Berani taruhan, semua orang tentu tidak ingin dibohongi, apalagi oleh pasangannya sendiri. Maka, tidak mengherankan jika ada istri yang mengajukan pertanyaan bagaimana cara membongkar kebohongan suami? Apakah hal ini juga tengah Bunda rasakan?
Di laman psychologytoday, David J. Ley Ph.D. menuliskan kalau kebohongan patologis sebenarnya bukanlah diagnosis klinis. Meski begitu, terkadang bisa menjadi gejala dari masalah lain, seperti mengalami gangguan mental, seperti gangguan kepribadian atau episode manik.
Namun sayangnya, memang ada beberapa orang menjadi begitu terbiasa melakukan kebohongan, bahkan tanpa tujuan yang jelas. David menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, dirinya kerap meneliti dan menemukan beragam kasus terkait mengapa seseorang bisa berbohong.
Menurutnya, ada yang disebut pembohong patologis atau kompulsif – dan memeroleh beberapa wawasan tentang cara berpikir mereka. Percaya atau tidak, jika dilihat dari kacamata pelaku, mereka menganggap kalau kebohongan yang dilakukan ternyata memang masuk akal.
Artikel Terkait: Bolehkah Istri Berbohong pada Suami? Begini Pandangan Islam dan Ilmu Psikologi
Alasan Mengapa Seseorang Bisa Berbohong
1. Melakukan Kebohongan Dirasa Penting untuk Dilakukan
Bagi mereka, atau pelaku, ternyata alasan yang memang sering muncul adalah disebabkan karena berbohong dianggap memang perlu dan penting dilakukan.
2. Mengatakan Kebenaran terasa Seperti Melepaskan Kendali
Seringkali, orang berbohong karena mereka mencoba mengendalikan situasi dan menggunakan pengaruh untuk mendapatkan keputusan atau reaksi yang mereka inginkan. Kebenaran bisa menjadi terasa tidak nyaman karena mungkin tidak sesuai dengan narasi mereka.
3. Memertahankan Citra Diri yang Baik
Mungkin alasan ini juga terasa menjengkelkan, nyatanya orang yang berbohong demi kebohongan sering kali khawatir kehilangan rasa hormat dari orang-orang di sekitar mereka. Mereka ingin Anda menyukainya, terkesan, dan menghargai mereka. Hal ini yang yang pada akhirnya membuat khawatir bahwa kebenaran dapat membuatnya kehilangan respek atau merasa dipermalukan
4. Perlindungan Diri
Banyak orang berbohong karena ingin melindungi diri dari situasi atau konflik yang tidak menyenangkan. Setidaknya hal ini bisa dilihat lewat perilaku anak-anak, di mana saat mereka sedang berbohong, umumnya hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa mereka tidak mendapat masalah.
Anak-anak berbohong untuk menghindari konsekuensi atau hukuman yang tidak menyenangkan. Nyatanya, hal ini pun sering kali dilakukan oleh orang dewasa. Banyak orang berbohong karena mereka tahu, mereka telah melakukan sesuatu yang akan membuat orang lain marah.
Seorang suami mungkin berbohong tentang pengeluaran yang dia keluarkan untuk memuaskan hobinya. Kebohongan ini bisa dilakukan untuk menghindari konflik yang bisa muncul.
5. Berbohong untuk Menyimpan Perasaannya
Beberapa orang yang berbohong sering melakukannya dengan niat baik. Banyak yang mengistilahkannya dengan ‘kebohongan putih’, atau kebohongan yang terjadi ketika orang tersebut ingin menghindari menyebabkan orang lain terluka atau marah.
Seorang suami mungkin berbohong untuk mengampuni perasaan istrinya, atau seorang ayah mungkin berbohong untuk menghindari air mata anaknya. Bagi sebagian orang, kebohongan putih tidak lebih dari alasan atau alasan daripada ketidakbenaran.
Faktanya, apapun alasan yang digunakan untuk berbohong, berbohong bisa diibaratkan sebagai salju. Bagaimana kebohongan bisa tumbuh semakin besar. Pada awalnya mengeluarkan sedikit kebohongan, tapi kemudian untuk menutupi kebohongan itu, kita harus menceritakan satu sama lain, lalu yang lain, dan lainnya – masing-masing menjadi semakin besar.
Cara Membongkar Kebohongan Suami
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana cara membongkar kebohongan suami? Dalam hal ini Ayank Irma, selaku psikolog anak dan keluarga menjelaskan, apabila sedang curiga pasangan tidak jujur atau memang menutupi sesuatu, memang tidak mudah untuk mengetahuinya secara pasti.
Namun katanya, ada perubaan perilaku yang bisa dilihat. Misalnya, semula sangat perhatian jadi tidak perhatian. Atau bisa juga sebaliknya. Semula cuek, jadi perhatian. “Jadi, memang ada perubahan yang cukup signifikan, baik dari perilaku ataupun perkataan.”
Nah, jika memang kita melihat kondisi ini, Ayank Irma mengatakan memang sebagai istri perlu melakukan antisipasi dan mewaspadai. “Tapi memang belum tentu bohong, lho, tapi memang perlu bertanya, ‘Ada apa, nih? Kok, sikapnya jadi jauh berubah’,” tuturnya.
“Jadi memang ada indikasi-indikasi di mana kok sepertinya ada yang tidak beres. Saat ngobrol juga biasanya tidak konsisten, ada perubahan pola-pola dari cara berkomanikasi,” tambahnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali bagaimana ciri-ciri suami pasangan yang berbohong. Di antaranya adalah:
- Berbicara sambil terlihat memegang dagu atau menggaruk alis
- Melipat tangan atau kaki
- Sambil memainkan rambut
- Sering kali mangatakan kata ‘tidak’
- Terus-menerus mengelak dari pertanyaan
- Melakukan pembelaan atau pembenaran
- Tidak konsisten dengan yang disampaikan
- Terlihat terlalu tenang sehingga terlihat aneh
- Menghindari terjadinya kontak fisik secara langsung
- Terlihat ragu atau takut menyampaikan sesuatu
Artikel Terkait: Sssttt, Kenali 6 Ciri Pasangan yang Sedang Berbohong, Cek!
5 Cara Membongkar Kebohongan Suami yang Bisa Dilakukan
1. Ajukan Pertanyaan pada Diri Sendiri, Yakin Suami Berhohong?
Ayank Irma mengingatkan, sebagai pasangan suami istri penting untuk memahami karakter satu sama lain. Jika curiga suami berbohong, coba cek kembali apakah benar seperti itu? Dalam artian, tidak bisa menuduh begitu saja. Pasalnya ada tipe suami yang memang cenderung tertutup dan tidak mau bercerita panjang lebar.
“Nah, kalau suami memang cukup tertutup, memang artinya ini lebih ke karakternya. Bukan berarti suami berbohong, loh. Untuk itu, dari awal memang harus dibicarakan, bagaimana cara agar bisa saling terbuka. Beda halnya jika suami berbohong, maka bisa dilihat dari adanya perubahan perilaku.”
2. Cara Membongkar Kebohongan Suami Ungkap Fakta dan Data yang Ada
“Bagaimana cara membongkar kebohongan suami? Ya, berdasarkan fakta saja. Ungkapkan apa yang disarakan, sampaikan data yang ditemukan seperti apa. Apa yang dirasakan,” ujar Ayank lagi.
3. Jangan Jadi Investigator
“Apa yang diutarakan pada suami memang harus hati-hati, jangan sampai menuduhnya, apalagi jadi investigator. Pilih kalimat yang tepat dan persuasif. Kalimat seperti, ‘Kamu bohong ya? Kok, kamu akhir-akhir ini berubah?’, perlu dihindari,” tungkas Ayank Irma saat berbincang dengan theAsianparent ID.
4. Gunakan I Message
Komunikasi I Message berarti komunikasi dua arah tanpa menyalahkan lawan bicara, namun lebih fokus pada apa yang dirasakan. “Mas, saya sedit tidak nyaman kalau akhir-akhir mas pulang larut malam, atau bisa juga kalimat lain. Dari ini bisa dilihat dari perubahan perilaku,” tukas founder klinik psikolog Ruang Tumbuh.
5. Amati Perubahan Perilaku
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara membongkar kebohongan suami memang bisa dilihat dari perubahan perilaku atau bahasa tubuhnya. “Saat ngobrol, coba perhatikan apakah pasangan berani melakukan kontak mata? Bagaimana gerak gerik tubuhnya, gesisah atau tidak? Biasanya, kalau gelisah disebabkan karena memang sedang gugup. Ngomongnya juga jadi terbata-bata.”
Apapun masalahnya, komunikasi terbuka memang merupakan kunci dalam ikatan rumah tangga. Termasuk salah satu cara membongkar kebohongan suami.
Baca juga:
9 Karakter Suami Berzodiak Gemini, Tak Cuma Punya Sex Appeal yang Kuat
Psikolog: Ini 3 Penyebab Banyak orang Menyesal Setelah Menikah dengan Pasangan
Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Intim, Jangan Lupa Amalkan Parents
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.