Saat Anda mengalami alergi, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin, dekongestan, kortikosteroid, bronkodilator, atau obat lainnya sebagai salah satu cara mengatasi alergi Anda. Namun jika Anda ingin melakukan perubahan sederhana, Anda mungkin perlu mencoba beberapa makanan dan minuman ini.
Cara mengatasi alergi dengan makanan dan minuman
Beberapa makanan dan minuman terbukti dapat membantu meringankan gejala alergi, dan beberapa lagi sebaiknya dihindari agar tidak terjadi reaksi alergi yang parah.
1. Buah
Buah kiwi dan nanas ada beberapa buah yang diyakini dapat meringankan gejala alergi. Sebab kiwi kaya akan vitamin C yang bagus untuk kulit dan tubuh. Selain itu kiwi juga dapat mengurangi histamin atau zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel dalam tubuh ketika mengalami reaksi alergi atau infeksi.
Adapun nanas memiliki enzim yang disebut bromelain. Menurut Lawrence Rosen, MD, bromelain dapat mengurangi iritasi pada penyakit alergi seperti asma.
Selain kiwi dan nanas, Anda juga dapat mengonsumsi apel, semangka, jambu biji, lemon, atau buah jeruk.
2. Konsumsi lebih banyak ikan
Beberapa penelitian mendukung gagasan bahwa menjalankan diet Mediterania dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengendalikan asma mereka, menurut laporan 2013 di Journal of Asthma. Diet ini meliputi banyak buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun, dengan jumlah daging yang lebih sedikit.
Adapun ikan yang paling baik untuk mengatasi asma dan alergi ialah ikan tuna, salmon, dan mackerel. Ketiga ikan ini memiliki kandungan lemak Omega-3 tinggi yang dapat membantu mengurangi peradangan.
Cobalah untuk setidaknya mengonsumsi dua porsi ikan dalam setiap minggu. Sebuah studi dari Jepang menemukan bahwa wanita yang makan lebih banyak ikan memiliki tingkat rhinitis alergi yang lebih rendah.
Baca juga: Kenali gejala alergi telur berikut cra pencegahannya
3. Konsumsi yogurt atau probiotik lainnya
Grossan sangat merekomendasikan penderita alergi untuk menambahkan yogurt atau sumber probiotik lainnya ke dalam makanan mereka. Menurut National Institutes of Health, probiotik dikenal sebagai bakteri baik. Bakteri ini dapat membantu tubuh mengatur sistem kekebalan Anda sehingga terhindar dari risiko alergi.
Biasanya ini tercantum pada label sebagai lactobacillus atau bifidobacterium dan mirip dengan bakteri yang ditemukan di saluran pencernaan Anda. Anda bisa mendapatkan probiotik dalam yogurt, miso, susu fermentasi, dan suplemen makanan.
4. Minum secangkir teh hijau
“Teh, terutama teh hijau, dengan atau tanpa kafein, sangat baik untuk penderita alergi,” kata Murray Grossan, MD, dokter telinga, hidung, dan tenggorokan di Los Angeles.
Grossan menjelaskan bahwa teh mengandung antihistamin alami yang bagus untuk mengurangi gejala alergi. Histamin adalah bahan kimia yang dikeluarkan tubuh Anda selama reaksi alergi.
Ia merekomendasikan seorang penderita alergi untuk minum secangkir teh panas pagi hari. Tepatnya ketika bangun untuk membantu mencegah risiko bersin di pagi hari.
5. Hindari makanan pedas
Sebaiknya jangan mengonsumsi makanan pedas saat musim pancaroba. Di musim pancaroba, semua virus, bakteri, dan parasit dapat berkembang biak dengan sangat cepat. Hal itu dapat menurunkan daya tahan tubuh kita sehingga gampang sakit.
Kondisi itu bisa menjadi lebih parah saat kita mengonsumsi makanan pedas. Sebab makanan pedas dapat meningkatkan histamin yang dapat menyebabkan masalah dan gangguan pada beberapa fungsi tubuh.
Produksi histamin yang berlebihan dapat membuat Anda merasakan gejala yang mirip seperti alergi. Misalnya, gatal-gatal, ruam, sakit kepala, mual, sakit perut, muntah, diare, hidung tersumbat, sesak napas, kulit kemerahan, bahkan pingsan.
6. Wasabi
Siapa sangka bila wasabi bisa menjadi salah satu makanan yang dapat membantu Anda mengatasi alergi? Wasabi merupakan pasta hijau pedas yang biasanya disajikan dengan sushi di restoran Jepang.
Grossan mengatakan bahwa wasabi dapat membantu Anda bernafas lebih baik ketika memiliki gejala alergi. Oleh karena itu, tak ada salahnya bila Anda mengkonsumsi wasabi ketika alergi mulai kambuh.
7. Diet rendah garam
Studi menemukan bahwa makan makanan yang mengandung garam lebih tinggi dapat dikaitkan dengan asma yang lebih parah. Adapun studi lainnya telah menemukan bahwa makan makanan rendah garam dapat meningkatkan fungsi paru-paru, mengurangi gejala, dan kebutuhan obat pada penderita asma.
Cara yang baik untuk mengurangi garam dalam diet Anda ialah dengan mengonsumsi banyak sayuran segar dan mengurangi makanan olahan seperti makan malam beku dan sup kalengan.
Anda bisa memilih bawang, paprika, beri, dan peterseli yang semuanya mengandung quercetin. Elson Haas, MD mengatakan quercetin adalah bahan kimia tumbuhan alami. Menurut Haas, bahan kimia ini dapat mengurangi “reaksi histamin.” Histamin adalah bagian dari respons alergi.
Selain itu, Anda juga dapat mengomsumsi bayam. Sebab sayuran hijau ini mengandung banyak magnesium yang cukup tinggi. Kandungan ini berfungsi untuk membantu melemaskan otot-otot pada saluran pernafasan yang sangat bermanfaat untuk mencegah serangan asma akibat alergi.
8. Hindari makanan cepat saji
Sebuah studi di Selandia Baru terhadap lebih dari 1.300 anak-anak menemukan bahwa mereka yang makan hamburger sesekali atau setidaknya sekali seminggu lebih cenderung memiliki gejala asma dan alergi daripada anak-anak yang tidak pernah makan burger.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan cepat saji bila Anda tidak ingin mengalami gejala asma dan alergi. Sebaliknya, konsumsilah buah-buahan, sayuran, dan ikan untuk menghindari kedua risiko tersebut.
Artikel terkait: Wajib tahu! Junk food bisa menyebabkan banyak penyakit berbahaya
9. Hindari makanan mentah
Apel mentah atau pestisida pada selada dapat menganggu alergi Anda. Oleh karena itu, sebaiknya hindari untuk mengonsumsi makanan mentah selama puncak musim alergi.
Ketika Anda mulai merasakan gejala alergi seperti mata gatal, pilek, hidung tersumbat, sesak nafas, atau rasa gatal di seluruh tubuh. Segera hindari makanan mentah dalam menu makan Anda.
Sebaiknya makan makanan yang benar-benar matang sempurna. Memasak makanan dapat mengurangi risiko Anda mengalami gejala alergi yang lebih parah.
Referensi: WebMD, Everyday Health
Baca juga
Alergi makanan pada anak bisa mengancam jiwa, waspadai gejalanya!