Belum lama ini, publik dibikin geram dengan video yang beredar luas di media sosial. Pasalnya, dalam video tersebut, tampak seorang bocah dicekoki miras oleh pria dewasa.
Polisi pun langsung bergerak mencari pelaku yang diketahui berjumlah dua orang. Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?
Kronologi Bocah Dicekoki Miras hingga Berjalan Sempoyongan
Sumber: Facebook/@Syahrul Waru
Insiden bocah dicekoki miras itu terjadi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Awalnya, seorang pemuda tampak menuangkan miras ke dalam gelas plastik berwarna biru. Ia kemudian menyuruh seorang bocah laki-laki untuk meminumnya.
Sang bocah yang tidak tahu-menahu pun asal menenggak. Terhitung, bocah tersebut menenggak alkohol tiga kali berturut-turut.
Tahu sang bocah mabuk, pelaku kemudian menyuruh si bocah kembali bermain. Namun, karena sudah dalam pengaruh alkohol, bocah tersebut tampak berjalan sempoyongan.
Tak hanya itu, ia juga sempat berteriak-teriak namun pelaku hanya tertawa.
“Oke mantap, pergi meko main-main lagi [silahkan pergi bermain kembali],” kata pelaku.
Viral Video Bocah Dicekoki Miras, Polisi Buru Pelaku
Sumber: Facebook/@Syahrul Waru
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Syahrul Waru pada Minggu (23/8/2020). Meski tak ada keterangan lokasi dalam video, namun warganet menduga video tersebut dibuat di Sulawesi Selatan karena logat yang dipakai pelaku.
Tak berapa lama kemudian, Kapolres Luwu Timur AKBP Indratmoko mengonfirmasi ia bersama timnya tengah memburu pelaku usai menonton video tersebut.
“Sudah kita lihat videonya, kita duga kuat di wilayah hukum Luwu Timur,” katanya, Minggu (23/8/2020) seperti dikutip dari Detik.com.
Ia juga mengatakan bahwa polisi telah mengantongi identitas pelaku namun belum bersedia mengumumkan karena masih dalam pengejaran.
“Ada identitasnya, tapi kita pastiin dulu. Sebentar kalau sudah pasti, langsung kita tangkap,” ujarnya.
Polisi Akhirnya Berhasil Menangkap Pelaku Setelah Video Bocah Dicekoki Miras Viral
Pelaku berhasil ditangkap polisi (Sumber: Facebook/@Syahrul Waru)
Tak butuh waktu lama bagi petugas kepolisian untuk menangkap kedua orang pelaku. Firman Efendi (20) dan Rifky Hendra (19) berhasil ditangkap di Jalan Abu bakar Ash-Shiddiq, Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Keduanya ditangkap tidak lama setelah video tersebut viral di media sosial.
Polisi masih belum mengetahui apa motif keduanya mencekoki anak kecil dengan miras, namun mereka kini tengah diperiksa secara intensif.
“Kedua pelaku sudah dijemput di rumahnya. Belum diketahui apa motifnya sehingga melakukan tindakan tidak terpuji seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Luwu Timur, Iptu Eli Kendek, Minggu (23/8/2020).
Picu Penyakit Berbahaya, Ini Efek Miras pada Anak-anak
Minuman keras (miras) atau alkohol tak boleh dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja. Tentu saja, larangan ini bukan tanpa sebab. Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan banyak kerugian pada anak-anak dan remaja karena organ tubuh mereka belum berkembang secara sempurna.
Tubuh mereka tak mampu mencerna alkohol layaknya tubuh orang dewasa.
Anak-anak dan remaja yang mengonsumsi alkohol juga sangat beresiko keracunan bahkan hingga menyebabkan kematian. Lalu, apa saja dampak miras pada anak-anak? Berikut penjelasannya.
1. Kerusakan Hati
Kebiasaan meminum alkohol sejak dini bisa memicu kerusakan pada hati. Pasalnya, hati bertugas untuk menyaring dan membuang racun dalam tubuh, sementara alkohol adalah racun. Pada anak-anak yang mengonsumsi miras, organ hati dipaksa untuk bekerja lebih keras sehingga bisa memicu kerusakan.
2. Gangguan Pencernaan
Kandungan alkohol pada minuman keras bisa memicu radang pada perut yang disebut gastritis. Selain itu, alkohol bisa memicu gangguan penyerapan vitamin B dan nutrisi lainnya yang penting bagi tumbuh kembang anak.
Belum lagi, kebiasaan meminum alkohol sejak dini juga bisa menyebabkan kerusakan pada pankreas, organ tubuh yang berfungsi mengatur metabolisme dan menghasilkan enzim yang membantu pencernaan.
3. Gangguan Fungsi Otak
Konsumsi alkohol pada anak akan memicu gangguan fungsi otak. Sebabnya, alkohol menyerang bagian otak yang bernapas yang dinamakan hipokampus. Padahal, hipokampus berguna untuk mengatur koordinasi, gerakan, daya ingat, hingga kemampuan berpikir, dan keterampilan bahasa anak.
Alhasil, anak yang mengonsumsi alkohol bisa mengalami penurunan kognitif yang bisa mempengaruhi masa depannya.
4. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah istilah medis untuk menyebut penurunan kadar gula dalam darah. Kondisi ini bisa berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes karena dapat memicu komplikasi.
Anak yang mengalami hipoglikemia bisa terserang sakit kepala, kejang, hilang kesadaran, bahkan koma karena otak anak tidak mendapatkan asupan glukosa yang cukup.
Nah, Parents, sudah tahu kan bahaya miras dan alkohol pada anak? Yuk, cegah anak-anak mengonsumsi alkohol. Apabila Parents melihat kejadian serupa seperti di atas, segera cari pertolongan dengan menegur pihak yang bertanggungjawab atau melapor kepada petugas kepolisian.
Baca juga:
5 Tips Hadapi Suami yang Kecanduan Alkohol dan Suka Mabuk
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.