Meningkatkan daya ingat anak, mungkinkah?
Daya ingat bayi terbentuk secara otomatis dari keterkaitan yang melibatkan panca inderanya seperti suara sang ibu, rasa ASI, lembutnya si bantal boneka, dan banyak lagi.
Namun, tahukah Anda bahwa dari kelima panca indera tersebut, aroma adalah pemicu terkuat untuk meningkatkan daya ingat? Kita selalu mengingat bayi saat menghirup aroma minyak telon dan bedak bayi, kan?
Saat si bayi tumbuh menjadi batita, mereka dapat menghubungkan keterkaitan dengan benda, tindakan dan tingkah laku.
Contoh sederhana cara meningkatkan daya ingat anak misalnya, saat kita membacakan cerita atau berkomunikasi dengan si anak, kita dapat menunjuk salah satu warna dan bertanya, “Ini seperti di mana ya?” Misalnya ia suka tokoh Spongebob, maka warna kuning akan mengingatkannya pada tokoh lucu ini.
Berbagai latihan untuk meningkatkan daya ingat
1. Mind Mapping
Permainan pemetaan pikiran dapat meningkatkan daya ingat anak dan melatih kemampuan mengelompokkan benda-benda.
Cukup dengan memperkenalkannya dengan tema sederhana seperti tema liburan, hewan peliharaan, keluarga, teman, dan benda-benda di rumah.
Contoh, buatlah sebuah lingkaran dengan tulisan “Hewan peliharaan” lalu hubungkan dengan lingkaran -lingkaran lain yang dapat ditulisi dengan nama-nama binatang.
Tanyakan kepada si kecil, apa saja yang dapat ditulis di situ. Permainan ini dapat mempererat hubungan anak dan orang tua.
Bahkan, anak juga dapat mengekspresikan apa yang ada di benaknya. Mind Mapping sangat pas untuk batita pra-sekolah.
2. Musik
Musik lebih dari sekedar pengantar tidur si bayi, karena juga menstimulasi perkembangan otak. Ritme, pengulangan, irama dan melodi berperan penting untuk meningkatkan daya ingat.
Baca juga : Meningkatkan Daya Ingat Anak Melalui Makanan
3. Repetisi
Anak-anak suka segala sesuatu yang diulang-ulang dan hal ini membuat mereka suka meminta apapun yang disukai berulang kali, seperti makanan, lagu, film kartun, dan sebagainya.
Sama seperti pada orang dewasa, pengulangan membuat otak lebih ingat pada suatu hal. Contohnya, kita harus mengulang lagu ‘Bintang Kecil’ hingga 15 kali hingga mereka bisa menyanyikannya secara utuh, misalnya.
Buat waktu tidur dan waktu makan menjadi pengulangan yang membuat anak-anak senang. Anak-anak menjadi dekat dengan orang tua, dan bercerita tentang apa saja yang sudah dialaminya.
Pemindahan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang melalui lima langkah. Pertama, mengulang secara singkat, segera setelah belajar.
Kemudian, mengulang informasi yang sama di pekan berikutnya, kemudian di bulan berikutnya. Setelah itu, ulangi informasi yang sama pada bulan ketiga dan keenam.
Banyak orang tua berhasil menerapkan cara ini kepada anak-anak mereka, di mana mereka mampu menghafal banyak teori yang tidak dapat dihafal oleh rekan-rekan sebaya mereka.
4. Game atau aplikasi
Di jaman yang modern ini, di mana kehidupan sehari-hari tidak dapat dipisahkan dengan teknologi, daya ingat anak dapat diasah melalui cara yang menyenangkan, yaitu melalui game yang dapat melatih otak.
5. Memberi perbedaan atau ‘highlight’
Daya ingat bekerja dengan sangat luar biasa dan berbeda. Contohnya, jika kita membaca makalah di mana terdapat beberapa kalimat, maka hanya kalimat yang di beri garis atau warna terang yang dapat kita ingat dengan jelas.
Kemampuan ini dikenal dengan nama Von Restorff effect, di mana nama ini diambil dari nama psikolog Jerman, Hedwig von Restorff.
Dengan demikian, buatlah highlight pada benda yang ingin diajarkan pada si kecil, agar ia mudah mengingatnya.
Buatlah kegembiraan melalui permainan
Satu hal yang perlu diingat adalah, anak-anak mampu belajar secara maksimal saat mereka merasa SENANG.
Buat acara belajar sekaligus bermain seperti puzzle, permainan berhitung, permainan papan seperti catur dapat menciptakan sel neuron baru. Selain meningkatkan daya ingat, mereka pun bersenang-senang dan melatih otak secara maksimal.
Parents, semoga bermanfaat.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Jam Tidur Mempengaruhi Perkembangan Otak
Disleksia, Kesulitan Belajar pada Anak