Biang Keringat: Jenis, Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobatinya

Bikin tidak nyaman, kenali cara mencegah hingga mengatasi biang keringat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biang keringat atau secara medis disebut miliaria kerap menyerang bayi dan orang dewasa, terutama saat cuaca sedang panas dan lembap. Nah, berikut penjelasan tentang biang keringat, penyebab, dan cara-cara untuk mengatasinya, Parents!

Pengertian Biang Keringat

Sumber: freepik

Biang keringat adalah benjolan-benjolan kecil (bintil) berwarna merah yang muncul di kulit. Bintil-bintil ini biasanya terasa perih dan gatal. 

Miliaria dapat terjadi ketika adanya keringat yang terjebak di dalam kulit akibat pori-pori atau saluran keringat yang tersumbat.

Jenis Biang Keringat

Miliaria dibagi beberapa jenis, berdasarkan letak saluran keringat yang tersumbat. Tanda dan gejala untuk setiap jenis miliaria juga berbeda-beda, Parents.

Berikut adalah beberapa jenis biang keringat:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Miliaria Crystallina

Miliaria crystallina adalah bentuk biang keringat yang paling ringan. Penderita miliaria crystallina biasanya hanya mengalami penyumbatan saluran keringat di lapisan kulit bagian atas. 

Miliaria crystallina ditandai dengan adanya bintil-bintil merah berisi cairan jernih yang mudah pecah. 

2. Miliaria Rubra

Jenis ruam yang satu ini dapat terjadi akibat penyumbatan di lapisan kulit yang lebih dalam. Tanda dan gejala miliaria rubra termasuk munculnya bintil merah yang terasa gatal perih.

3. Miliaria Pustulosa

Kadang-kadang, bintil miliaria rubra yang berisi cairan (vesikel) dapat meradang dan berisi nanah (pustular) berwarna putih atau kuning. Bentuk biang keringat lanjutan dari miliaria rubra ini disebut miliaria pustulosa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Miliaria Profunda

Miliaria profunda adalah jenis biang keringat yang paling jarang terjadi. Biang keringat jenis ini diakibatkan penyumbatan saluran keringat di dermis, lapisan kulit yang lebih dalam. 

Keringat yang tertahan keluar dari kelenjar keringat di bagian kulit yang lebih dalam dapat menyebabkan munculnya bintil miliaria profunda

Bintil miliaria profunda biasanya berwarna merah, berukuran lebih besar dari miliaria jenis lain, dan bertekstur lebih keras. 

Artikel terkait: Bisa Mengenai Saraf, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatan Lepra atau Kusta

Gejala Biang Keringat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: freepik

Gejala-gejala miliaria cukup mudah dilihat dengan mata. Melansir dari Healthline, beberapa gejala biang keringat antara lain:

  1. Terdapat adanya bintil-bintil merah yang terasa gatal dan nyeri di daerah kulit yang mengalami penyumbatan saluran keringat. 
  2. Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengalami miliaria juga dapat menemukan bintil berisi cairan nanah (pustular) di kulit.

Miliaria paling umum muncul di leher, bahu, dan dada. Selain itu, miliaria juga sering terjadi di area lipatan dan kulit yang sering bergesekan dengan pakaian.

Sementara itu, pada bayi, miliaria paling sering terjadi di leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku dan selangkangan.

Penyebab Biang Keringat

Biang keringat dapat terjadi saat saluran keringat tersumbat. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan keringat terperangkap di bawah kulit mengakibatkan peradangan dan ruam. 

Tidak diketahui secara pasti penyebab saluran keringat dapat tersumbat, tetapi faktor-faktor berikut mungkin dapat berperan dalam penyumbatan saluran keringat:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Saluran Keringat Belum Sepenuhnya Berkembang pada Bayi

Saluran keringat bayi baru lahir belum sepenuhnya berkembang. Itulah sebabnya bayi sangat rentan mengalami kondisi ini.

Bayi sangat rentan mengalaminya pada minggu pertama kehidupan, terutama jika bayi dihangatkan dalam inkubator, berpakaian terlalu tebal, atau mengalami demam.

2. Iklim Tropis 

Cuaca panas dan lembap dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyumbatan saluran keringat. Selanjutnya, kondisi ini dapat menyebabkan biang keringat. 

3. Aktivitas Fisik

Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga yang intens dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak keringat, sehingga memicu timbulnya biang keringat.

4. Tubuh Kepanasan

Menggunakan pakaian tebal atau tidur menggunakan selimut yang tebal dapat memicu tersumbatnya saluran keringat. Selanjutnya, ini dapat menyebabkan miliaria.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Istirahat di Tempat Tidur dalam Waktu yang Lama

Miliaria juga dapat terjadi pada orang yang istirahat di tempat tidur untuk waktu yang lama. Terutama mereka yang sering istirahat di tempat tidur saat sedang demam.

Artikel terkait: Mirip Jerawat, Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Hidradenitis Supurativa

Faktor Risiko Biang Keringat

Sumber: freepik

Faktor-faktor yang membuat Anda lebih rentan mengalami miliaria meliputi:

  • Bayi baru lahir paling rentan mengalami miliaria.
  • Orang yang tinggal di daerah tropis jauh lebih mungkin mengalami miliaria daripada orang-orang yang tinggal di daerah lainnya.
  • Mereka yang sering melakukan aktivitas fisik tetapi tidak mengenakan pakaian yang memungkinkan keringat menguap juga akan lebih berisiko mengalami miliaria.

Diagnosis dan Pengobatan Biang Keringat

Sumber: freepik

Cara Diagnosis Biang Keringat

Melansir dari Medicalnewstoday, dokter akan memeriksa ruam yang muncul. Dokter juga mungkin akan menggunakan alat dermoskopi untuk pemeriksaan lebih dekat.

Mereka juga dapat mengambil biopsi kulit atau menggunakan teknologi pencitraan atau imaging technology untuk mengidentifikasi penyebab munculnya bintik dan ruam.

Perubahan kulit adalah gejala umum dari banyak penyakit. Biang keringat juga dapat menyerupai masalah kesehatan lainnya, termasuk:

  • Infeksi virus, seperti cacar air atau campak.
  • Infeksi bakteri, seperti impetigo.
  • Reaksi alergi.
  • Infeksi jamur, seperti kandidiasis.
  • Gigitan serangga.
  • Folikulitis, penyumbatan pada folikel rambut.
  • Respons terhadap pengobatan HIV.

Selain itu, jika salah satu dari gejala berikut terjadi, maka miliaria yang muncul di kulit mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan yang lebih serius:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Pilek.
  • Kelelahan.
  • Pembesaran kelenjar getah bening.

Untuk itu, pastikan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Pengobatan Biang Keringat

Miliaria biasanya akan sembuh sendiri tanpa pengobatan.

Langkah pertama untuk meredakan miliaria adalah mencegah tubuh kepanasan dan mengeluarkan keringat berlebih, seperti berdiam diri di tempat yang sejuk. Setelah berada di lingkungan yang lebih dingin, sensasi gatal di bawah kulit Anda mungkin akan mereda.

Cara lain untuk meredakan kondisi ini meliputi:

  • Mengenakan pakaian yang ringan dan longgar.
  • Menghindari pemakaian produk yang mengandung mineral oil alias minyak mineral (seperti petroleum jelly) di kulit.
  • Menghindari sabun atau produk perawatan tubuh yang mengandung parfum.
  • Mengoleskan kompres dingin ke tubuh menggunakan handuk.

Berbagai produk obat yang bisa ditebus tanpa resep dokter atau over-the-counter (OTC) juga tersedia untuk membantu mengobati biang keringat. Losion Calamine adalah obat yang terkenal untuk mengatasi biang keringat. Losion ini dapat dipakai ke daerah kulit yang mengalami miliaria. 

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan krim seperti  triamcinolone 0,1% (Triderm). Jika Anda menderita miliaria pustulosa, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik topikal seperti klindamisin.

Akan tetapi, ingat, ya, Parents, selalu usahakan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan obat-obatan apa pun!

Artikel terkait: Nyeri Tumit atau Plantar Fasciitis: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengatasinya

Pencegahan Biang Keringat 

Untuk mencegah timbulnya miliaria, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Kenakan pakaian katun yang longgar saat berada di tempat dengan iklim yang panas atau lembap.
  • Mandi air dingin saat berada di tempat dengan iklim yang panas atau lembap.
  • Lebih sering mandi saat cuaca lebih panas atau lembap.
  • Jika Anda berada di tempat dengan iklim yang panas atau lembap, buatlah tempat tinggal Anda sejuk dengan menggunakan kipas angin atau AC.
  • Pilih sprei tidur yang lembut dan mudah menyerap keringat, seperti sprei katun atau linen.
  • Pastikan untuk segera mengganti pakaian setelah banyak berkeringat.
  • Segera ganti popok kain bayi Anda setelah ia buang air besar atau kecil.
  • Jaga tubuh tetap terhidrasi dengan banyak mengonsumsi air.

Kapan Harus ke Dokter?

Miliaria biasanya akan mereda sendiri setelah Anda menghindari penyebab tubuh merasa panas.

Segera temui dokter jika Anda atau anak mengalami miliaria yang tidak kunjung sembuh, bintil-bintil ruamnya tampak semakin parah, atau Anda melihat tanda-tanda infeksi, seperti:

  • Timbulnya rasa sakit, bengkak, kemerahan atau sensasi panas di sekitar area yang terkena miliaria.
  • Munculnya nanah pada bintil miliaria.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher atau selangkangan.
  • Demam atau menggigil.

Itulah informasi mengenai biang keringat. Semoga bermanfaat!

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga: 

Dokter Kelamin Bagikan 3 Tips Cegah Herpes Genital pada Pria dan Wanita

Ini 12 Cara Alami Menghilangkan Panu, Cukup Gunakan Bahan yang Ada di Rumah

Penyakit Autoimun Kulit: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Pengobatannya