Jangan Sampai Salah, Begini Cara Ideal Menyimpan ASI di Kulkas Satu Pintu

Pastikan buah hati mendapatkan nutrisi dari ASI dengan cara penyimpanan yang benar. Begini panduannya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Demi efisiensi, adalah hal yang umum bagi Bunda yang tengah menyusui untuk menyimpan ASI di lemari pendingin. Menyimpan ASI di kulkas dinilai lebih tahan lama sehingga ASI tidak terbuang sia-sia. Lantas, bagaimana cara menyimpan ASI di kulkas 1 pintu yang benar?

Cara Menyimpan ASI di Kulkas 1 Pintu

Secara nilai gizi, ASI jauh lebih baik dibandingkan susu formula dan ASI yang baru diperah juga lebih baik daripada ASI beku. Hal ini disebabkan ASI yang baru saja diperah memiliki sifat melawan bakteri terbaik dan lebih tinggi kandungan antioksidan, vitamin, dan lemak daripada ASI yang telah didinginkan atau dibekukan, mengutip Stanford Children.

Sebagian besar ibu umumnya akan menyimpan ASI di kulkas satu pintu, mengingat kulkas jenis ini memiliki freezer tersendiri di bagian atasnya. Namun, perlu diketahui bahwa daya tahannya tidak seperti wadah yang memang dikhususkan untuk freezer.

Konsultan Laktasi IBCLC, menegaskan bahwa dalam penyimpanan ASI sebaiknya Anda memastikan ASI yang disimpan benar-benar segar agar nutrisinya optimal. Agar kualitas tetap terjaga, sebaiknya sediakan wadah khusus.

Mengingat selain bentuk dan warna, ASI perah juga bisa meninggalkan aroma berbeda setelah proses pembekuan. Bila menggunakan freezer yang dapat melakukan pencairan sendiri (self defrosting), struktur lemak bisa berubah dan menimbulkan bau seperti sabun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab bau pada ASI perah kemungkinan disebabkan kadar enzim lipase yang berlebih. Enzim ini berfungsi memecah lemak ASI yang telah diperah. Untuk mencegah si kecil jadi enggan menyusu, Bunda bisa memanaskan ASI perah pada suhu tertentu, lalu didinginkan dengan air.

The American Academy of Pediatrics mempunyai 4 aturan sebagai panduan menyimpan ASI. Berikut ulasannya:

  • Suhu kamar. ASI yang baru diperah bisa disimpan pada suhu kamar hingga 8 jam, dan jika ruangannya hangat bersuhu 27-32 derajat celsius, daya tahan ASI perah adalah 3 sampai 4 jam. Sementara itu, di suhu ruang 16 sampai 26 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan 4 hingga 8 jam.
  • Cooler bag. ASI perah dapat disimpan di dalam cooler bag tertutup atau tas insulator yang telah diisi ice pack. Di dalam cooler bag dengan suhu sekitar -4 derajat celsius, ASI perah bisa bertahan selama 24 jam.
  • Kulkas. Di dalam kulkas atau lemari es yang bersuhu 4 derajat celsius, ASI perah mampu bertahan selama 5 hari. Namun, ASI perah sebaiknya segera digunakan dalam waktu 3 hari. Jika Anda ingin menghangatkan, cukup hangatkan botol berisi susu dengan air hangat. Hindari menghangatkan ASI menggunakan microwave.
  • Freezer. Sebagai informasi, ASI perah dapat disimpan dalam beberapa jenis freezer. Misalnya pada freezer satu pintu bersuhu -15' Celsius, ASI hanya bisa bertahan sekitar 2 minggu. Sedangkan, freezer lemari es dua pintu yang suhunya -18" Celsius bisa menyimpan ASI 3 sampai 6 bulan. Jika ASI disimpan di bagian belakang (deep freezer), ASI perah mampu bertahan hingga 12 bulan.

Artikel terkait: Bagaimanakah Rasa, Warna dan Bau ASI yang Normal? Ini Penjelasannya!

Do & Dont's Menyimpan ASI

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Proses penyimpanan ASI perah memang sebaiknya tidak sembarangan. Jika penyimpanan tidak tepat, kandungan nutrisi bisa saja rusak. Simak panduannya berikut ini:

  1. Wadah penyimpanan ASI perah harus bebas BPA (bisphenol A). BPA adalah zat kimia yang terdapat pada plastik atau wadah makanan dan minuman bayi. BPA dapat menyebabkan masalah kesehatan anak di kemudian hari, seperti gangguan reproduksi bahkan kanker.
  2. Pastikan wadah penyimpanan ASI perah bersih dan steril ya. Sebisa mungkin, wadah yang digunakan kedap udara atau terbuat dari kaca, plastik keras, atau kantong plastik khusus. Hindari penggunaan kantong plastik biasa atau botol susu disposable karena mudah bocor dan terkontaminasi.
  3. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, ASI perah sebaiknya ditampung dalam wadah yang terbuat dari plastik keras atau kaca. Jika hanya untuk jangka pendek atau kurang dari 72 jam, dapat menggunakan kantong plastik khusus.
  4. Jangan lupa tutup dan beri label (tanggal dan jam) pada wadah ASI perah. Hal ini agar Bunda bisa mengukur sudah berapa lama ASI disimpan. Pastikan wadah dengan label waktu paling lama berada di depan, diikuti wadah ASI dengan label waktu yang baru diperah di bagian belakang.
  5. ASI perah yang akan digunakan dalam waktu lebih dari 24 jam sebaiknya dibekukan dalam freezer
  6. Gunakan ASI perah yang telah lama disimpan, dengan prinsip first in first out. Untuk memudahkan, Bunda bisa meletakkannya di bagian depan lemari es atau freezer.
  7. ASI perah yang disimpan di kulkas tidak boleh dicampur dengan daging atau bahan makanan lain.
  8. ASI perah yang telah diberikan tidak boleh disimpan kembali untuk pemberian selanjutnya
  9. Hindari penggunaan microwave untuk mencairkan ASI perah karena bisa merusak kandungan antibodi di dalamnya.
  10. Pertimbangkan kulkas khusus ASI. Sesuai namanya, kulkas khusus ASI suhunya sudah dirancang untuk menyimpan ASI secara aman, yaitu pada kisaran suhu 0°C sampai 4°C. Penyimpanan pada suhu paling tepat akan mencegah bakteri penyebab rusaknya ASI berkembang serta nutrisi yang ada di dalamnya.

Bagaimana Parents, sudah tahu kan bagaimana cara menyimpan ASI di kulkas 1 pintu? Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

id.theasianparent.com/agar-asi-banyak-dan-kental

id.theasianparent.com/cara-memerah-asi-dengan-tangan

id.theasianparent.com/penyebab-rasa-asi-berubah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan