10 Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Kapan Harus Khawatir?

undefined

Cegukan pada bayi kerap membuat orangtua khawatir. Lalu, bagaimanakah mengatasi cegukan pada bayi? Berikut penjelasannya Parents.

Bayi cegukan bisa membuat Parents was-was. Kondisi ini bisa mengganggu rasa nyaman si Kecil. Karena itu, penting untuk mengetahui apa penyebab dan cara mengatasi cegukan pada bayi. 

Pada dasarnya kondisi ini tidak berbahaya. Bahkan, sudah terjadi saat janin masih di dalam kandungan.

Akan tetapi, bila Bunda khawatir cegukan bisa membuat si Kecil tak nyaman, berikut beberapa cara atau tips mengatasi bayi cegukan.

Artikel terkait: Penelitian: Aroma Bayi Baru Lahir Bisa Membuat Otak Lebih Bahagia

10 Cara Mengatasi Bayi Cegukan

cara mengatasi cegukan pada bayi

Foto: freepik.com

1. Sendawakan Bayi

“Sendawa biasanya membantu mengatasi cegukan,” kata Dr. Liermann, seorang dokter anak dikutip dari Cleve and Clinic

Menyendawakan dapat membantu menghilangkan cegukan. Hal ini karena bersendawa dapat menghilangkan kelebihan gas yang mungkin menjadi salah satu penyebab bayi mengalami kondisi ini.

Caranya mudah, Bun. Gosok atau tepuk lembut bagian belakang si Kecil ketika ia mengalami cegukan.

Saat melakukannya, pastikan jangan menekan punggung bayi terlalu keras.

Posisikan bayi dengan tegak. American Academy of Pediatrics menyarankan sendawakan bayi yang diberi susu botol setiap ia menghabiskan sekitar 60-90 ml.

Artikel Terkait: 10 Jenis Pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang Tidak Boleh Terlewatkan 

2. Gunakan Dot 

Memang sering kali si Kecil akan cegukan saat setelah menyusu.

Namun, cegukan yang dialami buah hati Bunda tidak selalu terjadi akibat rutinitasnya ini.

Bayi bisa mengalami cegukan karena ia menangis, menguap, atau bahkan alasan lain yang belum bisa dipastikan.

Ketika bayi Anda mulai cegukan dengan sendirinya, cobalah biarkan dirinya mengisap dot.

Cara ini akan membantu merilekskan diafragma sehingga dapat membantu menghilangkan cegukan bayi.

3. Biarkan Cegukan Berhenti Sendiri

Cegukan ini biasanya tidak bertahan lama. Kondisi ini sebetulnya akan berhenti dengan sendirinya, Bun.

Jika cegukan tidak mengganggu bayi, maka cara yang paling mudah adalah Bunda bisa membiarkan cegukan tersebut sampai berhenti sendiri.

4. Memberikan Air

Jika bayi Bunda merasa tidak nyaman karena cegukan yang dialaminya, maka Anda boleh mencoba memberi mereka air minum.

Namun, cara mengatasi cegukan pada bayi ini hanya bisa dilakukan untuk bayi yang memang sudah memulai MPASI (Makanan Pendamping ASI), ya, yaitu saat bayi sudah usia 6 bulan ke atas.

Akan tetapi, khusus bagi bayi di bawah 6 bulan, Bunda hanya bisa menyusuinya.

Sebelum Anda memberi bayi sesuatu yang baru, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

5. Menyusui Langsung

Tahukah Parents bahwa gerakan mengisap puting bisa jadi salah satu cara meredakan cegukan pada bayi.

Hal ini dikarenakan, saat mengisap puting, terjadi relaksasi otot yang berkaitan dengan cegukan.

Cara ini bisa diandalkan, terutama ketika perut bayi masih kosong.

Kondisi perut terlalu penuh juga harus dihindari agar tidak mudah terjadi gumoh. 

6. Cegah Udara di dalam Botol Susu Masuk

Salah satu upaya mengatasinya bisa dengan memastikan kondisi botol susu yang akan digunakan.

Sebab, selain perlu memastikan kebersihannya, cegukan juga disebabkan adanya udara di dalam botol susu.

Dengan begitu, saat memberikan ASIP dengan botol, pastikan botol dimiringkan sepenuhnya sehingga tidak ada udara yang ikut tertelan bersama isapan bayi.

7. Ganti Posisi Menyusui

Ketika menyusui langsung, tanpa disadari banyak udara yang ikut masuk ke dalam mulut bayi.

Ini merupakan penyebab umum bayi cegukan. Apabila hal ini terjadi pada bayi baru lahir, maka pastikan Bunda mengganti posisi menyusui. 

Dengan mengubah atau memperbaiki posisi menyusui, maka diharapkan tak ada lagi udara yang ikut tertelan ketika bayi menyusu. 

Namun, apabila bayi masih cegukan, maka sebaiknya hentikan dulu kegiatan menyusui agar bayi tidak tersedak.

Jika sudah berhenti, Bunda bis melanjutkan lagi proses menyusuinya. 

8. Posisi Menyusu Harus Benar 

Selain mengubah atau mengganti posisi menyusui, Bunda juga harus memastikan bahwa posisi menyusui tersebut dilakukan dengan tepat. 

Bagaimana posisi menyusui yang baik?

Bayi haruslah mengisap bagian putih beserta areola (kulit berwarna gelap yang mengelilingi puting). 

Posisi perut bayi juga harus berhadapan langsung dengan perut ibu.

Dengan begitu, bayi akan menelan ASI dengan baik dan kemungkinan udara yang ikut tertelan pun berkurang. Sehingga bayi tidak cegukan. 

9. Memeluk Bayi sebagai Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi

Cara mengatasi cegukan pada bayi berikutnya ialah dengan memeluk si Kecil.

Dengan memeluk, maka bayi akan merasa lebih tenang terlebih cegukan akan membuat bayi tidak nyaman.

Memeluknya beberapa menit dapat meredakan cegukan dan menghentikannya.

10. Memberi Makanan Bertahap 

Jika bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI maka sebagai cara menyembuhkan cegukan pada bayi, Bunda bisa memberikan makanan bertahap dengan cara sedikit demi sedikit juga perlahan.

Dengan begitu, bayi juga tak akan buru-buru menelan makanannya sehingga risiko cegukan pun akan berkurang. 

Melansir dari Medical News Today, Bunda juga bisa memberikan bayi gripe water yakni campuran berbagai macam herbal dan air yang dipercaya dapat meredakan cegukan, kolik hingga berbagai masalah perut lainnya.

Namun, karena kandungan dari berbagai produk gripe water belum bisa digeneralisasi keamanannya, maka cara ini masih perlu dikonsultasikan terlebih dahulu oleh dokter anak.

Hingga kini juga belum ada bukti ilmiahnya. 

Artikel Terkait: Penasaran Apa yang Dilihat Bayi Baru Lahir? Cek Jawabannya di Sini

Penyebab Bayi Cegukan

cara mengatasi bayi cegukan

Melansir dari Medical News Today, sebuah studi yang diterbitkan tahun 2012 menjelaskan bahwa cegukan tak hanya memiliki risiko atau efek negatif pada bayi namun juga sebagai cara efektif mengeluarkan gas atau udara berlebih dalam perut bayi.

Lantas apa penyebab bayi cegukan? 

Melansir dari Healthline, cegukan yang dialami bayi disebabkan oleh kontraksi diafragma dan penutupan pita suara yang cepat.

Penutupan pita suara yang cepat inilah yang menciptakan suara cegukan.

Diafragma merupakan otot besar yang berada di bagian bawah tulang rusuk.

Saat seseorang bernapas, otot tersebut bergerak dari atas ke bawah. Meski begitu, hingga kini belum diketahui pasti penyebab cegukan pada bayi. 

Seperti diketahui, manusia bernapas dengan cara menghirup udara atau menarik udara ke paru-paru.

Kemudian, diafragma akan berkontraksi dan bergerak ke bawah. Selanjutnya, diafragma akan membiarkan udara keluar melalui mulut atau hidung. 

Walaupun cegukan erat hubungannya dengan pernapasan, tapi penelitian menyebut pernapasan tak ada hubungannya dengan cegukan.

Hal tersebut adalah dua hal yang berbeda. Ini berarti tubuh tidak menggantikan pernapasan dengan cegukan. 

Lebih lanjut, cegukan tidak mengakibatkan perubahan yang berisiko pada pernapasan, detak jantung, maupun saturasi oksigen pada bayi. 

Faktanya cegukan jarang mengganggu atau berdampak pada pernapasan bayi.

Namun, menyusui dipercaya sebagai salah satu faktor umum bayi cegukan. Selain itu, sejumlah faktor lainnya ialah: 

  • Terlalu banyak menelan makanan 
  • Makan terlalu cepat 
  • Menelan terlalu banyak udara 

Ketiga hal tersebut mengakibatkan perut membesar. Ketika perut membesar, maka diafragma akan terdorong sehingga menyebabkan kejang dan cegukan.

Artikel Terkait: Bunda, Simak 6 Cara Mengatasi Bayi Cegukan dan Tips Mencegah Cegukan

Cara Mencegah Cegukan pada Bayi

cara mengatasi cegukan pada bayi

Foto: freepik.com

Bun, ada beberapa cara membantu mencegah cegukan. Namun, perlu diketahui bahwa sebetulnya sulit untuk mencegah cegukan sepenuhnya.

Hal ini karena penyebabnya ini sulit diketahui secara pasti, begitu pun dengan kebiasaan lain seperti menangis dan menguap yang sudah menjadi rutinitasnya.

Meskipun demikian, cobalah beberapa kiat di bawah ini untuk membantu mencegah cegukan.

1. Pastikan Tetap Kondisi Tenang saat Makan

Pastikan bayi tenang saat Anda memberinya makan. Menangis biasanya bisa membuat udara lebih banyak masuk ke tubuhnya.

Kita pun sebaiknya tidak menunggu sampai si Kecil menjadi sangat lapar, sehingga ia kesal dan menangis sebelum menyusui dimulai.

2. Hindari Aktivitas Berat Setelah Menyusui

Setelah menyusui, hindari aktivitas berat dengan bayi.

Hindari bermain seperti mengayun ke atas dan ke bawah.

Atur waktu istirahat bagi tubuh dan pencernaannya sebelum bermain lagi, jangan dulu bermain atau beraktivitas yang menghabiskan energi tinggi lainnya.

3. Jaga Postur Bayi Setelah Makan

Menjaga postur tubuhnya saat setelah makan pun menjadi hal yang penting dilakukan.

Jaga bayi Bunda tetap dalam posisi tegak selama 20 hingga 30 menit setelah makan.

Hal ini juga baik dilakukan untuk membiasakan agar postur tubuh bayi tidak bungkuk.

4. Perhatikan Waktu Cegukan

Hal penting yang perlu diperhatikan untuk mencegah bayi cegukan ialah waktu.

Ingatlah dengan baik kapan bayi mengalami cegukan.

Misalnya, bayi mengalami cegukan setelah menyusu atau ketika digendong dan dibaringkan dengan posisi tertentu.

Jika demikian, Bunda bisa mengetahui apa penyebab bayi cegukan dan mengatasinya. 

5. Cara Mengatasi Bayi Cegukan dengan Cek Botol Bayi 

Jika Bunda merasa bayi cegukan setelah minum susu dari botol, Bunda bisa cek botol bayi yang digunakan.

Bisa jadi, ini adalah penyebab utama bayi cegukan. Sebab, beberapa desain botol dapat menjebak udara masuk ke botol ketika bayi minum susu.

Oleh sebab itu, pastikan botol yang digunakan kedap udara atau pilih botol dapat mengurangi jumlah udara di dalamnya.

 Artikel Terkait: 9 Cara mengatasi cegukan tanpa minum saat berpuasa!

Fungsi Cegukan pada Bayi

Sebuah penelitian di tahun 2012 menyebutkan bahwa cegukan yang umum terjadi adalah refleks alami dari tubuh kita.

Tetapi tidak seperti refleks umum lainnya seperti bersin yang berfungsi untuk membersihkan saluran hidung dan batuk yang dapat membersihkan saluran udara, tidak ada keuntungan fisiologis atau fungsi yang diketahui dari cegukan.

Gerakan cegukan yang ritmis dari janin sudah dapat dirasakan oleh ibu hamil dan terlihat pada USG yang terjadi pada janin dalam kandungan, sebelum refleks menelan atau pernafasan muncul.

Banyak pendapat mengenai fungsi atau manfaat cegukan.

Pada tahun 1899, para ahli mengemukakan bahwa cegukan mungkin merupakan bentuk persiapan janin untuk memperkuat otot-otot yang terlibat dalam pernapasan.

Pendapat lain tentang manfaat cegukan yang berkaitan dengan perkembangan janin adalah pembersihan mekonium dari dalam tubuh dan persiapan untuk menyusu.

Yang lain juga berpendapat bahwa cegukan adalah refleks untuk memindahkan bolus makanan yang terperangkap di kerongkongan.

Selain itu pula ada pendapat bahwa cegukan dapat berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi jumlah udara di dalam perut karena kontraksi diafragma yang terjadi dapat mengisap udara dari rongga perut.

Akan tetapi, hingga kini masih belum diketahui pasti apa fungsi dari cegukan tersebut.

Bayi Sering Cegukan

Bayi biasanya cegukan saat diberi susu dan terkadang juga cegukan tanpa alasan yang jelas.

Bayi dapat mengalami cegukan beberapa kali dalam sehari, terutama pada bayi yang baru lahir.

Bayi biasanya akan berhenti cegukan dalam waktu 5 hingga 10 menit.

Sebagian besar cegukan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit dan tidak memerlukan obat atau perawatan apa pun.

Sebaiknya alihkan fokus orangtua dari cegukan anak karena cegukan umumnya akan berhenti sendiri dan tidak perlu khawatir.

Tetapi jika cegukan bayi tidak berhenti dalam beberapa jam dan/atau bayi menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman seperti rewel, sebaiknya segera menemui dokter. 

Mitos yang Harus Dihindari

10 Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Kapan Harus Khawatir?

Foto: freepik.com

Meskipun ada banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai cara mengatasi cegukan pada bayi, namun Parents perlu waspada karena mitos tersebut bisa jadi malah membahayakan si Kecil.

Agar Parents tak terjebak pada mitos mengatasi cegukan bayi, berikut ini sejumlah mitos yang sebaiknya dihindari terkait cara mengatasi cegukan pada bayi: 

  • Mengagetkan atau menakuti-nakuti bayi saat cegukan
  • Menarik lidah atau bahkan menekan lidah bayi saat sedang cegukan
  • Melakukan bantuan pernapasan
  • Menggunakan kain basah lalu meletakkannya di dahi
  • Membuat bayi menyedot atau menyesap air dengan posisi tubuh terbalik

Beberapa hal tersebut harus dihindari karena terbukti tidak menghentikan cegukan pada bayi dan sebaliknya, berisiko membuat bayi cedera. 

Kapan Harus Khawatir ketika Bayi Cegukan? 

Meskipun cegukan dinilai tidak berbahaya, namun dalam kondisi medis tertentu, cegukan bisa jadi pertanda penyakit serius.

Apabila bayi terlihat sering cegukan ketiga ia menangis, gelisah maupun kesal, segera konsultasikan dengan dokter.

Selain itu, jika bayi mengalami sejumlah masalah di bawah ini, maka sebaiknya Bunda juga perlu mengkhawatirkannya: 

  • Ketika bayi mengalami masalah pernapasan atau kesulitan makan. 
  • Bibir membiru sebagai tanda kadar oksigen rendah. 
  • Cegukan yang mengganggu tidur bayi. 
  • Anak masih sering cegukan hingga usianya 1 tahun. 
  • Cegukan berlangsung hingga lebih dari 2 jam. 

Apabila si Kecil mengalami tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk mengkonsultasikan hal tersebut ke dokter anak.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

10 Cara Mengatasi Bayi Cegukan, Kapan Harus Khawatir?

Foto: freepik.com

Cegukan yang dialami oleh bayi usia di bawah 1 tahun sebenarnya bukanlah hal serius.

Namun, Parents bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis apabila cegukan sering terjadi hingga menyulitkan bayi untuk melakukan aktivitas minum, makan, dan bernapas.

Sebab, bisa jadi hal ini merupakan tanda dari masalah kesehatan serius yang harus segera dicari tahu dan diberikan perawatan. 

Salah satu penyakit yang menyebabkan bayi sering cegukan adalah gastroesophageal reflux (GERD).

Ini merupakan masalah pencernaan di mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan pipa makanan. GERD dapat mengakibatkan bayi mengalami cegukan dan rasa tidak nyaman.

Ini mengingat, refluks menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Apabila si Kecil mengidap GERD, maka cegukan hanyalah satu dari beberapa gejala yang dialami bayi.

Umumnya, bayi yang mengidap GERD memiliki tanda-tanda lain seperti: 

  • Menangis terus bahkan lebih sering dari biasanya, terutama ketika menyusui. 
  • Kerap melengkungkan punggungnya secara berlebihan selama atau usai menyusui
  • Sering gumoh
  • Sering batuk
  • Sering meludah

Apabila Bunda melihat sejumlah tanda-tanda di atas, maka sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. 

 Artikel Terkait: Bayi Sering Cegukan? Pahami Penyebab dan Cara Mencegahnya

Pertanyaan Populer Terkait Cegukan pada Bayi

Cegukan cukup umum dialami bayi, terutama pada bayi yang baru lahir.

Akan tetapi, mendengar bayi cegukan mungkin bisa saja menimbulkan rasa khawatir.

Berikut adalah beberapa pertanyaan populer terkait cegukan pada bayi yang telah dihimpun oleh Theasianparent Indonesia.

Apa manfaat cegukan pada bayi?

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa manfaat dan fungsi cegukan, tetapi ada beberapa pendapat mengenai hal tersebut.

Ada ahli yang berpendapat bahwa cegukan pada bayi dapat merupakan cara alami tubuh untuk belajar mengatur pernapasan dan melatih otot-otot yang bekerja untuk fungsi pernapasan.

Apakah boleh menyusui saat bayi cegukan?

Salah satu penyebab bayi cegukan adalah terlalu banyak atau terlalu cepat menyusu.

Akan tetapi, Bunda boleh saja menyusui kembali bayi yang sedang mengalami cegukan setelah istirahat selama beberapa menit.

Hanya saja, pastikan posisi menyusui benar dan hindari posisi berbaring karena dapat berpengaruh pada cegukan bayi.

Bahayakah cegukan bayi?

Cegukan yang terjadi pada bayi seringkali membuat orangtua khawatir, meskipun sebenarnya tidak berbahaya.

Bagi orang dewasa, cegukan mungkin membuat kita merasa kurang nyaman dan bisa jadi mengganggu aktivitas sehari-hari.

Akan tetapi, cegukan yang terjadi pada bayi umumnya tidak mengganggu bayi sama sekali. Bahkan ada bayi yang bisa tetap tertidur pulas meski sedang cegukan.

Berapa kali normalnya bayi cegukan dalam sehari?

Cegukan pada bayi bisa jadi terjadi berkali-kali dalam sehari dan mungkin saja berlangsung selama beberapa menit.

Selama bayi masih tenang, terlihat nyaman, dan tidak rewel Parents tidak perlu was-was karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tunggulah hingga cegukan hilang dengan sendirinya.

Akan tetapi, jika bayi terlihat rewel saat cegukan, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter.

Kenapa bayi 0 bulan sering cegukan?

Cegukan sering terjadi pada bayi, terutama pada bayi yang baru lahir. Mengapa?

Bayi yang baru lahir belum memiliki sistem pernapasan yang matang sehingga diafragmanya sering berkontraksi dan menyebabkan cegukan.

Bayi cegukan tanda mau besar?

Terkadang, diafragma tidak bekerja dengan baik karena berbagai hal, seperti perut kembung atau ketika bayi menyusu terlalu cepat.

Jadi, tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan anak. 

***

Nah, itulah cara mengatasi cegukan pada bayi. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat mengatasi permasalahan cegukan pada si Kecil.

Apabila si Kecil mengalami tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi hal tersebut ke dokter anak ya, Bunda!

****

How Can I Cure My Newborn’s Hiccups?

www.healthline.com/health/childrens-health/newborn-hiccups

How to Get Rid of Baby Hiccups

www.verywellfamily.com/how-to-get-rid-of-infant-hiccups-4160825

How to stop hiccups in newborns

https://www.medicalnewstoday.com/articles/321932

Here’s What to Do When Your Baby Has the Hiccups

health.clevelandclinic.org/heres-what-to-do-when-your-baby-has-the-hiccups/

Hiccups: A new explanation for the mysterious reflex

www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3504071/#

Hiccups

www.pregnancybirthbaby.org.au/hiccups#

 

Baca juga:

7 Produk Perawatan Bayi Baru Lahir yang Wajib Ada di Rumah

5 Langkah Menjaga Kulit Bayi Baru Lahir yang Sensitif

Bayi Alami Cegukan, Berbahayakah untuk Tumbuh Kembangnya?

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.