12 Cara Jemur Bayi yang Aman Agar Terhindar dari Risiko Kanker Kulit

Menjemur bayi memang memberikan banyak manfaat, tapi nyatanya masih ada orang tua yang salah dalam menerapkan cara jemur bayi mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bukan hal aneh jika orang tua menjemur bayi mereka di bawah sinar matahari pagi. Biasanya ini dilakukan agar si bayi mendapatkan asupan vitamin D yang cukup dari sinar matahari. Namun sebagian orang tua, melakukan cara jemur bayi yang kurang tepat. 

Salah satu cara menjemur bayi yang tidak tepat, tapi banyak dilakukan adalah menjemur di bawah sinar matahari dengan kondisi tubuh  bayi telanjang.

Kondisi tersebut justru berisiko membuat kulit bayi terbakar sinar matahari.

Meskipun memang, saat bayi dijemur langsung di bawah sinar matahari, ia akan mendapatkan vitamin D yang baik untuk kesehatan.

Namun, Bunda harus tahu jika kulit bayi masih sangat tipis dan sensitif.

“Gunakan pakaian yang ringan dan topi ketika bayi dijemur di bawah sinar matahari, tapi lepaskan semuanya ketika dia sudah berada di dalam ruangan. Menggunakan pakaian dan topi berarti Anda menjaga kulit bayi tetap nyaman dan aman saat dijemur,” jelas Sarah Beeson MBE, pakar parenting dari The Baby Show.

“Jika kulit bayi mulai terasa panas saat disentuh, jauhkan dari paparan sinar matahari. Kemudian, dinginkan tubuh bayi dengan cara menyusuinya,” imbuhnya menjelaskan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, menurut penjelasan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), disebutkan jika paparan sinar matahari pada bayi dapat meningkatkan risiko berkembangnya melanoma dan kanker lain saat usia lanjut.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap sinar matahari pada bayi sangat penting untuk mengurangi risiko tersebut.

Artikel terkait : 6 Tips Menjemur Bayi Baru Lahir di Pagi Hari

12 Cara Jemur Bayi yang Baik dan Benar

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketika akan menjemur bayi, sebaiknya Bunda perhatikan hal-hal berikut ini.

Tujuannya agar si Kecil lebih banyak mendapatkan manfaat saat ia dijemur.

1. Pakaikan Si Buah Hati Baju

Saat bayi dijemur, sebaiknya pakaikan ia baju agar kulitnya terjaga dan mengurangi risiko terbakar.

Hal ini dilakukan untuk semua bayi, terutama yang masih di bawah usia 6 bulan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Jangan Terlalu Lama Menjemur

Pastikan untuk tidak menjemur bayi terlalu lama di bawah sinar matahari. Jemur bayi selama 10 hingga 15 menit saja setiap harinya. 

Jangan lupa juga untuk menjemur bayi sebelum jam 10 pagi.

Sebab, jika di atas jam 10, justru berdampak buruk bagi bayi karena kadar ultraviolet sinar matahari sudah tinggi. 

Artikel terkait: Lucu dan Bikin Gemas! Inilah 5 Potret Bayi Artis sedang Asyik Berjemur

3. Gunakan Topi untuk Melindungi Kepalanya

Selain pakaian, gunakan juga topi dan kacamata pada bayi. Hal itu dilakukan agar sinar matahari tidak langsung mengenai kepala dan bagian wajah bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Pakai Tabir Surya Khusus Bayi yang Lebih Besar

Apabila buah hati Anda sudah berusia di atas 6 bulan, maka ia bisa memakai tabir surya khusus anak dengan SPF 15.

Tujuannya yaitu untuk menghindari dampak buruk dari paparan sinar ultraviolet yang mengenai tubuhnya.

Untuk bayi yang usianya lebih kecil atau 0-6 bulan, hindari memakaikan tabir surya karena kulitnya masih sensitif. 

5. Pilih Waktu yang Tepat

Pastikan Anda menjemur si Kecil selama 10-15 menit antara pukul 7-10 pagi untuk mendapatkan manfaat sinar matahari secara maksimal.

Satu jam setelah matahari terbit dan satu jam sebelum matahari terbenam adalah waktu terbaik untuk menjemur bayi Anda di bawah sinar matahari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengingat kulit bayi masih sensitif, hindari menjemurnya lebih dari 30 menit.

Paparan sinar UV yang terlalu lama dapat merusak selaput kulit bayi yang menimbulkan rasa terbakar, iritasi, dan kemerahan pada kulitnya. 

6. Bayi Prematur Butuh Perhatian Ekstra 

Jika bayi Anda prematur, jangan biarkan dia terpapar sinar matahari selama beberapa minggu pertama.

Sinar matahari terbukti tidak aman bagi bayi prematur karena tubuhnya belum bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang hangat.

Karena bayi prematur membutuhkan suhu tubuh yang stabil, jauhkan dia dari sinar matahari langsung pada periode awal.

Bayi yang memiliki berat badan yang sehat dapat diletakkan di dekat kaca jendela yang bening.

7. Jemur Bayi di dalam Ruangan

Menjemur bayi tidak perlu dilakukan di area yang benar-benar terbuka.

Buka jendela untuk membiarkan sinar matahari masuk, atau letakkan bayi Anda di dalam ruangan dengan pantulan sinar matahari alami.

Apabila cuaca sedang berangin, jemur bayi di dalam ruangan untuk menghindari debu atau benda asing lain yang dapat masuk ke matanya.

Anda juga dapat menjemur bayi di dekat jendela kaca bening yang dapat membawa sinar matahari masuk ke dalam ruangan. 

8. Beri Perlindungan untuk Kulit Sensitifnya 

Untuk bayi yang memiliki kulit sensitif, konsultasikan kepada dokternya apakah aman untuk menjemurnya di bawah sinar matahari langsung.

Sinar matahari pada kulit bayi yang sensitif berisiko merusak kulit bayi karena dapat mengeringkan kulit, menyebabkan ruam dan kulit mengelupas, atau iritasi umum.

9. Berjemur Tidak Memiliki Batasan Usia 

Proses pembentukan tulang terus terjadi hingga usia remaja. Karena vitamin D sangat penting untuk pembentukan tulang, paparan sinar matahari menjadi hal yang wajib bagi segala usia.

Untuk bayi baru lahir, sinar matahari dapat membantu mengatur kadar bilirubin jika dilakukan dalam beberapa minggu pertama.

Orang dewasa juga membutuhkan vitamin D sama halnya dengan bayi, jadi akan lebih baik jika Anda ikut berjemur bersama sang buah hati. 

10. Perhatikan Suhu Tubuhnya

Perhatikan setiap peningkatan suhu tubuh bayi yang tidak normal karena paparan sinar matahari yang terlalu lama.

Fungsi tubuh dan otak bayi dapat dipengaruhi oleh suhu tinggi, sehingga durasi dan suhu harus selalu dipantau dengan cermat.

11. Jemur Sebelum Mandi

Jemur bayi Anda di bawah sinar matahari sebelum waktunya dia mandi. 

Menjemur bayi sebelum mandi akan membantu Anda membersihkan area tubuh yang terlewatkan secara maksimal, seperti lipatan perut, paha, kaki, dan area di belakang telinga.

12. Manfaatkan Waktu Berjemur dengan Baik

Selagi sang bayi menikmati waktunya di bawah sinar matahari, Anda dapat menggunakan kesempatan ini untuk menikmati quality time dengan bayi. Anda dapat memberikan pijatan ringan menggunakan baby oil untuk memberikan perlindungan tambahan pada kulitnya.

Memberikan sentuhan pada bayi dapat menciptakan perasaan aman dan hangat serta dapat meningkatkan kesehatannya.

Pastikan Anda mengajaknya berbicara sepanjang waktu dan membangun fondasi komunikasi antara Anda dan si Kecil sejak dini.

Memanfaatkan waktu dengan baik seperti ini menyimpan banyak manfaat fisik dan emosional baik antara bayi dan ibunda.

5 Manfaat Sinar Matahari untuk Bayi 

Jika Bunda telah memahami cara-cara yang aman dalam jemur bayi, berikut ini adalah manfaat-manfaat dari sinar matahari yang baik untuk kesehatan si Kecil.

1. Memicu Produksi Vitamin D

Salah satu manfaat terbesar dari berjemur di pagi hari adalah mataharinya yang mengandung vitamin D yang sangat baik untuk kesehatan bayi.

Seperti kita tahu, paparan sinar matahari dapat menghasilkan vitamin D pada tubuh yang bisa membantu memperkuat tulang dan gigi bayi. 

2. Meningkatkan Kadar Serotonin atau Hormon Bahagia

Sinar matahari pagi yang cukup diketahui dapat meningkatkan kadar serotonin pada bayi saat dijemur.

Zat serotonin juga dikenal sebagai hormon bahagia yang menciptakan rasa bahagia dan aman.

Tak hanya itu, serotonin juga berfungsi untuk menjaga sistem pencernaan si Kecil. 

3. Mengatur Kadar Insulin

Membiasakan berjemur di bawah matahari sejak dini dapat membantu mencegah penyakit diabetes serta mengatur kadar insulin si Kecil. 

4. Mencegah Penyakit Kuning

Sinar matahari dapat membantu mengurangi risiko penyakit kuning pada bayi.

Penyakit kuning terjadi karena kadar bilirubin dalam tubuh yang tinggi dan fungsi hati yang tidak terkontrol.

Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi dapat membantu memecah bilirubin dalam darah sehingga dapat membuat kadarnya menurun dan kembali normal.

5. Meningkatkan Energi

Berjemur dapat membantu mengatur produksi melatonin pada tubuh bayi yang baru lahir.

Melatonin merupakan hormon yang berfungsi untuk menjaga siklus tidur, yang mana sangat penting untuk tumbuh kembang bayi.

Sinar matahari merangsang produksi melatonin sekaligus meningkatkan serotonin, yang secara otomatis akan meningkatkan energi sang buah hati.  

Artikel terkait: Benarkah Waktu Terbaik Menjemur Bayi Jam 10 Pagi? Ini Jawaban Dokter Anak

Pertanyaan Populer tentang Cara Jemur Bayi

Apakah ASI bisa menyebabkan bayi kuning?

Penyebab bayi kuning karena ASI atau breastmilk jaundice tidak diketahui pasti.

Namun, ada dugaan jika kondisi tersebut terjadi karena adanya substansi dalam ASI yang menghambat pemecahan bilirubin.

Keluhannya lebih sering dialami oleh anak yang memiliki riwayat keluarga dengan keluhan serupa, dan termasuk kasus yang jarang terjadi. 

Bolehkah mata bayi terkena sinar matahari pagi?

Paparan cahaya matahari ke mata bayi secara langsung harus diwaspadai, karena paparan sinar matahari secara langusng ke mata bayi diketahui dapat memicu beragam penyakit, termasuk katarak hingga kanker.

Karena itu, jika si Kecil sedang beraktivitas di luar rumah, beri perlindungan dengan kacamata anti UV atau tabir surya khusus bayi. 

Itulah berbagai cara jemur bayi yang aman dan manfaat dari sinar matahari yang wajib Parents ketahui.

Jangan lupa, jika buah hati Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apabila ingin menjemurnya.

***

 

Baca Juga:

Apakah boleh menjemur bayi yang terkena gejala kuning? ini jawabannya

5 Tips yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Kacamata Jemur Bayi, Apa Saja?

Benarkah Waktu Terbaik Menjemur Bayi Jam 10 Pagi? Ini Jawaban Dokter Anak

10 Rekomendasi Topi Bayi Unisex 2023, Nyaman dan Menggemaskan

Penulis

Aulia Trisna