Beberapa hari yang lalu, Victoria Beckham, mengunggah foto dirinya sedang mencium anak di bibir, dengan pesan yang mengatakan “Selamat ulang tahun baby girl.. Kami semua sangat mencintaimu. Cium dari ibu X.”
Tak disangka foto dan pesan kasih sayang tersebut memancing perdebatan kontroversial seputar boleh tidaknya mencium anak di bibir.
Dampak psikologis mencium anak di bibir
Dr. Charlotte Reznick, psikolog di University of California UCLA mengatakan ciuman di bibir dari orangtua dapat menimbulkan kebingungan pada anak.
“Jika Anda mencium anak-anak pada mulut mereka sejak kecil, kapan Anda berhenti melakukannya? Hal ini sangat membingungkan,” kata Reznick.
Anak-anak tumbuh dan berhenti menjadi bayi. Ketika mereka mencapai usia 5 atau 6 tahun, mereka akan sadar akan tubuh dan seksualitas mereka.
Menurut Reznick anak bisa saja terstimulasi oleh ciuman di bibir mereka. Selain itu, anak-anak melihat ayah dan ibu mereka berciuman di bibir, kemudian hal yang sama dilakukan terhadapnya.
“Ini cukup membingungkan dan mempengaruhi peran, perasaan, dan emosi mereka,” terangnya.
Untuk itu, tahu saatnya berhenti mencium anak di bibir tampaknya bisa menjadi solusi. Namun tidak semua anak memiliki tempo perkembangan yang sama. Jadi akan sulit menentukan kapan waktu yang tepat.
Sementara itu, psikolog lain tidak setuju dengan pendapat Reznick. Simak apa kata Dr. Fiona Martin dari Sydney Child Psychologi Centre…
Dr. Fiona Martin tidak sepakat dengan pendapat Dr. Charlotte Reznick. Menurutnya, mencium anak di bibir dianggap sesuatu yang seksual adalah hal absurd.
“Adalah hal yang normal dan sehat untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak Anda. Dengan cara itu Anda berkomunikasi dengan anak-anak bahwa Anda mencintai mereka,” terang Martin.
Martin juga mengatakan tidak ada dokumentasi penelitian yang menunjukkan bahwa mencium anak di bibir dapat menciptakan masalah di kemudian hari.
Demikian pula pendapat Dr. Heather Irvine-Rundle, yang mengatakan bahwa pernyataan Dr. Reznick terlalu berlebihan.
“Itu (pendapat Reznick) tidak mempertimbangkan hubungan yang dibangun atas rasa aman dan percaya. Tidak ada yang seksual dari mencium bibir anak.” kata Irvine-Rundle.
Fakta menunjukkan banyak orangtua yang mencium anak-anak di bibir mereka bahkan hingga mereka sudah besar.
Namun untuk sebagian orang lainnya, mencium anak di bibir bukanlah hal benar untuk dilakukan, bahkan ada yang menganggapnya menjijikkan.
Bagaimana menurut Parents?
Baca juga:
Ini Alasan Jangan Paksa Anak Peluk/Cium Saudara atau Teman Anda
Beberapa saat yang lalu, Victoria Beckham membagikan foto dirinya dengan putrinya di media sosial. Dalam foto tersebut tampak Victoria mencium sang buah hati tepat pada bibirnya. Takarir yang disertakan pun berisi ucapan selamat ulang tahun dan rasa sayangnya pada si kecil ini. Unggahannya itu menimbulkan perdebatakan terkait mencium anak di bibir apakah diperbolehkan? Yuk simak pendapat dari beberapa psikolog terkait hal tersebut di bawah ini!
Pendapat Dr. Charlotte Reznick
Psikolog asal Univercity of California, USA, ini berpendapat bahwa ciuman antar bibir dengan si kecil dapat membuat anak kebingungan. Hal tersebut dikarenakan anak senantiasa tumbuh dan berkembang. Menginjak usia 5 atau 6 tahun, ia akan sadar mengenai seksualitas yang ada pada tubuhnya. Mereka melihat orang tuanya beciuman lalu menyadari hal itu dilakukan padanya.
Pertanyaannya, kapankah para orang tua berhenti melakukan aktivitas tersebut? anak memiliki pertumbuhan yang berbeda beda. Ciuman pada bibir anak dapat menstimulasi sisi seksualitas dalam dirinya. Orang tua tidak dapat memprediksi tingkat seksualitas sang buah hati, sehingga cara yang tepat adalah menghentikan kebiasan mencium pada bibir si kecil.
Pendapat Dr. Fiona Martin
Pendapat tidak sejalan datang dari Dr. Fiona Martin yang berasal dari Sydney Child. Beliau merasa bahwa menunjukkan kasih sayang kepada si kecil adalah hal yang wajar. Mencium si kecil juga cara berkomunikasi bahwa Anda mencintainya. Tidak ada bukti penelitian yang menyatakan bahwa mencium si kecil pada bibirnya dapat menciptakan masalah di masa yang akan datang.
Pendapat Dr. Heater Irvine Rundle
Dr. Heater Irvine Rundle menyatakan bahwa pendapat Dr. Reznick terlalu berlebihan. Ia merasa bahwa aktivitas mencium si kecil adalah salah satu cara membangun rasa aman dan percaya. Aktivitas mencium anak di bibir juga tidak akan menstimulasi seksualitas pada diri si kecil. Hal in justru menjadi cara untuk mengungkapkan rasa sayang orang tua pada buah hatinya.
Mencium sang buah hati pada bibirnya dilakukan oleh sebagian besar orang tua, bahkan hingga buah hati mereka beranjak besar. Hal tersebut menciptakan perbedaan pendapat dari beberapa ahli. Ada pendapat yang menyatakan bahwa dapat menstimulasi sisi seksualitas anak. Akan tetapi, ada pula yang menyatakan bahwa mencium adalah cara untuk menunjukkan rasa sayang. Bagaimana menurut pendapat Anda mengenai hal tersebut?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.