Tidak peduli status sosialnya, apakah itu anak orang kaya atau anak dari keluarga yang kurang berada, tantrum bisa terjadi pada semua anak.
Beruntunglah para orang tua yang anaknya tidak pernah (atau tidak sering) tantrum karena cara menghadapi anak tantrum tidaklah mudah.
Sebelum membahas mengenai bagaimana caranya menghadapi anak tantrum, perlu diingat kalau perilaku ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pola asuh. Jadi, jangan menyalahkan orang tua, apalagi ibunya, saat melihat anak yang sedang tantrum, ya.
Artikel terkait: Menggemaskan Tapi Bikin Bingung! Ini Sikap Pangeran Louis Saat Tantrum di Acara Queen’s Jubilee!
Tantrum Bisa Terjadi pada Semua Anak Tanpa Pandang Bulu
Menurut psikolog klinis anak, dewasa, dan keluarga, Roslina Verauli, M.Psi.,Psi., pihak luar biasanya akan dengan mudah menyalahkan ibu dan gaya pengasuhan orang tua. Para ibu sering dianggap tidak becus, terlalu lembek dan memanjakan, memberi contoh yang tidak baik, atau bahkan disebut tidak bisa mengasuh anak.
“Padahal, seperti yang pernah saya ulas dahulu, saat anak tantrum tak melulu karena salah asuh! Jadi, meski diasuh dalam lingkungan “Royal” oleh banyak pakar sekalipun, anak tetaplah anak. Tantrum? Bisa muncul kapanpun, di keluarga manapun!,” tulis psikolog yang akrab dipanggil Mbak Vera ini di akun Instagram-nya.
Instagram/@princegeorgeofcambridgeuk
Menurutnya, setiap anak juga punya profil klinis tersendiri. Memiliki diathesis atau kondisi rentang, yang menjadi predisposisi atau kecenderungan khusus ke suatu keadaan tertentu, atas setiap ulahnya.
Anak tantrum bisa terjadi karena faktor biologis yang terdiri dari temperamen bawaan, profil regulasi sensoris, kondisi medis bawaan, dan lainnya; serta psikologis, yaitu kecerdasan, kemampuan memecahkan masalah, dan masih banyak lagi.
Tantrum tidak melulu berkaitan dengan aspek sosial dan lingkungan anak, seperti pengasuhan orang tua, struktur dan dinamika keluarga, serta profil lingkungan tempat tinggal.
Artikel terkait: Mengajarkan 20 Bahasa Isyarat Bayi, Cegah Tantrum dan Bantu si Kecil Belajar Bicara
Cara Menghadapi Anak Tantrum, Saran Psikolog
Mbak Vera menulis, “Penting, memahami ‘how to handle’ aksi tantrum anak. Ya, tak bisa dibiarkan. Butuh dihentikan. Bukan dengan paksaan apalagi hukuman. Tak akan efektif, khususnya di depan umum.”
Pusing menghadapi temper tantrum pada anak? Berikut cara menenangkan anak yang mengamuk.
Cara yang boleh dilakukan saat menghadapi anak tantrum adalah:
- Katakan “Stop!” dengan lembut, tetapi tetap tegas. Tetap tenang saat meminta anak untuk menghentikan tantrumnya adalah kunci penting yang harus dilakukan orang tua, khususnya ibu.
- Tarik anak untuk ditenangkan. Usahakan untuk tetap bersikap lembut dan tarik anak dari belakang. Mbak Vera bilang, Connecting before correcting!
- Pindah tempat. Jangan stay di satu tempat dan membiarkan anak mengeluarkan tantrumnya. Ini justru tidak baik untuk dilakukan.
Cara yang tidak boleh dilakukan saat menghadapi anak tantrum adalah:
- Membiarkan anak tantrum. Seperti yang disebutkan di atas, jangan justru mendiamkan anak terus “mengamuk”. Usahakan untuk mendiamkannya selembut mungkin.
- Mengoreksi anak saat itu juga dengan menyalahkan, mengancam, mengkritik, apalagi menghukum. Ini sangat tidak boleh dilakukan. Anak justru akan merasa tidak dimengerti dan semakin mengeluarkan tantrumnya.
- Bertahan di tempat yang sama. Ajak anak untuk pindah ke tempat lain saat ia sedang tantrum. Jangan biarkan anak diam di satu tempat saat tantrum.
Artikel terkait: Saltum Bikin Tantrum, Ini Cerita Fitrop Menangani Sada yang Menangis Setengah Jam!
Cara Lain yang Bisa Dilakukan Saat Menghadapi Anak Tantrum
1. Jangan Bereaksi Berlebihan
Saat berada di tempat umum, sangat penting untuk tidak bereaksi berlebihan saat anak tantrum. Memarahi anak yang sedang tantrum justru akan memperparahnya.
Apalagi jika Parents memberikan hukuman karena anak tantrumnya, bisa-bisa emosinya bisa semakin meledak.
Bujuk anak dengan lembut, tetap tegas. Jika rengekan semakin parah, cari tempat sepi lalu biarkan anak melepaskan amarahnya sampai puas. Setelah itu, baru tenangkan anak dan ajak ia bermain lagi.
2. Berikan Makanan atau Mainan Kesukaan Anak
Sumber: Pexels
Melansir dari hellosehat.com, anak akan lebih mudah meluapkan emosi saat lapar atau kelelahan. Jadi, jika bepergian bersama anak pastikan pergi dalam keadaan kenyang dan cukup istirahat. Selain itu, bawa makanan dan mainan kesukaan untuk diberikan kepadanya jika nanti ia tantrum.
3. Buat Aturan yang Jelas
Tantrum biasanya terjadi karena anak tidak diberikan keinginannya. Jadi, sebelum sampai di tujuan katakan pada anak apa yang boleh dan tidak boleh dimintanya. Ini penting dilakukan agar anak tahu (walaupun mungkin tidak sepenuhnya mengerti) batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.
Jadi, saat anak mulai tantrum, cara Parents menghadapinya adalah dengan membujuknya dan mengajaknya berbicara dengan lembut dan tegas serta mengingatkan aturan yang sebelumnya sudah diberitahukan.
Mbak Vera menutup penjelasannya dengan menulis, “Anak dengan profil sensoris tertentu, kesulitan mengendalikan diri di tengah keramaian. Chilled! Salam untuk setiap ibu yang tengah berjuang dimanapun Anda berada.”
Baca juga:
Waspadai Bahaya Tantrum pada Orang Dewasa, Bisa Membahayakan
Caraku dan Suami Menghadapi Anak Tantrum di Tempat Umum
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.