Keluarga mengonsumi Bisolvon saat batuk? Tapi tahukah Anda kapan dan bagaimana cara menggunakannya, dan apakah obat ini memiliki efek samping bagi kesehatan?
Yuk, simak penjelasan mengenai penggunaan Bisolvon berikut ini agar Anda tak salah melakukannya.
Bisolvon, Perhatikan Cara Penggunaan dan Efek Sampingnya
Apa Itu Bisolvon?
Bisolvon merupakan obat batuk yang bermanfaat meredakan gejala batuk berdahak yang juga disertai pilek, flu, atau gangguan saluran pernapasan. Obat ini dijual bebas di pasaran, dan tersedia dalam bentuk tablet, sirop, elixir, injeksi.
Kandungan aktif yang terdapat di dalam obat batuk ini adalah bromhexine hydrochloride (bromhexine HCl). Obat mukolitik (pengencer dahak) berlevel rendah ini berkhasiat mengencerkan atau menipiskan dahak pada saluran pernapasan serta membantu mengeluarkannya.
Artikel terkait: 10 Bahan Alami untuk Obat Batuk dan Flu Tradisional
Cara Mengonsumsi Bisolvon yang Benar
Berikut ini beberapa aturan mengonsumsi Bisolvon:
- Bisolvon bisa dikonsumsi tanpa atau sesuai dengan anjuran dokter.
- Bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Obat yang berbentuk cair disarankan untuk dikocok terlebih dulu sebelum diminum. Sedangkan yang berbentuk tablet, minumlah dengan bantuan air putih.
- Disarankan menggunakan sendok atau pipet takar yang sudah disediakan di dalam kotak kemasan. Jadi, jangan gunakan sendok untuk menakarnya.
- Sesuaikan dosis dengan aturan yang disarankan pada kemasan.
- Rata-rata penggunaan obat 3×1 dikonsumsi dalam jarak waktu per 8 jam. Jika Anda lupa meminumnya, segera minum apabila jarak minum obat selanjutnya masih jauh. Namun jika terlalu dekat, sebaiknya abaikan saja dan masuk pada jadwal minum obat selanjutnya. Sangat tidak disarankan untuk menggandakan dosisnya.
- Simpan obat pada suhu ruang dengan botol tertutup rapat serta hindari dari paparan sinar matahari dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Segera berkonsultasi dengan dokter jika batuk tak kunjung sembuh setelah meminum obat ini 14 hari lamanya.
Bisolvon yang Ada di Indonesia
Di Indonesia, ada 4 produk Bisolvon yang diperjualbelikan. Yaitu:
- Bisolvon Extra. Mengandung 4 mg bromhexine dan 100 mg guaiaphenesine per 5 ml; Tersedia dalam 2 bentuk sirop kemasan 60 ml dan 125 ml.
- Bisolvon Kids. Mengandung 4 mg bromhexine per 5 ml; Tersedia dalam bentuk sirop rasa stroberi kemasan 60 ml.
- Bisolvon Solution. Mengandung 2 mg bromhexine per ml; Tersedia dalam bentuk sirop yang diberikan dengan cara diteteskan; Hanya diperuntukkan anak usia 2-10 tahun.
- Bisolvon Tablet. Mengandung 8 mg bromhexine per tablet; Tersedia dalam bentuk strip isi 4 dan 10 tablet.
- Bisolvon Flu. Kombinasi Bromhexine HCI 4 mg, Paracetamol 150 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg, Fenilefrin HCI 5 mg; Tersedia dalam bentuk sirop 60 ml; Diperuntukkan anak 6 tahun hingga dewasa, di bawah 6 tahun harus sesuai resep dokter.
Artikel terkait: Catat! Rekomendasi Obat Batuk Pilek yang Dapat Diberikan untuk Si Kecil
Dosis pada Anak dan Orang Dewasa
Beda jenis obat, beda juga kandungannya. Dan beda usia, beda juga dosis obatnya. Ini dia dosis yang disarankan menyesuaikan usia:
- Usia 2-5 tahun: 2,5-5 ml atau ½ tablet; 2-3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 5 ml atau ½ tablet (4 mg); 3 kali sehari.
- Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 5-10 ml atau 1 tablet (8 mg); 3 kali sehari.
Untuk Bisolvon Solution: 2 ml (30 tetes); 2-3 kali sehari.
Jangan Mengonsumsi Bisolvon Jika…
Ada beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang tidak boleh sembarang mengonsumsi obat ini. Di antaranya:
- Wanita hamil. Menurut studi, obat ini memang tidak menunjukkan risiko pada janin, tapi tetap tidak direkomendasikan untuk ibu hamil yang sedang mengandung di trimester pertama.
- Alergi pada beberapa kandungan obat, terutama kandungan bromhexine HCL atau kandungan obat lain.
- Memiliki riwayat GERD, tukak lambung (maag), gangguan lever dan ginjal.
- Punya masalah dengan sistem imun seperti HIV/AIDS, atau sedang melakukan pengobatan tertentu.
- Mengalami infeksi saluran pernapasan atau gangguan paru-paru, seperti indikasi gejala pneumonia, bronkitis, emfisema dan asma berat.
- Sedang menyusui atau sedang merencanakan kehamilan.
- Mengonsumsi obat-obatan lainnya, seperti suplemen atau produk herbal.
- Diabetes atau intoleransi gula (sukrosa, fruktosa, laktosa) sebaiknya pilih Bisolvon tanpa tambahan gula.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis pasca minum Bisolvon.
Artikel terkait: Minum obat batuk saat hamil, amankah? Ini penjelasannya!
Efek Samping Penggunaan Bisolvon
Jika Anda tidak cocok dengan salah satu kandungan yang terdapat pada obat ini, Anda bisa saja mengalami efek samping. Di antaranya seperti:
- Perut kembung
- Gangguan pencernaan atau diare
- Mual yang bisa disertai muntah
- Nyeri di bagian ulu hati
- Kepala pusing
- Sakit kepala
- Berkeringat banyak
- Kulit gatal dan muncul ruam
- Bengkak pada wajah
- Sulit bernapas
Jika Anda mengalami efek-efek ini tak lama setelah mengonsumsi Bisolvon dan tak kunjung reda hingga beberapa waktu atau bahkan menjadi lebih buruk, segera periksa ke dokter.
Akibatnya Jika Dikonsumsi dengan Obat atau Makanan Lain
Ada beberapa jenis antibiotik yang bila digunakan bersamaan Bisolvon dapat menimbulkan efek samping. Yakni amoxillin, oxytetracycline, cefuroxime, doxycycline, ampicillin dan erythromycin.
Oleh karena itu, diskusikan penggunaan obat dengan dokter Anda.
Selain obat, kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, atau mengonsumsi makanan tertentu juga bisa memperburuk kesehatan atau mengubah cara kerja obat jika dikonsumsi bersamaan dengan obat batuk ini.
Baca juga:
Catat! Rekomendasi Obat Batuk Pilek yang Dapat Diberikan untuk Si Kecil
Lebih Aman Digunakan, Inilah Solusi untuk Meredakan Pilek Si Kecil