9 Cara Membuat Masker Kain, Efektif Saat Digunakan dengan Masker Medis

Sulit mencari masker? Bikin sendiri saja, yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di tengah pandemi COVID-19 ini, menggunakan makser adalah sebuah kehaaarusan. Parents bisa mencoba mempraktikan cara membuat masker kain sebagai pelapis masker medis.

Caranya sangat sederhana dan bisa dilakukan dengan memanfaatkan bahan yang ada di rumah.

Artikel terkait: Masker kain bisa jadi alternatif cegah virus corona, ini syaratnya!

Secara umum, masker kain memang tidak memiliki tingkat efektivitas yang sama dengan masker bedah atau N95 dari segi standar medis. Meski demikian, jenis masker yang satu ini masih bisa digunakan untuk mencegah paparan virus daripada tidak menggunakan perlindungan sama sekali.

Penggunaan masker kain ini juga dianjurkan, tetapi tentunya dengan beberapa syarat. Salah satunya adalah, masker kain hanya boleh digunakan oleh orang awam atau mereka yang bukan tenaga medis.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Tirta Mandira Hudhi, dokter relawan garda depan penanggulangan Covid-19 di Indonesia.

“Masker kain ini bisa digunakan oleh orang awam. Lebih baik memakai masker kain daripada tidak menggunakan sama sekali. Jadi, masker bedah dan N95 biarlah tenaga medis yang pakai, karena mereka yang lebih membutuhkan,” ungkap dr. Tirta saat melakukan sesi diskusi terkait masker kain di akun Instagram milik Staf Khusus Milenial Presiden Belva Devara (@belvadevara).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, penelitian terbaru Central for Diseases and Prevention (CDC) juga menjelaskan, masker kain pun bisa mengurangi faktor risiko infeksi paparan virus hingga 72 persen. Meski demikian, cara memakai dan melepas masker juga bepengaruh pada tingkat efektivitas.

Artikel terkait: Cara memakai masker yang benar menurut WHO untuk cegah penyebaran virus corona

Bahan yang Disarankan

Apabila kesulitan mendapat masker kain di toko, Parents juga bisa membuatnya sendiri di rumah, kok. Namun, perhatikan bahan kain yang digunakan, ya. Pasalnya, tidak semua jenis kain cocok dan efektif untuk dijadikan masker.

Mengutip laman Huffington Post, sebuah penelitian mengenai masker kain buatan menjelaskan bahwa kain sarung bantal dan kaus 100% katun adalah bahan ideal untuk masker. Tidak hanya efektif, kedua jenis bahan tersebut terbilang nyaman dipakai sehingga cocok dijadikan masker.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cara Membuat Masker Kain Sendiri di Rumah

Nah, langsung simak saja langkah membuat masker kain yang telah kami rangkum untuk Parents berikut ini, yuk!

Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan:

  • Jarum dan benang (bisa menggunakan mesin jahit bila tersedia)
  • Gunting
  • Peniti atau jepitan untuk menahan kain, agar kain tidak gerak saat proses menjahit.
  • Sediakan kain berbahan katun 100%, atau bisa juga menggunakan kain sarung bantal.
  • 4 strip kain katun lain untuk tali, panjang sekitar 45 cm dan lebar sekitar 0,31 cm. Agar lebih mudah, Parents juga bisa menggunakan 4 strip tali sepatu permukaan rata atau pita elastis.

Cara membuat masker kain:

  1. Langkah pertama yang perlu dilakukan, tentu saja membuat pola dengan kertas lebih dulu. Sesuaikan dengan ukuran wajah Anda atau si kecil. Pastikan ukurannya pas, untuk menghindari kekecelan atau kebesaran
  2. Gunting kain menjadi dua bagian persegi panjang, masing-masing memiliki ukuran sekitar  30 cm x 15 cm. Untuk anak-anak, atau orang yang memiliki ukuran kepala lebih kecil, bisa menggunakan ukuran sekitar 27 cm x 5 cm.
  3. Agar memudahkan, gunakan pola yang berbeda untuk bagian depan dan belakang masker. Mengingat masker kain juga perlu memiliki sisi depan-belakang yang tetap saat dipakai.
  4. Potong kain atau pita elastis menjadi dua bagian untuk tali masker, panjangnya sekitar 17 cm.
  5. Tumpuk dua kain persegi panjang, bagian belakang kain menghadap ke depan. Jahit setiap sisi lapisan hingga kain menjadi satu. Sisakan sedikit ruang di kedua ujung kain, selipkan satu pita elastis di antara kedua kain dan jahit bagian tersebut.
  6. Sisakan juga beberapa ruang di bagian atas kain. Dari ruang yang belum terjahit tersebut, balikkan sehingga masker menampilkan kain yang berpola. Sematkan kain untuk membuat dua lipatan.
  7. Jangan lupa buat satu jalur untuk tempat penyangga, berupa logam kecil yang dapat ditekuk menyesuaikan bentuk hidung. Penyangga ini bisa dibeli di toko-toko. Dengan demikan, masker ini bisa mengikuti bentuk hidung Anda.
  8. Sisakan sedikit ruang di kedua ujung kain untuk menyelipkan strip kain atau tali sepatu
  9. Jahit seluruh lapisan kain. Lakukan backstich atau teknik menjahit beberapa kali agar jahitan kokoh di semua bagian. Terutama pada bagian tali agar tidak longgar.

Artikel terkait: Inspiratif, bocah 5 tahun ini buatkan masker untuk perawat NICU!

Untuk tutorial selengkapnya, Parents juga bisa melihat panduan membuat masker kain dalam video berikut ini:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jangan Lupa Double Masking!

Beberapa waktu ini, Virus Corona kian ganas karena bermutasi. Bahkan, CDC melakukan penelitian dan mengatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menggunakan dua lapis. Efektivitas double masking untuk menurunkan risiko tertular SARS-CoV-2 ini meningkatkan efektivitas hingga 96%.

Masker yang dimaksud adalah menggunakan masker medis terlebih dahulu kemudian lapisi dengan masker kain. Masker medis bisa memblok 56,1 persen partikel dari percobaan batuk. Sedangkan masker kain memiliki efektivitas sebesar 51,4 persen.

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah menggunakan masker medis dengan cara menyilangkan talinya pada telinga, baru dilapisi masker kain. 

Itulah beberapa cara membuat masker kain yang bisa Parents lakukan di rumah. Perhatikan juga kebersihan masker, dengan rajin mencuci masker menggunakan air dan sabun sama seperti mencuci baju biasa. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Referensi: Cleveland, The New York Times, Kompas, Instagram

Baca juga:

Anaknya tes Covid-19, sang ibu: "Kalau positif, kami mungkin berpisah"

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan