Sungguh malang nasib Revalina Hanum, anak asal Gosari, Jawa Timur ini memiliki benjolan tak normal yang membuatnya kesakita. Bocah berusia 1 tahun ini harus tegar menahan sakit akibat benjolan di pundak kanannya.
Dari keterangan keluarga, benjolan itu sudah ada sejak si kecil Revalina lahir.
Beberapa hari ke belakang, benjolan di pundak kanan Revalina ternyata terus membangkak dan membuatnya menderita karena rasa sakit yang luar biasa. Hal itu membuat Revalina menjadi terus-menerus menangis dan rewel.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, benjolan di pundak kanan Revalina diakibatkan oleh hygroma colli. Yakni, keadaan di mana adanya suatu ketidaknormalan dari pertumbuhan sistem limfatik.
Umumnya, hygroma colli muncul sejak lahir dan akan membesar seiring dengan bertambahnya usia anak. Itu juga yang terjadi pada Revalina, anak kedua pasangan Ahmad Fadhol dan Nur Niati.
“Sudah ada benjolan itu sejak lahir sebenarnya. Tapi, sejak 2 minggu lalu, sekarang tidak bisa tidur (susah tidur), menangis terus minta digendong ibunya,” ujar Sayem, nenek Revalina, dikutip dari laman Kompas.com.
Benjolan di pundak Revalina membuatnya menderita setiap hari
Sejak pertama kali Revalina didiagnois hygroma colli, tim medis memberitahu jika dia membutuhkan tindakan operasi. Namun, operasi sebaiknya dilakukan setelah Revalina berusia 10 bulan.
“Saya juga sempat diberi tahu oleh anak (Nur Niati), jika Revalina harus dioperasi. Meski nunggu dulu sampai usianya sudah 10 bulan lebih. Tapi, 2 minggu lalu, Revalina mulai kesakitan dengan benjolannya tambah besar,” kata Sayem.
Melihat kondisi Revalina yang terus menderita, membuat kedua orangtuanya tidak tega dan langsung membawanya berobat ke rumah sakit. Namun, keadaan ekonomi yang rendah, membuat orangtua Revalina harus mengutang untuk membayar biaya pengobatan.
“Untuk biaya sekali berobat itu bisa Rp 500.000 bahkan lebih, termasuk biaya transportasi ke rumah sakit. Selain ke Surabaya (RS dr. Soetomo), kemarin juga sempat periksa ke RSUD Ibnu Sina Gresik, lalu Fadhol (ayah Revalina) bahkan pinjam Rp 10 juta dari juragan tempatnya bekerja untuk biaya pengobatan Revalina,” jelasnya.
Profesi Fadhol sebagai buruh kuli batu di Gunung Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, membuatnya tidak mampu membayar pengobatan sang anak. Selain itu, ternyata Revalina belum mendaftar jaminan program BPJS Kesehatan dan Kartu Sehat Indonesia (KIS).
Beberapa pihak mulai memberikan bantuan untuk Revalina
Fathul Ulum selaku Kepala Desa Gosari, untuk meringankan beban keluarga Revalina, kini sudah ada beberapa pihak yang turut memberikan bantuan biaya pengobatan. Bantuan tersebut datang dari instansi pemerintah, pihak swasta, serta perorangan.
“Sudah, muali Dinas Sosial (Dinsos Gresik) per-hari ini sudah mulai membantu, sebelumnya memang biaya pribadi. Beberapa pihak lain juga sudah menyatakan ingin membantu,” ungkap Fathul.
Fathul menambahkan, beberapa pihak lain juga sudah banyak yang mulai membuka donasi. Nantinya donasi itu akan disalurkan untuk membantu meringankan biaya pengobatan Revalina.
Semoga kondisi benjolan di pundak kanan Revalina akibat hygroma colli dapat segera ditangani agar dirinya tidak lagi menahan sakit yang luar biasa, aamiin.
Baca juga :
Lagi, dua ibu bagikan kisah anak meninggal dan sakit karena asap rokok
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.