Ini 30 Cara Mengatakan Tidak pada Anak agar Tidak Manja

Lakukanlah dengan bijak, pertimbangkan situasi, karakter si kecil, serta cara Anda menyampaikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menjadi orangtua yang permisif bisa membahayakan anak. Itulah sebabnya, Anda perlu menguasai seni mengatakan tidak pada anak. Tidak mudah lho berkata tidak di depan si kecil, apalagi jika perkataan kita kemudian membuat mereka bersedih. Namun, ada beberapa cara mengatakan tidak pada anak yang bisa Anda coba berikut ini.

30 Cara Mengatakan Tidak pada Anak

Sumber: Shutterstock

Sebagai orangtua, Anda tentu memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. Langkah dalam mendidik anak ini bisa dimulai dengan tindakan kecil, yaitu berani berkata tidak pada anak. Tidak semua permintaan anak bisa dan boleh dituruti. Pola asuh yang permisif justru bisa menjadi bumerang yang menyebabkan anak menjadi manja. 

Namun, bagi sebagian besar orangtua, ini bisa jadi cukup sulit untuk dilakukan. Nah, berikut ada beberapa kalimat yang bisa Anda gunakan untuk menolak permintaan anak. Bisa Anda gunakan sesuai dengan konteks dan kondisinya.

1. Cukup katakan “tidak”.

Kata “tidak” tidak hanya sebatas kata. Tetapi juga bisa menjadi satu kalimat utuh yang berarti penolakan.

2. “Tidak bisa. Sama sekali tidak boleh.”

Bentuk penolakannya yang tegas. Namun, jangan lupa berikan penjelasan mengapa Anda tidak mengizinkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. “Tidak! Jangan tanya-tanya lagi!”

Kalimat ini menandakan keputusan Anda tidak bisa diubah. Keputusan yang sudah final dan tidak bisa dinego lagi.

4. “Sudah dengar Ayah/Ibu bilang tidak, kan?”

Ini adalah cara menolak yang bisa digunakan untuk pertanyaan atau permintaan yang sama.

5. “Sudah Ayah/Ibu pikirkan, dan jawabanya tidak (boleh/bisa).”

Menolak dengan cara yang halus dan penuh pertimbangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. “Ayah/Ibu tidak punya uang.”

Tidak masalah lho terbuka dengan alasan yang blak-blakan seperti ini. Tidak mengecilkan status Anda sebagai orangtua sama sekali kok.

7. “Tidak dan ini yang terakhir kalinya.”

Anak bisa bertanya berkali-kali dan Anda selalu bisa merespon dengan kalimat penolakan ini.

8. “Kan sudah Ayah/Ibu bilang tidak?”

Respon penolakan untuk menghadapi permintaan sama yang berulang kali. Berupa pertanyaan halus tetapi tegas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. “Ayah/Ibu tidak setuju.”

Gamblang dan tidak bertele-tele. Sampaikan dengan tegas tapi dengan nada yang tenang agar anak tidak takut.

Baca juga: Belajar untuk Tidak Mengatakan ‘Jangan’ pada si Kecil Sedari Dini

10. “Kamu kan sudah punya banyak.”

Alih-alih diungkapkan secara langsung, penolakan juga bisa ditunjukkan dengan mengungkapkan alasannya mengapa permintaan anak tidak dikabulkan.

11. “(Sesuatu) itu terlalu tua untuk kamu.”

Satu lagi kalimat lugas untuk menolak permintaan anak dengan memberitahu bahwa apa yang ia minta tidak cocok untuk usianya.

12. “Uang Ayah/Ibu dibutuhkan untuk kebutuhan lain”

Anak akan lebih memahami kondisi Anda dengan penggunaan kalimat ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

13. “Tidak sekarang.”

Anda juga bisa menolak dengan cara menunda permintaan mereka.

14. “Ayah/Ibu tidak peduli kalaupun kamu mengomel.”

Mungkin terdengar kasar, tapi tergantung bagaimana nada dan ekspresi Anda saat menyampaikannya.

15. “Coba lakukan hal lainnya, jangan sampai Ayah/Ibu marah.”

Sedikit mengancam, tapi tidak disampaikan dengan nada tinggi. Cukup sampaikan dengan nada biasa namun mimik wajah serius.

16. “Sepertinya kamu sudah punya terlalu banyak mainan.”

Memperjelas situasi yang dihadapi oleh anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

17. “Ayah/Ibu akan mengambil lagi beberapa barang kamu.”

Metode “ancaman” kecil lainnya, yang bisa menyadarkan si kecil bahwa ia sebenarnya sudah punya cukup barang/mainan.

18. “Mungkin kamu lupa, tapi Ayah/Ibu tidak akan (melakukan sesuatu).”

Mengingatkan kembali tentang penolakan yang sudah disampaikan.

Baca juga: Stop Mengantarkan Barang Anak yang Ketinggalan di Rumah ke Sekolah, Ini Alasannya

19. “Coba pikirkan dengan lebih dewasa.”

Penolakan yang bisa melatih si kecil berpikir dua kali sebelum meminta sesuatu.

20. “Ayah/Ibu tidak akan berubah pikiran.”

Menegaskan kembali penolakan yang sudah disampaikan sebelumnya.

21. “Aturannya tidak berubah. Tidak berarti tidak.”

Mengingatkan pada si kecil tentang kesepakatan Anda dan dirinya sebelumnya.

22. “Ayah/Ibu tidak akan mengatakan iya.”

Menyampaikan keputusan dengan tegas bahwa permintaan si kecil tidak akan dipenuhi.

23. “Sudah, ya! Ayah/Ibu harus pergi.”

Menolak, lalu menghindari si kecil untuk sementara waktu dengan harapan ia bisa melupakan atau merelakan permintaannya.

24. “Ini tidak bisa dilakukan. Coba cari hal lain yang lebih menarik untuk dilakukan.”

Menolak sekaligus menyarankan si kecil untuk mencoba hal lain.

Baca juga: Ajarkan anak sopan santun dengan 3 cara terbaik berikut ini!

25. “Itu memang uang kamu, tapi tetap Ayah/Ibu yang bertanggungjawab.”

Bentuk penolakan ini membantu si kecil belajar bertanggungjawab dengan uang sendiri.

26. “Jangan menguji kesabaran Ayah/Ibu.”

Menolak dengan kalimat ini memang tidak masalah. Tapi perhatikan juga situasi dan cara penyampaian Anda.

27. “Ayah/Ibu adalah orangtua, dan orangtua perlu membuat keputusan yang tepat untuk anaknya.”

Mengambil alih situasi kadang memang diperlukan, apalagi jika permintaan sang anak cukup besar.

28. “Belajar bersyukur dengan apa yang kamu punya.”

Menolak sekaligus melatih si kecil melihat apa yang sudah ia punya.

29. “Tidak apa-apa kalau ingin. Tapi mungkin tidak sekarang.”

Menolak dengan halus sembari menunda untuk memenuhi permintaan tersebut.

30. “Tidak semuanya harus sekarang.”

Menolak seperti ini bisa membuat si kecil lebih tenang, karena ia masih bisa berharap untuk mendapatkannya di lain hari.

Nah, Parents, itulah sederet cara mengatakan tidak pada anak. Lakukanlah dengan bijak, pertimbangkan situasi, karakter si kecil, serta cara Anda menyampaikan. Sebab, penolakan mungkin bisa menyebabkan anak menjadi sakit hati. Tapi, justru di situlah letak seninya. Anak memang perlu mengenal berbagai macam emosi termasuk ketika ia menghadapi penolakan.

Baca juga:

6 Cara Mengajarkan Etika Bertamu pada Anak

Bagaimana Cara Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak Balita?

4 Cara mudah mengajari anak untuk memaafkan sesuatu