Saat cara mengurus anak yang kita terapkan berbeda dengan pasangan, ketegangan hubungan suami-istri pun bisa meninggi. Hampir semua orang tua sesungguhnya memiliki pandangan cara mengurus anak yang berbeda dengan pasangan mereka.
Bisa jadi Ayah berpendapat autoritarian lebih baik dan sangat cocok untuk anak laki-laki, tapi Ibu mungkin lebih suka dengan pola autoritative, apa pun gender yang dimiliki si Anak.
Sayangnya, perbedaan cara mendidik anak ini, seringkali memicu konflik dan menyebabkan ketegangan dalam rumah tangga. Anak pun bisa bingung melihat perbedaan ini. Lebih buruknya, memanfaatkan situasi ketidak cocokan pola asuh orang tuanya untuk kepentingan dirinya.
Cara Mengurus Anak : Pola asuh mana yang terbaik?
Beberapa waktu yang lalu, kami telah membahas tipe-tipe pola asuh anak yang dapat digolongkan dalam empat kelompok yaitu, authoritarian (otoriter), permisif, authoritative, dan neglectful.
Pola asuh authoritative sebenarnyalah merupakan pola yang paling ideal untuk anak. Di mana anak tetap mengenal aturan namun juga ada kesempatan baginya untuk mengemukakan pendapat. Pola asuh ini juga disebut sebagai pola asuh yang paling sehat untuk menjaga hubungan orang tua dan anak.
Dari beberapa survey parenting yang dilakukan oleh para ahli, hampir sebagian besar orang tua telah mempelajari bagaimana mengurus anak mereka sejak mereka belum memiliki anak sekalipun.
Namun, alam bawah sadar mereka yang merekam bagaimana mereka dulu dibesarkan kemudian mempengaruhi bagaimana pola asuh mereka saat ini.
Sebagian ada yang menerapkan pola asuh seperti yang dulu orang tua mereka lakukan, sebagian lagi menjauhinya, sementara yang lain mengkombinasikan antara model kepengasuhan mereka dulu dan apa yang telah mereka pelajari.
Sebetulnyalah, memiliki perbedaan pola asuh juga ada sisi baiknya, selama perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok. Anak akan mempunyai gambaran yang lebih luas tentang nilai-nilai tertentu, serta membangun ikatan khusus dengan ayah dan ibunya. Hanya saja, orang tua wajib untuk terlihat kompak di depan anaknya.
Misalkan bila ibu sudah meminta anak berhenti menonton TV, ayah pun harus mendukung permintaan tersebut. Jangan sampai perbedaan keduanya terlihat didepan anak.
Bagaimana mengatasi perbedaan pola asuh?
Ada beberapa pilihan yang dapat kita lakukan bila memiliki perbedaan pola asuh dengan pasangannya. Di antaranya:
1. Beragumenlah saat anak tidak ada disekitar kita
Beradu pendapat dengan pasangan di depan anak, bukanlah hal yang tepat. Terlebih bila ini menyangkut kepentingan anak.
2. Belajar pola kepengasuhan bersama
Saling memahami dan mempelajari pola asuh yang masing-masing yakini nilai positifnya, akan membantu kita untuk menentukan pola kepengasuhan yang lebih teapt untuk anak.
3. Berkonsultasi pada ahli
Saat ini ada banyak cara untuk berkonsultasi dengan ahli tentang dunia kepengasuhan anak. Baik itu dengan menghadiri seminar, bergabung dalam grup parenting atau malah mendatangi tempat-tempat konsultasi yang saat ini banyak tersebar di pelbagai kota.
Parents, semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Parenting Lumba-lumba, Pola Asuh yang Membangun Sikap Positif