Masa tumbuh kembang anak yang paling penting ada pada 3 tahun pertama kehidupannya. Para ahli saraf dan psikolog menyatakan bahwa tahun-tahun tersebut berperan dalam mengembangkan kemampuan bahasa awal dan perhatian anak.
Tahun yang sering disebut tahun formatif itu sangat krusial dalam perkembangan kognitif anak, dimana jalinan saraf dibuat dan otak menjadi terhubung.
Dilansir dari situs newagepregnancy.com, berikut ini 10 cara jitu untuk mendorong perkembangan otak balita untuk memperkuat daya ingat.
1. Membuat pengalaman pribadi
Pengalaman dan interaksi sosial yang memiliki muatan emosional, sangat penting bagi anak. Pengalaman tersebut akan menjadi perekat yang membantu anak menjaga ingatannya.
2. Membaca bersama anak
Dalam hal ini, Anda tidak disarankan untuk membaca buku dan membiarkan anak diam mendengarkan. Proses yang diperlukan jauh lebih interaktif.
Suruh anak menunjuk sebuah objek, kemudian karanglah satu dua kalimat yang berhubungan dengan objek tersebut. Proses belajar dan daya ingat akan lebih efektif jika anak bisa menemukan makna dari objek yang dilihatnya dengan kemampuan sendiri.
3. Lingkungan yang aman dan penuh cinta
Tumbuh besar di lingkungan yang aman dan penuh cinta akan membantu anak berkembang dengan baik. Tidak hanya kemampuan kognitif, namun juga kemampuan lainnya.
Saat anak merasa aman dan dicintai di lingkungannya, tubuh dan pikirannya bisa berkembang pada area lain. Dibanding mengembangkan kemampuan bertahan saat ia merasa terancam atau ketakutan.
4. Merangsang keingintahuan anak
Saat Anda memilih mainan untuk anak, pilihlah yang sesuai dengan usianya dan juga merangsang keingintahuannya. Proses belajar yang aktif akan menajamkan daya ingat yang ia miliki.
5. Mendorong kegiatan fisik
Berbagai studi telah dilakukan untuk mengamati keterkaitan antara aktifitas fisik yang tinggi, dengan kemampuan otak yang lebih besar dalam pengendalian kemampuan kognitif dan ingatan.
Anak yang lebih bugar cenderung memiliki kemampuan akademis yang lebih baik. Baca: Bayi Aktif Sama Dengan Bayi Cerdas?
6. Bermain dengan tangan
Menggunakan tangan saat bermain akan membantu anak belajar dan mengingat dengan lebih baik. Hal ini juga meningkatkan kemampuan motorik anak.
7. Sajikan informasi yang ringan
Informasi yang terlalu panjang akan sulit diingat oleh anak, karenanya Anda harus memecah informasi tersebut menjadi beberapa bagian kecil.
Kemudian arahkan anak untuk mengingat bagian kecil dari informasi tersebut secara bertahap. Sehingga anak mampu merangkai sendiri informasi yang panjang melalui bagian-bagian kecil yang diterimanya.
8. Belajar dengan musik
Musik adalah bagian dari proses belajar yang melibatkan lebih dari satu indera anak. Hal ini membantu meningkatkan daya ingat dan memudahkan proses belajar.
Contohnya Anda bisa membantu anak belajar huruf dan angka melalui musik. Sudah banyak tersebar di youtube, jadi lebih memudahkan Anda.
Coba ini: Video Kumpulan Lagu Anak Terbaik Untuk Buah Hati Anda
9. Permainan mengasah daya ingat yang menyenangkan
Saat Anda ingin menguji daya ingat anak, lakukan dengan cara yang menyenangkan. Contohnya dengan menyusun puzzle, atau menyusun huruf secara alfabetis.
10. Tidur
Tidur adalah proses penting dalam meningkatkan kemampuan otak anak. Saat tidur, otak bisa berkonsolidasi tentang apa yang sudah dipelajari dengan memori jangka panjang yang dimiliki.
Balita membutuhkan waktu setidaknya 10-14 jam untuk tidur, agar otaknya berkembang dengan baik.
***
10 hal di atas memang bisa meningkatkan kemampuan otak anak. Namun, rangsangan yang paling penting adalah kehadiran orangtua.
Berbagai observasi telah dilakukan kepada anak-anak yatim piatu korban perang, atau anak yang kurang berinteraksi dengan orang lain. Hasilnya, ada bagian tertentu di dalam otak yang tidak berkembang.
Metode apapun yang Anda gunakan, pastikan bahwa Anda juga hadir bersamanya dalam proses tersebut. Karena kehadiran orangtua adalah yang terpenting bagi tumbuh kembang anak.
Baca juga:
5 Cara Membantu Agar Bayi Aktif dan Lebih Cerdas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.