Berhenti Merokok, Aldi kini Kecanduan Junk Food

Aldi, si Balita yang dulu terkenal karena kebiasaan merokoknya; kini kembali menggegerkan dunia dengan kebiasaan barunya, mengkonsumsi junk food.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

https://youtu.be/SSKUAkjtdJ0

Media nasional kembali di ramaikan dengan berita Aldi, si Balita yang dulu terkenal dengan hobi merokoknya. Ya, sejak berumur 18 bulan, balita kecil ini mulai mengenal rokok. Dan diusianya yang 1,5 tahun, Aldi menjadi pecandu rokok berat. Hampir 40 batang sehari ia habiskan. Ia begitu pandai untuk membeli rokok meski saat itu ia belum pandai bicara; tulis salah satu media internasional saat itu. Meski kini Aldi telah sembuh dari ketergantungan rokoknya, kini ia menjadi pecandu hal lain yang tak kalah buruk dari rokok; junk food.

Ya, sejak sembuh dari rokok Aldi  menjadi doyan makan. Pada usianya yang kelima tahun, kini bobotnya telah mencapai 25, 4kg atau 28% lebih berat dari bobot standar.

Junk food merupakan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, termasuk lemak, namun sangat miskin nutrisi. Di Indonesia, ada banyak sekali makanan yang tergolong ke dalam junk food; selain makanan cepat saji, gorengan, manisan, asinan, makanan hasil proses pabrik seperti sosis dan nugget adalah jenis-jenis makanan yang disinyalir termasuk dalam golongan junk food.

Menurut Diana, ibu dari Aldi, sejak berhenti merokok Aldi mulai menyukai makanan. Dan lagi-lagi, sangat sulit bagi Diana untuk menghentikan permintaan Aldi tersebut. Aldi termasuk anak yang sangat manja, sehingga bila ditolak permintaannya ia akan mengamuk dan mulai kebiasaan lamanya untuk membenturkan kepala ke dinding. Terlebih mereka hidup bersama dengan banyak orang, menahan kebiasaan Aldi untuk makan, menjadi lebih sulit dari yang seharusnya.

Mudah sekali bagi Aldi untuk mendapatkan junk food di seputar rumahnya. Ditambah ia ikut berjualan bersama ibunya di pasar, di sanalah biasanya ia memuaskan keinginannya untuk makan. Pada saat ini Aldi mampu menghabiskan 3 kaleng susu kental manis dalam sehari, ditambah aneka makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi.

Berhenti merokok, Aldi kini kecanduan junk food. (Sumber: dailymail.co.uk)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Makanan tersebut selain mengandung sedikit nutrisi, biasanya juga mengandung beberapa zat tambahan yang berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi. Sayangnya, makanan jenis junk food biasanya sangat di sukai oleh pelbagai kalangan. Bagi orang dewasa, junk food adalah makanan yang sangat praktis utnuk diolah, sementara bagi anak-anak, junk food memiliki rasa yang dapat membuat seorang anak menjadi ketagihan.

Terkait dengan kasus Aldi, Dr. William Nawawi (Daily mail, 18 November 2013), mengatakan, nikotin dalam tubuh Aldi telah memicu peningkatan hormon endokrin dan resistensi insulin. Resistensi insulin akan menyebabkan darah tidak lagi dapat memecah glukose (salah satu jenis karbohidrat) yang berada dalam makanan; inilah yang akan membuat tubuh Aldi semakin besar dari hari ke hari.

Sesungguhnya, dibutuhkan satu kampung yang besar untuk membesarkan seorang anak

Begitu kira-kira bunyi nasehat bijak yang sering kita dengar. Dan begitu pula dengan Aldi, butuh kerja sama orang tua dan orang-orang disekitar Aldi untuk menyembuhkan kebiasaan buruknya. Kebiasaan makan Aldi yang kurang sehat dapat memicu aneka masalah di kemudian hari. Perlu contoh yang baik dari lingkungan Aldi; dan utamanya adalah ketegasan orangtuanya dalam memberi batasan boleh dan tidak boleh untuknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jangan sampai moto “yang penting anak diam” malah akan menimbulkan masalah berkepanjangan bagi anak kelak.

Baca juga artikel menarik lainnya :

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan