Ada banyak alasan yang membuat para ibu harus menghentikan produksi ASI mereka. Misalnya karena perawatan sebuah penyakit yang membuat ASI menjadi berbahaya bagi bayi, atau ketika Bunda telah menyapih si kecil namun ASI masih keluar hingga akhirnya terbuang sia-sia.Bila Bunda salah satunya, Bunda bisa mencoba beberapa cara menghentikan ASI berikut ini.
Cara menghentikan ASI setelah anak disapih
Dilansir dari laman Alo Dokter, dr Ellysabet Dian menjelaskan bahwa ASI adalah asupan makanan yang dibutuhkan oleh bayi. ASI akan secara alami diproduksi dan keluar dari payudara seorang ibu setelah ia melahirkan.
Adapun produksi ASI ini dipengaruhi oleh hormon prolaktin yang dirangsang dengan isapan bayi pada puting, gesekan mekanik bra, rangsangan seksual, dan suasana hati ibu. Dengan kata lain, bila seorang ibu tidak mendapatkan salah satu atau beberapa hal di atas maka produksi ASI lama-lama dapat menurun.
Namun Dian menjelaskan ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan seorang ibu untuk mengurangi dan menghentikan produksi ASI:
- Membebat atau mengikat payudara dengan perban atau kain agar tidak memproduksi ASI.
- Mengonsumsi obat khusus untuk menghentikan produksi ASI seperti bromokriptin yang bisa didapatkan melalui resep dokter.
- Mengonsumsi vitamin B6 yang dipercaya bisa menurunkan kadar hormon penghasil ASI.
- Hindari menstimulasi payudara dan puting.
- Hindari memeras ASI.
- Mengompres payudara dengan kol yang direndam ke dalam air dingin.
Sehubungan dengan hal ini, dr Fiona Amelia MPH dalam laman Klik Dokter menjeslaskan, bila seorang ibu yang sebelumnya sering memompa ASI dan ingin menghentikan ASI. Maka jangan hentikan kebiasaan memompa secara tiba-tiba tetapi kurangi frekuensinya.
“Misalnya yang tadinya 6x sehari jadi 5x sehari kemudian 4x sehari dan seterusnya. Lanjutkan ini hingga Anda tidak memompa sama sekali,” ujarnya.
Ketika produksi ASI ditekan dan tidak dikeluarkan sama sekali, payudara biasanya akan bengkak dan terasa sakit. Untuk mengatasi itu, Fiona menyarankan seorang ibu untuk mengompres payudara dengan kompres dingin selama 15-20 menit dalam 1 sesi.
“Lakukan 4 kali sehari atau seperlunya. Yang terpenting, hindari area puting,” tegasnya.
Perlu diingat, hindari memberikan stimulasi pada area puting saat sedang mengompres payudara. Sebab hal ini justru bisa meningkatkan produksi ASI.
“Jika nyeri sangat mengganggu, Anda dapat mengonsumsi ibuprofen atau parasetamol,” tambah Fiona.
***
Itu dia tips dan cara menghentikan produksi ASI sesuai saran dari dokter. Bila Anda masih ragu, bisa langsung berkonsultasi ke bidan laktasi, atau dokter pribadi.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Agar produksi ASI lancar, ini yang wajib Bunda lakukan tiap malam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.