Tiap orangtua tentu mengharapkan agar anaknya dapat lebih baik daripada diri mereka sekarang. Lebih baik dalam ekonomi, dalam berpikir, dalam mengambil keputusan dan penghasilan. Tapi apakah cara mengasuh anak saya sudah benar? Sehingga anak-anak dapat menjadi lebih baik daripada saya?
Pola asuh memengaruhi masa depan dan karakter anak
Gaya mengasuh anak tiap orang tua berbeda dan yang membedakan adalah latar belakang dari orangtua tersebut, seperti pendidikan, status ekonomi, budaya, temperamen dan religiusitas orangtua. Sedangkan temperamen dan budaya adalah bagian yang merupakan sentuhan pribadi dan faktor keturunan, karena tiap orang memiliki temperamen dan budaya yang berbeda. Lalu apakah cara mengasuh anak Ayah dan Bunda, sudah benar?
Langkah mengasuh anak yang dilakukan kini biasanya merupakan warisan dari cara pengasuhan orangtua dahulu. Tapi seiring dengan perkembangan jaman, kebanyakan orangtua tidak lagi mengikuti semua cara mengasuh yang dahulu dialaminya. Orangtua kini telah mengevaluasi dan memberikan yang terbaik pada anak-anak.
Jika Ayah dan Bunda merasakan ada yang salah dalam tumbuh kembang prilaku anak, mungkin sudah saatnya bagi Ayah dan Bunda mengetahui cara mengasuh anak yang telah dipraktekkan dan melakukan perubahan jika memang salah, karena tidak ada kata terlambat.
Semua orangtua pasti ingin buah hatinya tumbuh menjadi individu yang bahagia, matang, kreatif, mandiri, berprestasi dan dapat bertanggung jawab apa pun peran anak dalam masyarakat dan keluarga. Mari kita pilih tipe cara mengasuh anak yang tepat dan baik.
Tipe cara mengasuh anak
- Otoritatif
- Otoritarian
- Indulgent
- Neglectful
Pengasuhan yang mengutamakan dialog, benarkah untuk diterapkan?
1. Pengasuhan otoritatif (berimbang)
Pengasuhan tipe ini berpusat pada anak, dan sikap orangtua yang melakukan cara mengasuh anak dengan pendekatan seperti ini bersikap hangat dan mengayomi anak. Orangtua yang menerapkan cara mengasuh otoritatif memiliki harapan yang tinggi pada anak untuk mematuhi aturan dan arahan orangtua, namun tetap mengkedepankan dialog antara anak dan orangtua mengenai aturan dan tingkah laku keduabelah pihak. Pengasuhan otoritatif mendorong anak untuk mandiri dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Seperti mulai memberikan anak tugas masing-masing untuk membersihkan rumah ketika anak makin bertambah besar.
Anak-anak dari pengasuhan otoritatif cenderung lebih ceria, mandiri , mampu mengontrol diri, beradaptasi dengan stress dan bekerja sama dengan orang yang lebih dewasa. Mereka akan lebih berpeluang berhasil, berprestasi dalam akademis sehingga lebih disukai teman sebaya dan guru.
Pantaskah untuk memberikan arahan terus menerus?
2. Pengasuhan otoritarian
Pengasuhan tipe ini adalah pengasuhan yang otoriter dan orangtua bersikap kurang responsif terhadap kebutuhan anak untuk dialog. Orangtua banyak menaruh harapan yang tinggi agar anak mematuhi aturan dan arahan tanpa adanya penjelasan. Dan jika tidak dilakukan maka orangtua cenderung menjatuhi hukuman pada anak dengan kekerasan fisik, verbal atau emosional terhadap anak.
Anak-anak dari pengasuhan otoritarian biasanya kurang gembira, mudah takut dan cemas. Rasa ingin tahu dan spontanitas mereka sangat kurang. Cara mengasuh anak otoriter akan membuat anak kurang percaya diri, lebih suka menarik diri dalam pergaulan dan kurangterampil dalam komunikasi, Mereka cenderung akan melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan orangtua saat mereka dewasa, seperti menyalahgunakan obat-obatan, alkohol atau seks bebas. Bahkan kemungkinan juga akan menikahi pasangan yang tidak disetujui oleh orangtua dan lebih memilih untuk menjauhi orangtua mereka kala mereka sudah dewasa.
Khawatir anak mungkin tidak menyukai Anda karena dilarang?
3. Pengasuhan indulgent
Pengasuhan tipe ini adalah kebalikan dari pengasuhan otoritarian, karena lebih bersifat tanpa arahan dan serba boleh. Orangtua dengan cara mengasuh ini selalu mencurahkan kehangatan yang berlebihan, serta memberikan semua keinginan anak agar anak menyukai mereka, namun dengan sedikit kontrol.
Anak-anak dari cara pengasuhan tipe ini, cenderung akan mendominasi, sukar dikontrol dan cenderung selalu menyalahkan orang lain. Tak heran anak-anak dengan pengasuhan serba boleh akan kesulitan memperoleh teman, tidak dapat bertanggung jawab dan akan menempel terus dengan orangtua hingga dewasa.
Baikkah mengiyakan semua keinginan anak?
4. Pengasuhan neglectful
Dalam pengasuhan ini orangtua tidak terlibat dalam kehidupan anak atau bisa dikatakan tidak memperdulikan anak, sehingga ada jarak antara orangtua dan anak. Orangtua masih menyediakan kebutuhan dasar anak, tapi tidak memberikan dukungan, kontrol dan nasihat.
Jenis mengasuh anak seperti ini akan membuat anak menjadi tidak matang dan memiliki harga diri yang rendah. Mereka cenderung cepat depresi, antisosial dan terlibat dalam perilaku seksual
Baca juga artikel menarik lainnya yang berhubungan dengan cara mengasuh:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.