Polemik kenaikan harga tiket Candi Borobudur masih cukup anyar di masyarakat. Sejak diumumkan oleh Menteri Luhut Binsar Panjaitan, kenaikan tersebut dimaksudkan untuk membatasi jumlah pengunjung naik ke atas candi dengan alasan melindungi dan memulihkan situs cagar budaya dari kerusakan.
Lalu, berapa banyak jumlah pengunjung yang ideal memasuki kawasan Candi Borobudur?
Studi Candi Borobudur Perkirakan Jumlah Pengunjung yang Tepat untuk Pemulihan
Jumlah Ideal Pengunjung
Candi Borobudur menjadi salah satu objek wisata favorit turis domestik dan mancanegara. Setiap tahun ada jutaan turis datang berkunjung. Wacana pembatasan pengunjung keluar untuk menjaga kelestarian bangunan yang kondisinya kelebihan beban.
Sebuah studi berjudul Physical Carrying Capacity (Daya Dukung Fisik) Candi Borobudur memberikan perhitungan jumlah ideal pengunjung yang bisa naik ke candi, baik dengan atau tanpa pertimbangan pemulihan bangunan. Candi Borobudur dibagi dalam tiga zona.
Untuk di atas bangunan candi, jika tanpa pemulihan maksimal bisa dinaiki 1.391 orang dalam waktu bersamaan. Sedangkan jika ada pemulihan, 128 orang adalah jumlah yang direkomendasikan.
Pelataran candi juga turut dihitung. Tanpa pertimbangkan pemulihan, pelataran bisa dikunjungi 5.670 orang. Jika ada pemulihan, jumlahnya jauh merosot, hanya 523 orang yang diijinkan masuk.
Lalu di taman wisata candi, bisa menampung maksimal 111.666 pengnjung tanpa ada pemulihan. Sebaliknya, jika ada pemulihan kapasitas taman hanya diijinkan sebanyak 10.308 orang.
Artikel terkait: 8 Fakta Menarik Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar di Dunia
Candi Kelebihan Beban
Kondisi Candi Borobudur dikabarkan mengkhawatirkan karena menahan beban berlebih dari pengunjung yang naik ke atas dan membuatnya turun. Berdasarkan laporan Balai Konservasi Borobudur, telah ditemukan keausan batu candi dan kerusakan beberapa relief.
Selain masalah konstruksi, perilaku vandalisme juga ditemukan di beberapa sudut candi. Ini juga termasuk adanya sampah yang ditinggalkan pengunjung.
Masih kerap ditemukan pengunjung yang sembarangan duduk di atas batu candi meski telah dipasang tanda larangan. Perlu pencegahan dan penjagaan lebih baik untuk melindungi bangunan candi yang berusia ribuan tahun.
Artikel terkait: Naik Drastis, Pemerintah Tetapkan Tarif Baru Naik ke Candi Borobudur
Solusi untuk Membatasi Pengunjung ke Atas Candi
Menaikkan harga tiket untuk turis yang mau naik ke atas candi masih diragukan. Sejumlah solusi dikaji yang bisa memuaskan turis serta melindungi candi. Adanya pembatasan pengunjung bisa dengan memberlakukan sistem buka tutup sesuai kekuatan candi menahan beban.
Pembagian waktu kunjungan bisa menjadi opsi lain dan hanya pengunjung yang sudah mendaftar berhak masuk ke candi. Para pengunjung juga diharapkan bisa tertib dan mematuhi peraturan yang dibuat.
Terakhir, langkah paling ekstrem ialah menutup akses ke atas candi dan hanya kalangan tertentu yang boleh masuk tergantung kepentingan.
Studi Candi Borobudur tersebut diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan langkah untuk konservasi berkelanjutan. Pengunjung pun juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan serta kelestarian bangunan dimulai dari hal kecil.
Baca juga:
Alami Serangkaian Gejala, 161 Siswa Keracunan Makanan Setelah Acara Sekolah
Mengapa Malam Lebih Dingin, Padahal Sudah Masuk Musim Kemarau? Yuk Pahami Fenomena Bediding
Kisah Perempuan 55 Tahun Selamat Setelah Jatuh dari Lantai 21 Apartemen