Harus berapa anak lagi yang jadi korban orang dewasa yang merokok di sekitarnya? Dua ibu ini berbagi cerita tentang bayinya yang meninggal dan sakit karena asap rokok.
Ibu pertama bernama Putri. Ia kehilangan anaknya, Muhamad Khaleef Albarra setelah penyakit pertusis berupa batuk parah yang disebabkan oleh asap rokok sejak dari kandungan.
Ibu kedua yang anaknya sakit karena asap rokok bernama Indah Rosita Dewi. Anaknya kini harus berjuang melawan penyakit broncopneumonia yang membuatnya harus minum obat setiap hari.
Artikel terkait: Kenali Broncopneumonia, penyakit yang banyak menyerang anak di bawah 2 tahun.
Putri dan Indah membagikan kisahnya agar orang-orang sadar bahayanya merokok di sekitar ibu hamil dan bayi. Sekalipun di dalam rumah tidak ada perokok, ibu hamil masih sering terpapar rokok saat berada di tempat umum.
Baca kronologi meninggalnya Baby Alif berdasarkan penuturan Putri berikut ini:
Berawal dari batuk tanpa henti selama 2 minggu, akhirnya Putri membawa anaknya ke rumah sakit. Dokter awalnya mendiagnosa bahwa Alif mengidap broncopneneumia, namun pada akhirnya dokter anak lain mengatakan bahwa Alif mengidap pertusis.
Putri tak pernah menyangka anaknya yang gemuk dan tampak sehat tiba-tiba saja batuk. Sebagai ibu, ia tak tega membiarkan anaknya ditusuk dengan banyak jarum dan kesakitan.
Akhirnya, ia terpaksa membisikkan, “Alif kalau udah gak kuat jangan dipaksain ya sayang. Nggak tega mama liat kamu dipaksa mesin gini…”
Artikel terkait: Bahaya rokok untuk ibu hamil dan janinnya.
Satu lagi anak ini sakit karena asap rokok
Selain Putri, ada ibu lain yang mengalami hal yang nyaris serupa. Ibu itu bernama Indah Rosita Dewi. Bedanya, anak Indah saat ini masih dalam masa pengobatan.
Indah ditanya dokter adakah anggota keluarga yang merokok? Ia baru ingat bahwa saat syukuran di rumah dulu, ada banyak bapak-bapak yang merokok di rumah.
Ia tak menyangka jika asap rokok yang sudah lama tertinggal di rumah ternyata dapat membawa akibat sangat buruk bagi bayinya. Jika saja Indah tahu akibatnya akan fatal begitu, maka ia pasti memberikan aturan tegas soal rokok di sekitar rumahnya.
Gara-gara kedua postingan itu viral, banyak perokok membela diri dengan mengatakan bahwa hidup dan mati ada di tangan Tuhan. Tak sedikit perokok yang mengatakan bahwa meskipun ia merokok, anak dan istrinya tetap sehat.
Ketahanan fisik anak beda-beda. Ada anak yang lebih cepat terdeteksi penyakitnya, dan ada yang membutuhkan waktu lebih lama.
Sudah saatnya menciptakan lingkungan sehat untuk anak-anak kita, baik dari sisi udara, makanan, bahkan situasi sosial kita.
Karena mau tidak mau, anak akan terpapar polusi udara di sekitarnya. Jika ditambah dengan polusi karena perokok di sekitarnya, kasihan tubuh bayi yang masih rentan kan?
Bagaimana nih bapak-bapak? Masih mau merokok? Kasihan anak lho jika sampai sakit karena asap rokok…
Baca juga:
Kisah Pilu: Bayi Meninggal karena Asap Rokok di Acara Aqiqah, Peringatan bagi Semua Perokok
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.