Bercak Mongol: Penyebab, Gejala, dan Kapan Perlu Waspada

undefined

Bercak mongol adalah tanda abu kebiruan di kulit bayi saat baru lahir. Apa penyebab muncul tanda-tanda di kulit ini? Berbahayakah bagi bayi?

Tanda lahir pada bayi baru lahir adalah hal yang umum terjadi. Salah satu tanda lahir yang kerap muncul di tubuh bayi adalah bercak mongol. Tanda lahir ini tidak menimbulkan risiko kanker atau membahayakan kesehatan bayi dan biasanya akan menghilang seiring bertambahnya usia. 

Yuk, simak artikel ini untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap mengenai proses terbentuk dan prognosis dari bercak mongol.

Apa Itu Bercak Mongol?

Salah satu tanda lahir yang normal terjadi pada bayi adalah bercak mongol atau Mongolian spots.

Dalam istilah medis, tanda lahir ini disebut dermal melanocytosis, yaitu tanda lahir berupa pigmen di kulit dengan warnanya yang bervariasi, mulai dari biru keabuan hingga abu terang.

Ukurannya juga berbeda-beda, ada yang hanya beberapa senti di permukaan kulit, sampai terdapat di sekujur tubuh bayi.

Umumnya, bercak ini ada di bagian punggung bawah atau pantat bayi, tapi terkadang juga ada yang ditemukan di bagian kaki atau tangan. Tidak seperti bekas luka atau jerawat, bercak ini tidak memiliki bentuk timbul di kulit bayi.

Mongolian spots yang berwarna biru atau keabu-abuan ini berbentuk datar bercampur dengan kulit dan tidak bertekstur.

Munculnya saat bayi lahir atau dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayi. Sebagian besar tanda lahir akan hilang seiring waktu, tapi ada juga yang bertahan sampai masa pubertas. 

Selain bintik mongolia, ada jenis tanda lahir berwarna lainnya, yakni bintik Café-au-lait yang merupakan bercak kulit berwarna kopi.

Jika balita memiliki lebih dari 6 bercak ini sampai usianya beranjak 5 tahun, konsultasikan dengan dokter karena itu bisa jadi tanda neurofibromatosis, suatu kondisi yang menyebabkan tumor tumbuh di saraf.

Perlu diketahui, secara umum, warna kulit pada bayi berbeda-beda tergantung pada lingkungan dan kesehatannya.

Faktor-faktor yang biasanya turut memengaruhi warna kulit bayi itu antara lain usia, ras atau suku, suhu, dan apakah bayi menangis atau tidak.

Namun, perbedaan ini sifatnya hanya sementara, yang menetap atau permanen itu umumnya tanda lahir tertentu.

Ada dua jenis utama tanda lahir pada bayi, yaitu: 

Pertama, tanda lahir vaskular yang disebabkan oleh pembuluh darah abnormal di dalam atau di bawah kulit. Biasanya ditandai dengan bercak kulit berwarna merah, merah muda, ungu, atau biru. 

Kedua, tanda lahir berpigmen yang disebabkan oleh kelompok sel pigmen dan biasanya berwarna cokelat. Meskipun tanda lahir vaskular biasanya muncul di area wajah, kepala, dan leher, kedua jenis tanda lahir tersebut dapat terjadi di mana saja, termasuk di dalam tubuh.

Tanda lahir ini disebabkan oleh sel-sel warna atau pembuluh darah yang abnormal. Namun, meski disebut ‘abnormal’, tanda lahir ini dianggap normal dan sehat. 

Artikel terkait: 14 makna tahi lalat di wajah tentang kepribadian Anda, nomor 5 tidak menyangka!

Apa Bedanya Bercak Mongol dengan Eksim?

Merujuk pada pengertian di atas, jelas bercak mongol berbeda dengan gangguan kulit bayi yang disebut eksim. Eksim adalah kondisi kulit bayi berupa bercak berkerak dan bersisik yang seringkali muncul di bulan-bulan pertama kelahiran bayi pada bagian mana saja di tubuh bayi.

Umumnya terdapat di pipi, dan ada juga yang terdapat di persendi lengan dan kaki bayi. Pada umumnya, gangguan kulit ini mudah diobati. 

Eksim tidak terlihat sama pada setiap bayi. Pada bayi dengan kulit terang, biasanya muncul sebagai bercak kulit merah.

Pada bayi berkulit gelap, ruam mungkin terlihat keunguan, kecoklatan, atau keabu-abuan. Dan pada bayi yang berkulit lebih gelap lagi, eksim bisa lebih sulit terlihat.

Bercak ini hampir selalu bertekstur kering, gatal, dan kasar, tetapi sebagian besar bayi bisa mengatasinya.

Jadi sangat jelas, ya, Bunda, perbedaan antara bercak mongol dengan eksim kulit pada bayi.

Penyebab dan Gejala Bercak Mongol

Pakar kesehatan menyebutkan, saat proses tumbuh kembang janin di dalam rahim, ada sebuah sel yang menghasilkan pigmen kulit yang dinamakan dermal melasonit (dermal melanocyte) yang akan bergerak ke kulit bagian atas bayi.

Hal ini terjadi pada usia kehamilan 11 – 14 minggu. Biasanya, sel ini akan menghilang pada usia kehamilan 20 minggu

Dokter percaya, penyebab terjadinya bercak ini adalah karena sel tersebut tidak bergerak dari lapisan teratas kulit bayi dan menghilang. Dan karena sel melasonit itu terjebak di dalam kulit, maka warnanya menjadi biru keabuan.

Jumlah melanin (pigmen yang bertanggung jawab untuk warna kulit) di kulit biasanya menentukan warna tanda lahir. Bayi dengan warna kulit yang lebih gelap lebih cenderung memiliki jenis tanda lahir ini.

Bercak Mongol biasanya ditandai dengan:

  • Muncul saat bayi lahir atau sesaat setelah bayi lahir. 
  • Bintik-bintik berwarna kebiruan atau abu-abu biru. 
  • Terdapat di punggung, bokong, pangkal tulang belakang, bahu, atau area tubuh lainnya.
  • Rata atau datar dengan bentuk tidak beraturan dan tepiannya tidak jelas.
  • Teksturnya normal mirip dengan kulit pada umumnya.
  • Lebarnya bisa 2 – 8 cm, atau lebih besar.

Bintik-bintik biru mongolia sering kali disalahartikan sebagai memar. Tanda lahir tidak terkait dengan gejala atau penyakit medis lainnya dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Warna mereka paling intens pada usia satu tahun dan secara bertahap memudar sesudahnya –ada yang hampir tidak terlihat setelah usia enam tahun.

Diagnosis Bercak Mongol

Seperti sudah dijelaskan di atas, bercak mongol yang menyerupai memar itu sebenarnya sebuah tanda lahir.

Untuk membantu mendiagnosis tanda lahir tersebut, dokter biasanya akan bertanya tentang riwayat keluarga Anda, mencari tahu apakah ada anggota keluarga lain yang juga memiliki bercak mongol saat lahir.

Dalam beberapa kasus seperti dilansir dari Medicine Net, ada dokter yang sudah menemukan hingga 13 orang dalam satu keluarga lahir dengan tanda lahir ini.

Dermal melanocytosis dapat terjadi pada 90% bayi Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Mediterania – jarang terjadi di Eropa.

Insiden keseluruhannya adalah 255 per 1.000 kelahiran hidup. Tanda ini biasanya memudar secara spontan pada anak usia dini, tetapi satu studi menunjukkan 4 persen dari hampir 10.000 pria Jepang berusia 18 hingga 22 memiliki tanda yang persisten atau permanen.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan, 2 persen bayi dilahirkan dengan beberapa bentuk tanda lahir berpigmen, termasuk bercak mongol, tahi lalat, dan bintik-bintik café-au-lait.

Bahkan beberapa penelitian menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi dari itu. Misalnya, sebuah artikel di Indian Journal of Dermatology yang menyebutkan bahwa dermal melanocytosis terjadi pada 9,5 persen bayi Kaukasia, 46,3 persen bayi Hispanik, dan 96,5 persen bayi kulit hitam.

Fakta lain mengenai Mongolian spot:

  • Istilah Mongolian spot diciptakan oleh Edwin Baelz, seorang profesor Jerman, pada tahun 1885. Dia percaya hanya orang non-Kaukasia dan Mongol yang mengembangkan tanda ini. 
  • Bayi cukup bulan lebih cenderung memiliki bintik-bintik biru-abu-abu daripada bayi prematur.
  • Baik anak laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang hampir sama untuk mendapatkan tanda lahir ini.

Penelitian lain menunjukkan kemungkinan bintik Mongolia sedikit lebih tinggi pada anak laki-laki.

Apakah Bisa Menyebabkan Komplikasi?

Bintik-bintik mongolia tidak membahayakan bayi Anda dan tidak memerlukan intervensi medis, Bunda. Tanda lahir ini tidak bersifat kanker atau menunjukkan penyakit atau kelainan apa pun.

Dalam kebanyakan kasus, bintik-bintik tersebut akan memudar setelah beberapa tahun kemudian dan menghilang di saat anak beranjak remaja.

Namun, sejumlah kecil kasus telah dikaitkan dengan kondisi metabolisme yang langka, seperti:

  • Penyakit Hurler
  • Sindrom Hunter
  • Penyakit Niemann-Pick
  • Mucolipidosis
  • Mannosidosis

Risiko di atas lebih mungkin terjadi pada bayi yang memiliki bercak mongol yang lebih besar dan tersebar luas di area punggung dan bokong.

Ini kondisi yang sering dikaitkan dengan gejala kondisi tulang belakang serius yang disebut spina bifida occulta.

Namun, bintik-bintik yang terkait dengan penyakit ini warnanya kemerahan, bukan warna biru-abu-abu yang khas dengan bercak mongol, ya, Bunda.

Sebuah artikel di World Journal of Clinical Cases menyatakan bahwa, kelainan langka medula spinalis (okultisme tulang belakang) juga bisa ditandai dengan dermal melanocytosis. Tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan. 

Dokter, melansir Medical News Today, juga telah memperhatikan bahwa slate grey nevi (bercak biru keabuan) itu terjadi karena kondisi ini, meski belum jelas juga apa ada hubungannya:

  • Sindrom Sjogren-Larsson (Sjogren-Larsson syndrome)
  • Melanositoma leptomeningeal (leptomeningeal melanocytoma) yang melibatkan sumsum tulang belakang
  • Disrafisme okultisme tulang belakang (occult spinal dysraphism)

Pengobatan dan Perawatan untuk Mongolian Spot

Tanda lahir tidak memerlukan perawatan apa pun karena tidak menyebabkan rasa sakit, tidak menimbulkan masalah yang berhubungan dengan kulit, dan sebagian besar akan memudar seiring bertambahnya usia.

Karena bintik-bintik Mongolia biasanya muncul di tempat-tempat di mana pakaian akan dengan mudah ditutup-tutupi, itu bukanlah masalah yang membutuhkan banyak perhatian. 

Namun, akan sangat dianjurkan jika Anda membicarakan secara terbuka dan sederhana kepada si kecil tentang tanda lahir yang dimilikinya.

Ini akan membuat ia merasa nyaman dengan ‘kelebihannya’ dan lebih mungkin untuk menerima tanda lahir sebagai bagian dari dirinya. 

Namun, jika bintik-bintik tetap ada di luar masa remaja dan dewasa, prosedur pengangkatan dapat dipertimbangkan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah prosedur penghapusan dengan menggunakan bantuan laser. 

Satu studi di Lasers in Medical Science yang dilansir Parenting First Cry, menyatakan prosedur laser dengan hasil yang baik bisa didapatkan melalui laser Alexandrite.

Dermatology Surgical juga sangat mendukung studi tersebut dan mengatakan prosedur laser tersebut baik dilakukan pada seseorang dengan usia kurang dari 20 tahun.

Prosedur tersebut juga dilengkapi dengan pemakaian krim pemutih kulit yang bekerja sangat baik jika diaplikasikan bersamaan dengan laser Alexandrite.

Pentingnya Mendokumentasikan Kemunculan Awal Bercak Mongol

Selain itu, ada baiknya orang tua mendokumentasikan kemunculan awal bercak mongol ini. Alasannya: 

  • Guna alasan medis

Ini dibutuhkan di masa depannya, jika diperlukan.

Foto juga merupakan cara yang baik untuk melacak hilangnya bintik-bintik atau untuk melihat tanda baru yang tidak berhubungan yang mungkin menimbulkan risiko kesehatan.

  • Menghindari kesalahpahaman

Bintik-bintik mongolia yang berwarna biru tua atau abu-abu kebiruan dapat dengan mudah disalahartikan sebagai “tanda tamparan” atau pelecehan.

Ini mungkin memberikan tanda palsu pelecehan anak kepada guru atau penyedia penitipan anak yang dapat menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan.

Mengambil foto bintik-bintik dari persalinan secara teratur dapat digunakan untuk menghindari kesalahpahaman ini. 

Kapan Harus Waspada dan Memeriksakannya ke Dokter?

Melihat bercak biru keabuan yang seperti memar di kulit bayi mungkin membuat orang tua cemas.

Namun, Parents tidak perlu khawatir, karena bercak ini sama sekali tidak berbahaya bagi bayi, tidak menyakitkan, tidak membuat bayi merasa tidak nyaman, dan bahkan tidak terlihat oleh orang kecuali mereka diberitahu.

Dan jikalau Anda membawanya ke dokter, dokter akan menganggap bintik-bintik ini tidak berbahaya. Dokter akan menjelaskan bahwa itu disebabkan melanositosis dermal bawaan sehubungan dengan kondisi tersebut. 

Bercak ini biasanya akan memudar setelah anak berusia 5 tahun, atau beberapa baru menghilang ketika anak berusia remaja. 

Jika Anda khawatir bahwa tanda pada anak Anda bukan bercak mongolia, konsultasikan saja dengan dokter, karena memang ada juga beberapa tanda lahir yang disertai dengan kondisi lain.

Hal lain yang harus diwaspadai adalah jika bercak membesar atau tumbuh, posisinya berdekatan dengan mulut, dan jika bercak berubah bentuk atau warna. 

Bercak seperti ini kadang disalahartikan sebagai kondisi spina bifida, yakni cacat lahir yang memengaruhi tulang belakang bayi. Namun, bercak spina bifida berwarna kemerahan dan bukan biru keabuan seperti bercak mongol.

Bantuan psikologis juga mungkin diperlukan jika tanda lahir tersebut menyebabkan rasa malu pada anak Anda di masa remajanya.

Yup, jangan sampai bercak mongol mengganggu psikologis buah hati Anda, Bunda. Yang perlu diingat sekali lagi, bercak mongol tidak membahayakan tumbuh kembang si kecil dan akan menghilang seiring dengan pertambahan usianya. 

Artikel terkait: Macam-macam jenis tanda lahir pada bayi, Parents perlu tahu nih!

Itulah informasi mengenai bercak mongol yang biasa disebut dermal melanocytosis, Bunda. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda dan keluarga!

***

Artikel diperbaharui oleh Ester Sondang

What Causes Mongolian Spots on Baby?
www.medicinenet.com/what_causes_mongolian_spots_on_baby/article.htm

Mongolian Spots in Babies – Causes and Treatment
parenting.firstcry.com/articles/mongolian-spots-in-babies-causes-and-treatment/

Recognizing and treating Mongolian blue spots
www.medicalnewstoday.com/articles/318853#outlook

Baca juga:

13 Tanda Bayi Sayang Ibunya, Bisa Bunda Lihat dari Gelagatnya

Umur Berapa Bayi Boleh Dibawa Keluar Rumah? Cek di Sini Jawabannya!

 

Kenali Hemangioma Alias Bercak Merah pada Kulit Bayi, Berbahayakah?

Klik link berikut untuk rekomendasi sabun terbaik untuk bayimu yang miliki kulit sensitif.

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.