Bunda lahir dalam rentang tahun 1980-1994? Wah, artinya Bunda tergolong sebagai Bunda ‘Milenial’, nih! Di mana generasi milenial sendiri dinilai sebagai generasi yang lebih open-minded, cekatan, dan juga melek teknologi. Sebab, teknologi berkembang pesat pada masa pertumbuhan generasi milenial ini.
Bunda mungkin tidak begitu menyadari, bahwa peran Bunda sebagai generasi milenial ternyata membawa atmosfir baru dalam dunia parenting! Pola pikir, cara pandang dan cara mengambil keputusan Bunda millenial tentu saja berbeda dengan Bunda ‘Jaman Dulu’ yang hidup di generasi sebelumnya. Lantas, apa saja sih perbedaanya?
Baca sampai habis, untuk cek apakah kamu setuju dengan artikel ini atau tidak, ya!
1. Bunda Milenial Lebih Sosialis
Bunda Milenial menjalani kehidupannya bersama teknologi. Selain itu, di era milenial juga muncul adanya media sosial. Nah, media sosial inilah yang membuat Bunda Milenial memiliki kemampuan bersosialisasi lebih tinggi dibandingkan dengan Bunda ‘Jaman Dulu’.
Bunda Milenial biasanya lebih aktif membagikan tentang tumbuh kembang anak dan informasi lainnya melalui media sosial. Karena platformnya sudah tersedia, jadi sebagai manusia yang ‘melek teknologi’ memang harus memanfaatkannya, kan?
Dari media sosial, bahkan banyak sekali, lho, para Bunda milenial yang bisa mendapatkan penghasilan melalui konten-kontennya. Hal ini juga memicu kemandirian serta kreativitas para Bunda untuk tetap berkarya, tanpa harus meninggalkan perannya dalam mengasuh anak. Wah, kalau masa dulu kan, terbatas sekali, ya.
Selain melalui media sosial, Bunda millenial juga lebih sosialis dalam hidup bermasyarakat. Terbukti, saat ini banyak sekali muncul budaya baru yang tidak ditemukan pada Bunda ‘Jaman Dulu’, salah satunya ‘baby shower’. Mungkin tak semua Bunda millenial melakukannya, namun hal ini kian lama berkembang menjadi tren di kalangan Bunda millenial alias ibu-ibu muda.
2. Bunda Milenial Lebih Fleksibel Bekerja
Pergeseran budaya juga mengantarkan perbedaan bagi para Bunda yang bekerja. Apabila jaman dahulu banyak perusahaan yang membatasi wanita yang memiliki anak, saat ini sudah tidak lagi.
Beberapa perusahaan bahkan mengizinkan karyawan wanitanya untuk membawa anak ke kantor pada saat-saat tertentu. Atau memberikan jatah keringanan untuk bekerja dari rumah setiap bulannya. Belum lagi, saat ini perusahaan juga banyak yang menyediakan ruang khusus menyusui di kantor, lho. Jadi, Bunda bisa tetap mensukseskan ASI eksklusif meskipun sambil bekerja. Keren, ya!
3. Pola Asuh Lebih Terbuka
Pola asuh jaman dahulu yang cenderung kaku, ternyata sangat amat ditentang oleh para Bunda millenial, lho. Jaman dahulu para orang tua menggunakan metode helicopter parenting atau segalanya diatur oleh orang tua. Nah, pada Bunda millenial, umumnya mereka sudah menggunakan metode drone parenting atau memantau anak dari jauh dengan memberikan kebebasan, namun tetap pada jalurnya.
Pergeseran pola asuh ini juga difaktori oleh pengembangan pola pikir dan tumbuh kembang kehidupan Bunda milenial sendiri, yang di dalamnya juga menerima banyak informasi, inovasi, dan pengetahuan yang bisa diterapkan secara berkelanjutan pada anak-anaknya.
4. Pertimbangan Lebih Matang Sebelum Punya Anak
Jika jaman dulu sering terdengar pepatah ‘banyak anak banyak rezeki’, sepertinya untuk masa kini pepatah tersebut tidak sepenuhnya cocok lagi. Seiring dengan mudahnya akses informasi, Bunda milenial justru memiliki pertimbangan yang matang sebelum memiliki anak, lho.
Mulai dari mempersiapkan finansial, mental, hingga fisik, Bunda milenial memiliki pola pikir yang sangat bijak, nih. Hal pada akhirnya juga menyebabkan adanya pergeseran pada usia perempuan kebanyakan saat memiliki anak. Misalnya pada Bunda jaman dulu, usia belasan hingga dua puluh tahunan sudah memiliki anak, sementara pada Bunda milenial rata-rata memiliki anak di usia 25-26 tahun.
Artikel terkait: Inilah 5 Hal yang Paling Dikhawatirkan Para Ibu Jaman Sekarang
5. Lebih Praktis Berkat Teknologi
Bunda jaman sekarang tuh dimudahkan banget, lho, dengan teknologi. Misalnya, saat membuat makanan pendamping ASI. Jaman dahulu mungkin kita harus membuatnya secara manual dengan merebus nasi hingga menjadi bubur di kompor. Tapi sekarang, sudah banyak teknologi yang memudahkan Bunda seperti slow cooker.
Belum lagi, perlengkapan menyusui yang setiap tahun rasanya selalu saja ada yang baru. Lalu, perlengkapan bayi yang semakin kesini semakin inovatif dan memudahkan Bunda mengurus si Kecil.
Jadi, nggak perlu mengeluh ya, Bun. Hidup di jaman sekarang semuanya super mudah, sih.
6. Stigma Masyarakat Lebih Terbuka
Jika jaman dahulu, Bunda yang bekerja atau aktif di luar rumah mungkin memiliki stigma yang negatif, seperti tidak bisa mengurus anak, tidak sayang dengan anak, dan lain sebagainya, di jaman sekarang justru lebih baik daripada itu.
Pergeseran nilai kehidupan bahwa wanita memiliki kesetaraan dengan laki-laki salah satunya dalam hak untuk bekerja, membuat pergeseran stigma masyarakat terhadap Bunda yang bekerja juga menjadi lebih baik.
Tak hanya bagi Bunda yang bekerja di kantor, termasuk juga bagi para Bunda yang aktif berkarya sebagai content creator misalnya, atau sebagai freelancer, hingga yang memulai berwiraswasta.
Semakin ke sini, masyarakat pun mulai menyadari pentingnya kemandirian dalam diri setiap Bunda. Toh, apa yang dilakukan, juga demi kebaikan si Kecil kan, Bun.
7. Lebih Kaya Sumber Informasi yang Akurat
Bunda milenial umumnya sudah mengerti kemana ia harus mencari informasi yang akurat, terlebih lagi soal tumbuh kembang anak.
Adanya internet sangat memaksimalkan proses ini, sebab Bunda bisa mengaksesnya di mana saja dan kapan saja dengan mudah. Mulai dari jurnal, berita, media sosial, seminar, bahkan bergabung langsung dengan komunitas.
Bunda milenial tentunya lebih kaya informasi karena sumbernya tidak terbatas. Keakuratannya pun bisa dipastikan berdasarkan sumber yang dipilihnya. Nggak perlu lagi repot dan bingung dengan “katanya” dan hal-hal yang berkaitan dengan mitos.
8. Bunda Milenial Lebih Sadar Kesehatan
Karena lebih kaya informasi, Bunda millenial pun lebih sadar dengan masalah kesehatan. Tak heran, apabila saat ini banyak sekali platform yang menghubungkan langsung para Bunda dengan dokter atau ahli kesehatan.
Tak cuma untuk kesehatan anak dan keluarga, melainkan juga kesehatan dirinya sendiri. Hal ini bisa kita sadari nih, pasti sudah mulai cari-cari informasi di internet sejak pertama kali mengetahui positif hamil kan, Bun? Selanjutnya hal ini membuat kita terbiasa untuk mencari informasi seputar kesehatan tubuh secara akurat.
Artikel terkait: Parents, Ini Dia 5 Kebiasaan Baik untuk Menjaga Kesehatan Keluarga di Rumah
Bahkan, hal ini juga membuat Bunda Milenial lebih selektif memilih sumber makanan dan minuman berkualitas demi kesehatan diri dan keluarga. Misalnya, memilih kriteria air yang tepat untuk minum dan masak di rumah. Atau, melindungi kesehatan keluarga dengan memberikan hidrasi yang baik dan berkualitas. Nah, kalau hal ini sih, #KebaikanAQUA bisa jadi solusi Bunda.
Bunda perlu tahu, kalau air mineral AQUA berasal dari sumber pegunungan terpilih, lho. Apalagi AQUA juga melindungi ekosistem di sekitar sumber airnya, jadi kealamian dan kekayaan mineralnya terjaga.
Tidak hanya itu Bun, proses pencucian dan pengisian galon AQUA dilakukan tanpa tersentuh tangan manusia. Bunda akan lebih tenang, karena uji kualitas AQUA melalui lebih dari 400 cek sebelum sampai ke rumah kita.
Gimana, Bunda jadi semakin yakin kan untuk memilih AQUA? Karena mineralnya terlindungi untuk bantu Bunda melindungi kesehatan keluarga.
Nah itu dia, banyaknya karakter yang membuat Bunda Milenial berbeda. Meskipun beda generasi banyak perbedaanya, ada lho, satu hal yang tetap sama dan melekat dari sosok seorang Bunda. Ya, kasih sayang dan perlindungan yang Bunda berikan untuk anak dan suami, tetaplah sama. Kasih Bunda adalah yang terbaik dan tak lekang oleh waktu. Bunda adalah sumber kekuatan dan inspirasi bagi anak, untuk mereka tumbuh dewasa dan mencapai segala cita-citanya
Jadi, tetap semangat ya Bunda menjalankan peran sebagai Ibu yang melindungi. Selalu jaga kesehatan dan pantang menyerah!
Baca juga:
Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik dan Psikis Ibu dengan Memenuhi Hidrasi Tubuh