosintesis. Siram dengan volume air secukupnya saja, sampai media tanamnya terasa lembap.
Tanaman hias janda bolong tidak cocok di media tanam yang basah atau banyak air karena akan menyebabkan akarnya busuk dan mati. Kondisi tanaman yang kurang sehat bisa dilihat dari daunnya yang menguning.
Meski tidak senang basah, tanaman ini sangat menyukai air hujan. Dalam air hujan terkandung serum alami dan berbagai nutrisi yang dibutuhkan janda bolong. Nutrisi ini diperlukan untuk mendapatkan daun baru.
Jadi, jika hujan, ada baiknya Bunda membiarkan si janda bolong ini bermain mandi hujan-hujanan, ya.
5. Menyiranya dengan Air Cucian Beras
Salah satu cara merawat tanaman janda bolong adalah menyiramnya dengan air cucian beras. Air cucian beras diteliti mengandung banyak nutrisi, terutama komponen vitamin B1, yang bermanfaat membantu merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman –daun, tunas, cabang.
Manfaat lain dari air cucian beras adalah membantu pembentukan klorofil sehingga tanaman tumbuh menjadi lebih hijau lagi, serta memperkuat tumbuhan dari penyakit.
Selain untuk disiramkan seperti biasanya, air bekas cucian beras juga bisa dijadikan pupuk cair. Caranya, diamkan air bekas cucian beras selama tiga hari, dan tara! air cucian beras Anda pun berubah menjadi pupuk cair yang murah.
6. Janda Bolong Perlu Sinar Matahari
Layaknya tanaman hijau lain, janda bolong juga butuh sinar matahari. Hanya saja tidak secara langsung, ya. Tanaman ini hanya butuh sinar matahari secukupnya saja, seperti diletakkan di dekat jendela atau teras rumah. Kalaupun Anda ingin meletakkannya di halaman, ada baiknya dipakaikan atap yang terbuat dari jaring-jaring khusus untuk atap taman.
Pastikan suhu di sekitar janda bolong konsisten di kisaran 23 – 30 derajat Celsius, sedangkan malam hari usahakan suhunya 15 derajat celsius. Ini agar janda bolong tumbuh dengan optimal.
Artikel terkait: 7 Tanaman Hias untuk Kamar Tidur, Bikin Cantik dan Bantu Tidur Lebih Nyenyak
7. Jauhkan dari Gulma
Pastikan pot dan lingkungan sekitar janda bolong jauh dari ancaman, seperti gulma. Gulma dapat merebut nutrisi, juga menyerap air yang dibutuhkan tanaman janda bolong.
8. Ganti Pot
Semakin hari, janda bolong Bunda pasti semakin besar. Cek apakah potnya cukup besar untuk menampung pertumbuhannya. Jika iya, segera ganti pot dengan yang lebih besar. Tahapan ini disebut repotting. Repotting biasanya dilakukan apabila tanaman sudah tumbuh terlalu besar sehingga perlu mengganti ‘rumah rumah’.
Ingat, menganti pot ini juga tidak disarankan dilakukan terlalu sering, sebab bisa berisiko membuat tanaman menjadi stres.
9. Perbanyak Tanaman
Janda bolong meruapakan salah satu jenis tanaman yang mudah diperbanyak. Istilahnya adalah propagasi tanaman, suatu proses menciptakan tanaman baru.
Caranya pun terbilang mudah, apabila tanaman janda bolong sudah tumbuh subur dan mulai merambat, Anda bisa memotongnya. Pastikan potongan janda bolong memiliki akar angin, atau akar yang menggantung di batangnya. Kemudian, Anda bisa memimpannya di dalam botol kaca yang telah diisi dengan air. Apabila, sudah tumbuh akar baru, Anda pun bisa memindahkannya di dalam pot.
Itu dia tadi 9 cara merawat tanaman janda bolong yang sangat sederhana. Semoga janda bolong Anda tumbuh lebih subur ya, Bunda!
Baca juga:
Dihargai Hingga 100 Juta, Ini Alasan Mengapa Harga Janda Bolong Mahal
6 Tanaman Hias Berdaun Besar, Bikin Rumah Makin Hijau dan Asri