Binatang buas seperti harimau, singa, dan buaya sering kali menyerang manusia apabila merasa lapar atau terganggu. Hal ini pula yang menimpa seorang bocah berusia 14 tahun di Bontang, Kalimantan Timur. Kejadian bocah digigit buaya pun sudah beberapa kali terjadi di lokasi yang sama.
Remaja berinisial AN itu digigit buaya muara di bagian leher dan pinggang. Kondisinya kritis hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS). Seperti apa kronologi kejadian korban hingga digigit buaya? Bagaimana kondisinya sekarang? Simak laporan lengkapnya berikut ini.
Detik-detik Menegangkan Bocah Digigit Buaya Saat Asyik Berenang
Sumber: Tribunnews.com
Buaya yang berada di perairan Kampung Mandar Loktuan, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur kembali memakan korban. Kali ini, seorang bocah berusia 14 tahun diterkam buaya hingga mengalami luka serius di bagian leher dan pinggang.
Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis (17/9/2020) menjelang waktu magrib. AN digigit buaya jenis muara ketika sedang asyik berenang dengan 2 orang kawannya di sekitar lokasi.
Remaja kelas 3 SMP itu tak menyadari jika seekor buaya tengah bersiap menyerangnya dari arah yang tidak terduga. Alhasil, leher dan pinggangnya pun terkoyak.
Geger Bocah Digigit Buaya, Sempat Berontak Hingga Berhasil Melepaskan Diri
Sumber: Pixabay
AN ternyata sempat melakukan perlawanan meskipun dalam kondisi terluka. Babinkamtibmas Loktuan Aipda Ahmad Bajuri mengatakan, korban sempat memukul kepala predator tersebut sehingga berhasil melepaskan diri.
“Waktu pinggangnya digigit, bocah itu pukul-pukul kepala buayanya. Akhirnya lepas,” kata Bajuri seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Ia kemudian diselamatkan oleh dua orang kawannya yang berada tak jauh dari lokasi menggunakan perahu kecil.
Kini, korban telah dirawat secara intensif di RS Pupuk Kaltim. Remaja yang tinggal di RT 24 Kampung Mandar Loktuan itu menderita luka serius di bagian leher dan pinggang, sementara 2 orang kawan lainnya selamat.
Kejadian Bocah Digigit Buaya Sebelumnya Pernah Terjadi di Bontang
Sumber: Shutterstock
Rupanya, kejadian nahas itu tak hanya dialami oleh AN. Sebelumnya, pada bulan Januari 2020, seorang bocah berusia 9 tahun juga menjadi korban serangan buaya di lokasi yang sama.
Adalah DF, warga RT 18 Kampung Lok Tuan yang saat itu mendapat serangan dari hewan pemangsa tersebut. Kala itu, ia juga tengah asyik berenang dengan 6 orang anak lainnya.
Sama seperti AN, korban DF juga berenang sekitar pukul 18.00 WITA atau menjelang magrib. Ia asyik berenang di lokasi yang sama bersama kakak dan kawan-kawannya.
Posisi korban memang berada di bagian paling belakang, sementara kakak dan kawan-kawannya telah lebih dulu menepi ke daratan.
Kakak korban yang telah lebih dulu sampai di atas jembatan sempat memberikan peringatan agar korban segera menepi. Namun, buaya terlanjur menyerang DF di bagian leher dan dada.
“Kakak korban yang ikut berenang, teriak dari atas jembatan. Ayo naik ada yang jalan. Dia lihat buaya. Tapi korban keburu diterkam,” kata Bajuri, Januari lalu, dikutip dari Sosok.id.
DF berhasil menyelamatkan diri lantaran sang kakak memukul buaya hingga lepas. Kawan-kawan DF juga langsung melempari buaya dengan kayu balok sehingga binatang buas itu pergi menjauh.
Tips Menyelamatkan Diri dari Kejaran Buaya
Sumber: Shutterstock
Dosen Jurusan Biologi Universitas Andalas Padang, M. Nazri Janra memberikan tips bagaimana melarikan diri dari kejaran buaya. Tips ini akan sangat berguna mengingat sebagian wilayah di Indonesia terdiri dari rawa-rawa yang masih banyak dihuni oleh buaya.
Menurut Nazri, cara tercepat meloloskan diri dari kejaran buaya adalah dengan berlari zig zag.
“Caranya jangan lari dengan arah lurus,” katanya seperti dikutip dari Republika.co.id.
Buaya dapat mengejar dan menerkam mangsanya dengan sekuat tenaga apabila mangsa berlari lurus. Namun, apabila mangsanya belari zig zag maka buaya tak akan mampu mengejar. Ini karena bentuk tubuh buaya yang memanjang membuat binatang tersebut kesulitan untuk berlari zig zag.
Selain itu, apabila suatu waktu berhadapan dengan buaya, Nazri juga menyarankan untuk menghindari bagian ekor dan gigi buaya, karena hewan tersebut bisa menyambar kapan saja.
“Kalau berhadapan langsung dengan buaya juga hindari gigi dan ekor karena bisa sewaktu-waktu menyambar,” jelasnya.
Wah, Parents, beruntung korban AN maupun DF masih bisa menyelamatkan diri ya. Buaya memang hewan buas yang mengerikan dan berbahaya. Namun, kita tetap harus melestarikannya.
Jaga diri baik-baik dari serangan buaya. Ingat tips di atas apabila dikejar hewan predator tersebut, agar kejadian seperti bocah digigit buaya ini tak terjadi lagi.
Baca Juga:
Anak asal Tangerang ini viral karena menyikat gigi buaya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.