Parents, Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan penyakit campak. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama pada bayi dengan sistem imun yang masih lemah. Selain menyebabkan ketidaknyamanan akibat ruam dan demam, campak pada bayi juga perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan komplikasi serius. Penyakit ini memang mudah menular, khususnya pada bayi karena imunitasnya masih rendah.
Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus, dan dikenal sebagai penyakit yang sangat menular. Gejala utamanya berupa ruam merah pada tubuh yang disertai demam. Namun, campak bukan satu-satunya penyakit dengan gambaran klinis serupa. Beberapa penyakit lain juga bisa menyebabkan ruam dan demam pada bayi, dengan perjalanan penyakit yang berbeda. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali penyakit-penyakit ini.
Simak selengkapnya di artikel di bawah ini.
Artikel terkait: 3 Cara Mengatasi Campak pada Anak dan Tips Pencegahannya
Penyakit dengan Gejala Utama Demam dan Ruam Merah
1. Rubeola
Rubeola atau yang sering dikenal sebagai campak/measles/morbili adalah penyakit yang umum ditemukan pada bayi yang belum mendapat vaksinasi. Penyakit ini disebabkan oleh Morbilivirus dan sangat mudah menular melalui melalui kontak langsung, khususnya air liur maupun udara. Bahkan, bayi yang terpapar virus dapat menularkan penyakit ini hingga 10 hari sebelum gejala muncul.
Namun jangan khawatir, bila penanganan cepat dan tepat dilakukan, kondisi si Kecil bisa membaik dalam waktu kira-kira 10 hari.
Artikel terkait : Hal Penting Seputar Virus Campak yang diderita oleh Bayi hingga Orang Dewasa
Komplikasi
Jika tidak tertangani dengan baik, campak dapat membahayakan kesehatan si Kecil. Beberapa komplikasi serius yang dapat terjadi antara lain:
- Pneumonia (infeksi paru)
- Infeksi telinga
- Ensefalitis (radang otak)
- Kebutaan
Gejala Campak (Rubeola)
Pada bayi yang terkena campak, ruam merah ternyata tidak langsung muncul pada fase awal. Selama 1-4 hari pertama, bayi cenderung mengalami gejala seperti infeksi saluran pernapasan atas, yaitu:
- Demam tinggi 3-5 hari sebelum muncul ruam sampai 2-4 hari setelah muncul ruam
- “3C”: (batuk kering/cough, mata merah berair/conjungtivitis, dan hidung meler atau berlendir/coryza)
Pada fase lanjutan, atau 2-3 hari setelah fase awalbeberapa gejala lain akan muncul yaitu:
- Bercak putih pada lapisan mulut bagian dalam pipi (Koplik’s spot) yang muncul 48 jam sebelum ruam
- Ruam merah yang tidak gatal, dimulai dari daerah belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, badan, dan kaki
Bagaimana Penanganannya?
Penanganan campak bersifat suportif seperti pemberian obat penurun panas dan kompres hangat. Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan cukup air.
Selain itu, Parents sebaiknya membawa si Kecil ke dokter karena biasanya penanganan medis yang direkomendasikan akan bergantung pada gejala, usia, dan kondisi kesehatan umum bayi, termasuk pemberian vitamin A.
Pada kasus campak, antibiotik hanya diberikan jika dokter menemukan adanya komplikais berupa infeksi bakteri. Dokter akan meresepkan obat lain yang lebih aman dan sesuai untuk si Kecil.
Campak yang berat disertai komplikasi dapat dicegah dengan memberikan imunisasi campak pada bayi usia 9 bulan.
2. Roseola
Salah satu jenis penyakit ruam disertai demam yang sering dialami bayi umumnya disebut roseola infantum. Roseola dapat terjadi pada bayi, anak, maupun orang dewasa. Namun, bayi berusia kurang dari 2 tahun, rata-rata usia 9 bulan, lebih sering mengalaminya.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes. Penularan virus ini pun mudah, yakni melalui kontak langsung dengan air liur atau sekret saluran pernapasan. Penularan terjadi terutama pada masa demam.
Komplikasi
Meskipun jarang berakibat fatal, roseola dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:
- Kejang deamm akibat peningkatan suhu tubuh yang cepat
- Pneumonia atau meningoensefalitis (radang selaput otak dan radang otak) pada bayi dengan system kekebalan tubuh yang lemah
Gejala-gejala Roseola
Waspadai ya Parents, bila si Kecil mengalami berbagai gejala berikut ini :
- Demam tinggi (di atas 390 Celcius) yang berlangsung selama 2-5 hari
- Batuk, pilek, dan sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Setelah demam mereda, ruam merah muda akan muncul di dada, punggung, perut, dan menyebar ke leher serta wajah. Ruam ini biasanya tidak gatal dan akan hilang dalam 2-3 hari.
- Bayi menjadi lebih rewel
Artikel terkait : Hati-hati, campak menyerang 34 ribu orang di Eropa, Parents jangan abai!
Bagaimana Penanganannya?
Segera bawa ke dokter bila si Kecil mengalami kejang, Parents. Antibiotik tidak dianjurkan diberikan untuk penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Penyakit ini akan sembuh sendiri.
Pastikan asupan cairan si Kecil tetap tercukupi selama mengalami demam. Bila demam tidak kunjung turun, segera periksakan ke dokter, Ya.
3. Rubella (Campak Jerman)
Salah satu ruam disertai demam lainnya yang bisa terjadi pada bayi adalah rubella.
Namun, campak yang juga dikenal sebagai campak Jerman ini lebih membahayakan bagi janin dibandingkan bayi yang sudah lahir. Rubivirus penyebab rubella dapat ditularkan melalui plasenta sehingga mengakibatkan keguguran, kematian bayi, pertumbuhan janin terhambat, dan penyakit rubella kongenital pada bayi seperti kebutaan dan tuli.
Penyebaran lainnya adalah dengan kontak melalui udara (droplet). Penularan terjadi sejak 7 hari sebelum sampai 7 hari sesudah muncul ruam pertama.
Seorang bayi yang terkena rubella sejak dalam kandungan diketahui bisa menularkan virus hingga usianya 1 tahun.
Gejala-gejala Rubella
Pada hari pertama hingga hari kelima, beberapa gejala yang umumnya muncul cenderung tidak spesifik, seperti:
- Demam ringan atau tanpa demam
- Pilek
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Setelah hari kelima, gejala yang lebih spesifik akan muncul, yaitu:
- Ruam merah muda dengan lesi kecil, pertama di wajah, dan kemudian menyebar ke bagian badan, lengan, dan kaki saat ruam di wajah sudah hilang. Ruam akan hilang dalam 3-4 hari. Ruam lebih padat dan jelas akan ditemukan di daerah pipi, sedangkan ruam lebih jarang di badan dan ekstremitas.
- Nyeri sendi pada beberapa kasus
Bagaimana Penanganannya?
Tidak ada pengobatan spesifik untuk rubella. Penanganan hanya berdasarkan gejala, seperti pemberian antipiretik untuk demam. Pastikan si Kecil banyak mengonsumsi air putih selama mengalami kondisi ini.
Infeksi biasanya akan membaik atau hilang dalam 5-10 hari. Namun, bila kondisinya belum benar-benar membaik sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya.
Penting untuk memastikan anak yang terkena rubella tidak berkontak dengan ibu hamil. Istirahat di rumah selama 7 hari sejak muncul ruam.
***
Pada dasarnya, penyakit-penyakit di atas adalah penyakit yang sembuh dengan sendirinya (self-limiting disease) dan hanya membutuhkan perawatan yang bersifat. Namun, jika gejala tidak membaik atau terjadi komplikasi, segera konsultasikan ke dokter, ya.
Pencegahan terbaik untuk penyakit campak adalah dengan memberikan imunisasi pada bayi sejak usia 9 bulan.
***
Stanford Childrens
www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=measles-mumps-and-rubella-mmr-90-P02250
Mayo Clinic
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/roseola/symptoms-causes/syc-20377283
University of Rochester Medical Center
www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=p02542
Baca Juga:
Anak penderita kanker tertular campak, ibunya memohon para orangtua untuk vaksin
Hal Penting Seputar Virus Campak yang diderita oleh Bayi hingga Orang Dewasa
Hal Penting Seputar Virus Campak yang diderita oleh Bayi hingga Orang Dewasa