11 Cara Membuat Anak atau Program Hamil yang Calon Parents Perhatikan

Ada banyak tips cara membuat anak atau program hamil. Namun, apakah semua benar? Simak penjelasan dokter berikut untuk mulai program hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak pasangan suami istri yang bertanya ‘bagaimana cara membuat anak?’ Atau ‘bagaimana agar cepat hamil?’, apa yang perlu disiapkan? 

Belum lama ini theAsianparent Indonesia melakukan sesi IGlive bersama dr. Yassin Yanuar Muhammad Sp.OG-KFER, M.Sc dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Topiknya, ‘Program Hamil, Mulai dari Mana?’

Di awal, dr Yassin menerangkan ada beberapa hal yang perlu diketahui pasutri sebelum memulai program hamil.

Pertama adalah memahami  kalau program hamil atau cara membuat anak ini terkait dengab masalah kesuburan. Nyatanya, ada dua jenis masalah kesuburan yang kerap dialami, yakni :

  • Infertilitas primer: pasutri yang sudah lama menikah namun belum memiliki anak atau tak kunjung hamil.
  • Infertilitas sekunder: mereka yang sudah memiliki anak dan merencanakan kehamilan kedua namun mengalami kesulitan.

Artikel Terkait: 7 Produk Promil Terbaik, Bantu Maksimalkan Program Kehamilan Bunda

Cara membuat anak atau program hamil, harus mulai dari mana?

1. Lakukan Hubungan Seksual Secara Rutin

Di awal pembicaraan, dr. Yassin  menerangkan kalau selama setahun setelah menikah pasutri melakukan hubungan seksual secara teratur (3-4 kali seminggu) sebenarnya peluang hamil secara alami cukup besar, yaitu 85%.

2. Cara Membuat Anak Agar Berhasil, Ketahui Masa Subur

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Langkah berikutnya yang tidak boleh disepelekan jika ingin membuat anak cepat berhasil adalah dengan mengetahui masa subur.

Mempelajari masa subur perempuan penting untuk mengontrol kehamilan. Di masa subur yang berlangsung singkat, peluang kehamilan bisa meningkat.

Masa subur ini terkait dengan siklus menstruasi atau jarak menstruasi terakhir dengan haid pertama wanita rata-rata berkisar 28 sampai 32 hari. Perempuan yang memiliki siklus haid teratur 28 hari dapat mudah menentukan masa subur setelah menstruasi. Masa subur terjadi sekitar hari ke-14 setelah hari terakhir haid.

3. Lakukan Pemeriksaan ke Dokter Kandungan

Sudah melakukan aktivitas seksual secara rutin di masa subur namun belum juga hamil?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika setelah setahun teratur berhubungan seksual tapi belum hamil juga, maka perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada gangguan kesuburan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan oleh kedua pasangan, baik istri maupun suami.

“Jadi, bukan saatnya lagi kalau belum hamil lantas menyalahkan istri. Program hamil ini kan kerja sama antara suami istri, tidak akan berhasil kalau usaha hanya dilakukan salah satu pihak saja,” tegas dr. Yassin.

4. Pemeriksaan Harus Dilakukan Kedua Belah Pihak, Baik istri dan suami

Mengingat pemeriksaan untuk istri lebih banyak dan panjang prosesnya dibanding suami, biasanya dokter akan menyarankan suami melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Selain itu, semua upaya yang sifatnya mengarah pada gaya hidup sehat juga harus dijalankan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 7 Hal yang Sebaiknya Anda Lakukan Jika Program Hamil Tak Kunjung Berhasil

Lebih lanjut, dr. Yassin juga menjelaskan beberapa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan.

 Pemeriksaan infertilitas suami

Artikel terkait: Melakukan program hamil saat pandemi Corona, amankah?

Pemeriksaan ini harus dilakukan di laboratorium untuk melihat kuantitas dan kualitas sperma. Secara kuantitas, sperma dihitung jumlah dan komposisinya, berapa banyak sperma yang sehat. Secara kualitas, morfologi atau bentuk sperma juga diperiksa.

“Jadi tidak bisa hanya dengan melihat sekilas saja tanpa pemeriksaan, Oh, sperma kental, maka artinya bagus, atau sebaliknya sperma cair lalu dianggap kualitasnya buruk,” lanjutnya.

Pemeriksaan infertilitas istri

Kemudian untuk pihak istri, langkah pertama untuk pemeriksaan istri adalah USG transvaginal.

Mengapa harus transvaginal, bukan USG perut saja? dr. Yassin menjelaskan bahwa organ reproduksi wanita terletak di dalam rongga rahim sehingga tidak cukup jika dapat terlihat jika USG perut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan USG transvaginal, dokter dapat melihat struktur anatomi rahim, apakah terdapat gangguan seperti miom/polip, kista dan sebagainya. Dokter kandungan juga dapat melihat indung telur kanan dan kiri. Apakah letak dan ukurannya normal atau tidak.

Pemeriksaan selanjutnya, untuk melihat fungsi saluran telur (tuba falopi) dengan Histerosalpingografi (HSG) apakah terbuka atau tidak. Saluran yang terbuka penting untuk pertemuan sperma dan sel telur sehingga terjadi pembuahan (hamil).

Setelah proses pemeriksaan, selanjutnya penanganan infertilitas atau terapi dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika hasil pemeriksaan semuanya normal namun sulit hamil maka bisa dikatakan sebagai unexplained infertility atau infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya.

Kondisi ini dialami oleh 10-15% pasutri. Untuk penanganan kasus unexplained infertility bisa dibantudengan inseminasi atau bayi tabung.

5. Tidak Perlu Melakukan Hubungan Seks Setiap Hari

Ilustrasi berhubungan seksual

Melakukan hubungan intim secara rutin memang sangat disarankan. Namun, dr. Yassin mengingatkan, agar kualitas sperma maksimal, hubungan seks tidak perlu dilakukan setiap hari. Cukup 3 sampai 4 kali dalam seminggu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Cara Membuat Anak, Jangan Lupa Konsumsi Makanan Sehat

Banyak pasangan suami istri yang bertanya-tanya, makanan apa yang paling baik untuk program hamil. Dalam hal ini, dr Yassin mengatakan, secara medis, yang direkomendasikan untuk dikonsumsi bukanlah makanan (buah atau sayur tertentu) melainkan zatnya. Sebagai contoh dokter menyarankan konsumsi asam folat minimal 400 mg/hari. Nah zat ini ada di banyak jenis makanan.

“Fokuskan pada zatnya, bukan pada jenis makanannya,” tandas dr Yassin.

7. Lakukan Olahraga rutin dan tidak merokok

Pola hidup yang sehat tentu saja juga terkait dengan aktivitas fisik yang perlu dilakukan. Cara membuat anak yang perlu dilakukan pasangan suami istri tentu saja dengan memastikan kondisi tubuhnya sehat lebih dulu. Caranya, selain mengonsumsi makanan sehat, jangan lupa olahraga rutin dan jauhi kebiasaan merokok.

8. Jauhi stress

Tahukah Bunda kalau stres sebenarnya dapat mengganggu ovulasi? Oleh karena itu cobalah untuk mengatur emosi untuk tidak berpengaruh dengan omongan atau tuntutan orang lain.

Saat melakukan aktivitas seksual, cobalah untuk satai tanpa perlu terbebenai dengan segala macam pikiran yang membuat stres. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk cara untuk menghilangkan stres. Apapun caranya yang penting kita sehat dan siap untuk hamil.

9. Jangan Sepelekan Keputihan

Perempuan mengalami keputihan tentu saja sangat wajar. Apalagi, ada beberapa kondisi yang menyebabkan produksi keputihan berlebihan.

Dijelaskan dr. Yassin, keputihan bisa diproduksi oleh rahim di masa tertentu seperti masa subur atau menjelang haid. Selama sifatnya bening atau putih, tidak berbau dan gatal, keputihan bukanlah masalah karena berhubungan dengan siklus menstruasi.

Namun, jika keputihan berbau, gatal, dan berubah warna kekuningan, kehijauan, atau kecoklatan maka perlu dicurigai adanya infeksi.

Penyebab umum infeksi leher rahim adalah bakteri klamidia yang dapat mengakibatkan infertilitas, karena berisiko sebabkan saluran tuba falopi tersumbat. Oleh sebab itu, pasien yang menjalani terapi kesuburan akan diberikan antibiotik profilaksis untuk menghindari infeksi.

10. Jangan Terlalu Lama Menunda

dr. Yassin mengingatkan pasutri agar mengoptimalkan hubungan seksual dan menyadari keadaan masing-masing dan jangan ragu untuk datang ke dokter segera. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sedini mungkin karena salah satu faktor yang memengaruhi kesuburan adalah usia. Semakin cepat tahu kondisi kandungan semakin bagus.

“Ingat bahwa kita berkejaran dengan waktu,” katanya. 

dr. Yassin juga berpesan agar pasutri selalu menjalankan terapi yang memiliki dasar ilmiah yang kuat sehingga tidak membuang waktu dan biaya. 

11. Inseminasi atau Bayi Tabung

dr. Yassin mengingatkan, sulitnya pasangan suami istri memiliki anak memang bisa disebabkan beragam faktor, termasuk faktor yang memang tidak diketahui penyebabnya. “Unexplained, jadi sudah diperiksa dua-duanya tapi nggak ada apa-apa,” ujarnya.

Jika kehamilan secara alami sulit dilakukan, maka tetap ada peluang bagi pasangan suami istri undtuk mendapatkan anak, caranya dengan melakukan program inseminasi atau bayi tabung.

Program hamil pasca keguguran

Bagaimana dengan program hamil setelah mengalami keguguran?

Dalam hal ini, dr. Yassin menjelaskan bahwa kondisi keguguran bisa dialami sekitar 10% ibu hamil. Penyebab paling sering yaitu kelainan kromosom atau kelainan genetik sehingga janin tidak berkembang. Meski pernah mengalami keguguran, peluang ibu untuk hamil anak kedua sehat masih tinggi dengan mengupayakan gaya hidup sehat.

Dalam 2-4 minggu setelah keguguran ibu akan kembali ke masa subur. Jika tidak ada komplikasi maka tidak ada larangan mutlak untuk hamil lagi tapi ibu juga bisa menunggu 3 bulan. Jika setelah keguguran setahun belum hamil lagi, perlu diperiksakan lagi.

“Jadi prinsipnya sama saja, kalau memang setelah aktif melakukan hubungan seksual selama satu tahun namun belum kunjung berhasil, maka perlu melakukan pemeriksaan lanjutan,” urainya.

Artikel terkait : Perempuan dengan penyumbatan tuba falopi masih bisa hamil? Ini faktanya

Semoga penjelasan bagaimana cara membuat anak atau program hamil yang dipaparkan dr. Yassin ini bisa bermanfaat, ya. Bagi pasutri yang belum memiliki momongan, tetaplah semangat berusaha dan berdoa. Semoga mendapatkan dua garis merah dalam waktu dekat.

Baca juga:  

Minum Susu untuk Program Hamil Memperbesar Peluang Kehamilan? Ini Penjelasan Dokter