Orangtua pastinya tidak ingin ada benda berbahaya bagi anak dan bayi mereka di rumah. Namun, Parents perlu tahu, benda yang didesain aman untuk anak bisa menjadi berbahaya, jika penggunaannya tidak tepat.
Laman Brightside menyebut, setidaknya ada 6 benda berbahaya bagi anak dan bayi, jika Parents tidak memperhatikan cara penggunaannya yang benar.
1. Penggunaan seat belt
bahaya di rumah
Bagi Bunda yang sedang hamil besar, usahakan tidak mengendarai mobil, karena setir mobil yang posisinya terlalu dekat dengan perut. Selain itu, jika menggunakan seat belt dengan bagian tali menekan perut bagian depan ibu hamil, bisa menimbulkan bahaya bagi janin jika terjadi benturan atau kecelakaan.
Dan jika harus menggunakan mobil untuk bepergian, gunakan seat belt serendah mungkin di bawah perut. Agar tidak menekan bayi di dalam rahim. Duduklah dengan tegak dan menyender ke kursi, agar tidak ada tekanan yang dialami oleh perut Anda.
2. Alat elektronik dan gadget
Gadget bisa menjadi benda yang berbahaya bagi anak. Karena cahaya biru dari layar LED-nya bisa menyebabkan kerusakan pada retina. Bahkan memicu degenerasi makula yang bisa menyebabkan katarak dan kebutaan.
Terlalu sering menggunakan gadget juga membuat perkembangan motorik dan sensorik anak terganggu. Karena mereka tidak berinteraksi dengan alam serta lingkungan. Hal ini bisa membuatnya mengalami keterlambatan bicara, perkembangan perilaku, komunikasi dan kemampuan mengambil keputusan.
Jangan biarkan anak menggunakan gadget lebih dari satu jam dalam sehari. Saat bermain dengan alat ini, anak harus tetap sambil berinteraksi dengan orang lain. Baik orang dewasa maupun teman sebaya.
3. Pakaian hangat untuk bayi
Niat baik agar bayi tidak kedinginan bisa jadi malah membahayakan, jika Bunda terlalu berlebihan memberikan selimut tebal. Bayi baru lahir memiliki sistem pengatur suhu tubuh yang belum stabil, karenanya dia mudah kedinginan atau kepanasan.
Terlalu panas bisa membuat bayi terkena heatstroke. Terlalu banyak memakaikan baju tebal dan selimut membuat bayi tidak bisa mengembangkan reaksi tubuh terhadap perbedaan suhu. Sehingga sistem imunnya menjadi rendah, bahkan mudah terserang penyakit karena dingin.
Sebaiknya, baju yang dikenakan pada bayi haruslah dari bahan sejuk dan memudahkan udara untuk keluar masuk. Bayi akan merasa nyaman jika perutnya dan dadanya kering, serta kaki dan tangannya hangat.
4. Mainan berwarna-warni
Pada usia pra sekolah, anak-anak menjelajahi dunia sekitarnya, dan mendapatkan perilaku sosial berdasarkan mainan yang mereka miliki. Mainan dengan warna tidak natural, suara aneh, atau bentuk yang tidak wajar. Akan berdampak negatif pada perkembangan pola pikir kreatifnya.
Mainan dengan warna dan bentuk aneh, juga akan memengaruhi informasi personal yang ia dapatkan. Bahkan bisa memicu perilaku agresif, ketakutan yang berlebihan, maupun depresi pada masa remaja.
Tips bagi orangtua untuk mengurangi dampak mainan sebagai benda berbahaya bagi anak; pilihlah mainan dengan bentuk dan warna alami, sesuai dengan realitas di sekitar anak. Contohnya boneka hewan yang sesuai dengan bentuk dan warna aslinya. Serta terbuat dari bahan kain atau kayu, bukan plastik.
5. Susu dan jus kemasan
Jus kemasan biasanya mengandung sedikit vitamin, namun banyak sekali mengandung gula, sehingga bisa membuat gigi anak rusak. Dokter anak menganjurkan, agar anak di bawah usia satu tahun tidak diberikan jus kemasan, tapi jus buah asli yang dibuat sendiri dari buah segar.
Selain itu, susu sapi murni kurang baik untuk bayi. Meski kaya akan kandungan zat besi, namun susu sapi murni juga sangat tinggi protein yang tidak dibutuhkan bayi. Jika bayi diberikan susu sapi, bisa menyebabkan anemia, alergi bahkan dyzbacteriosis.
Susu sapi bisa diberikan pada anak di atas usia satu tahun. Namun, Bunda juga bisa mengganti susu sapi dengan makanan tinggi kalsium seperti sayuran hijau dan buah-buahan. Serta makanan mengandung vitamin D seperti telur.
6. Baby walker
Alat ini sering dipakai untuk membantu bayi belajar berjalan, namun jika tidak diawasi, alat ini menjadi benda berbahaya bagi anak. Karena bisa membuatnya tergelincir ke bawah dan cedera. Bahkan, Kanada sudah melarang penggunaan alat ini karena potensi bahayanya yang tinggi.
Beberapa dampak buruk dari benda berbahaya bagi anak ini yang perlu Parents catat:
- Kasus bayi terluka karena alat ini lebih dari 8 ribu kasus per tahun di Amerika Serikat
- Kekuatan otot yang tidak seimbang, bentuk kaki dan tangan yang tidak sempurna
- Melengkungnya tulang belakang karena menahan beban berat
- Kemampuan motorik yang terhambat karena tidak ada motivasi untuk belajar berjalan secara mandiri.
Untuk mengurangi dampak buruknya, hindari menggunakan alat ini. Dan ajarilah anak berjalan sambil dituntun 15 menit setiap hari. Hingga bayi bisa berjalan sendiri tanpa harus dipegangi.
Baca juga:
4 Ancaman Bahaya Bagi Bayi di dalam Rumah dan Cara Menghindarinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.